backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Agar Pacaran Langgeng, Ini 7 Batasan yang Perlu Disepakati

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 19/10/2023

    Agar Pacaran Langgeng, Ini 7 Batasan yang Perlu Disepakati

    Salah satu cara untuk memiliki hubungan pacaran yang sehat adalah dengan menetapkan batasan atau boundaries. Dengan batasan, Anda bisa merasa lebih nyaman dan aman untuk menjalin hubungan tersebut.

    Personal boundaries, termasuk terhadap pasangan, juga merupakan salah satu cara menjaga kesehatan mental. Inilah berbagai batasan dan peraturan yang perlu disepakati bersama agar hubungan Anda tetap sehat.

    Batasan dalam pacaran yang perlu disepakati

    Pacaran memang merupakan bentuk komitmen dengan seseorang. Namun, jangan sampai status Anda sebagai pacar membuat Anda mengatur segala tingkah laku pasangan Anda.

    Inilah salah satu alasan mengapa sebuah hubungan harus didasari dengan batasan-batasan pribadi dari kedua belah pihak.

    Namun, sebelum membangun kesepakatan tentang batasan bersama pasangan, pastikan Anda sudah tahu tentang kebutuhan Anda. Setelah itu, cobalah membangun batasan dengan berbagai poin berikut.

    1. Batasan waktu

    punya pasangan ocd

    Menjalin hubungan bukan berarti bahwa Anda harus selalu bersama pasangan. Wajar jika pada satu waktu, Anda memang membutuhkan waktu untuk sendiri.

    Sebaliknya, kesibukan akan pekerjaan atau hal lain sebaiknya tidak menjadi alasan Anda untuk bisa mengabaikan pasangan Anda sepenuhnya.

    Oleh karena itu, penting untuk menyepakati pada saat seperti apa Anda membutuhkan waktu untuk diri sendiri.

    Selain itu, sepakati pula seberapa sering komunikasi perlu dilakukan saat salah satu dari Anda sedang sibuk-sibuknya.

    Just Mind, salah satu pusat konseling di Texas, AS, menyebutkan bahwa kemampuan mengatur batasan waktu untuk diri sendiri dan pasangan adalah salah satu cara membangun hubungan pacaran yang sehat.

    2. Batasan kontak fisik dalam pacaran

    Beberapa orang mungkin merasa nyaman untuk bergandengan tangan di depan umum dengan pasangannya. Namun, tidak sedikit pula yang merasa risi melakukannya.

    Maka, pastikan bahwa Anda mengetahui batasan kontak fisik pasangan Anda saat pacaran. Hal ini termasuk dengan kekerasan dalam hubungan yang tidak boleh terjadi.

    Dengan menyepakati peraturan fisik dalam hubungan pacaran, Anda berdua akan sama-sama merasa nyaman dan aman.

    Sebelum melakukan kontak fisik, pastikan juga untuk selalu bertanya terlebih dahulu kepada pasangan. Ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pasangan Anda pun memiliki keinginan serupa.

    3. Batasan seksual

    Batasan tidak hanya diciptakan oleh pasangan yang berpacaran, tetapi juga mereka yang sudah menikah. Salah satu batasan yang dibahas di sini adalah batasan tentang seksual.

    Jangan takut untuk memberitahu pasangan Anda tentang waktu-waktu ketika Anda merasa tidak nyaman untuk melakukan hubungan seksual.

    Anda juga bisa menentukan seberapa lama dan seberapa sering hubungan intim bisa dilakukan.

    Kenyamanan merupakan kunci penting dalam hubungan intim yang sehat. Maka, jangan ragu untuk menyepakati aturan “permainan” sebelum melakukannya.

    Penting untuk diketahui!

    Meski sudah menikah, hubungan seksual tetap harus dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak. Memaksakan berhubungan intim dengan istri ataupun suami merupakan suatu bentuk marital rape atau pemerkosaan di dalam pernikahan.

    4. Batasan finansial

    kopi darat teman kencan

    Masalah finansial merupakan salah satu ujian dalam hubungan yang cukup sering ditemukan. Maka, penting untuk membuat kesepakatan terkait finansial dengan pasangan Anda.

    Salah satu contoh batasan finansial adalah tentang split bill. Pastikan bahwa hal tersebut tidak membebani salah satu pihak, terutama jika Anda masih sebatas teman dekat.

    Anda bisa membuat batasan finansial dalam hubungan dengan menentukan seberapa banyak uang yang bisa Anda keluarkan saat pacaran.

    5. Batasan emosional

    Beberapa orang mungkin berpikir bahwa perasaan atau kondisi emosional pasangannya merupakan tanggung jawab mereka.

    Padahal, Anda tidak akan pernah bisa memahami perasaan orang sepenuhnya dan bertanggung jawab akan hal tersebut.

    Maka, penting untuk memahami batasan emosional satu sama lain. Dengan begitu, Anda bisa membedakan mana kondisi emosional pasangan yang masih berada di dalam kendali dan yang tidak.

    Batasan emosional sejatinya merupakan pemahaman atas emosi masing-masing sehingga tidak membebani orang lain.

    6. Batasan media sosial

    Media sosial sering kali menjadi penyebab pertengkaran, terutama karena masalah kepercayaan.

    Untuk menghindarinya, cobalah untuk menetapkan batasan dalam bermain media sosial saat pacaran. Termasuk tentang apakah hubungan Anda perlu diperlihatkan di sana atau tidak.

    Selain itu, penting juga untuk membuat batasan tentang sejauh mana Anda bisa mengakses akun satu sama lain.

    Dengan begitu, pasangan Anda pasti merasa bahwa privasi mereka dihargai. Beberapa orang bisa merasa terganggu jika privasi mereka terlalu banyak diketahui, bahkan oleh pacar.

    7. Batasan hubungan dengan orang lain

    Beberapa orang mungkin tidak merasa bermasalah saat melihat pacarnya bertemu dengan lawan jenis atau bahkan mantan. Namun, tidak sedikit pula yang bisa naik pitam karenanya.

    Oleh karena itu, tetapkan batasan tentang seberapa jauh pasangan Anda bisa berhubungan dengan orang lain.

    Namun, sebaiknya jangan terlalu mengekang pacar Anda dari pergaulan. Pasalnya, merupakan hal yang normal bagi pacar Anda untuk memiliki teman.

    Untuk meminimalkan rasa cemburu, cobalah memperkenalkan pasangan ke lingkungan pertemanan Anda.

    Setelah menetapkan berbagai batasan pacaran seperti di atas, pastikan untuk selalu menaatinya.

    Selain itu, tidak ada salahnya untuk membicarakan tentang batasan secara berkala. Pasalanya, batasan-batasan tersebut mungkin berubah seiring dengan waktu dan kedekatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 19/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan