backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

6 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Seks Tanpa Kondom

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    6 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Seks Tanpa Kondom

    Menurut WHO, setiap tahun ada sekitar 17 juta anak perempuan muda berusia kurang dari 19 tahun yang melahirkan  dari hubungan seks tanpa kondom — baik dari kurangnya informasi tentang kontrasepsi, atau di bawah paksaan. Sekitar 3 juta anak perempuan ini menjalani aborsi ilegal setiap tahunnya. Sebagian besar fenomena ini terjadi pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

    Remaja maupun dewasa, tetap tak bisa dipungkiri seks berpengaman sangatlah penting. Tapi ada banyak alasan lain yang dapat menyebabkan seks jadi tidak aman, seperti kondom sobek, kelupaan dosis pil KB, seks spontan, atau hanya murni ketidakpedulian.

    Memiliki rencana cadangan darurat sangat penting, terutama jika Anda tidak menggunakan perlindungan. Inilah yang perlu Anda ketahui untuk memastikan Anda tetap baik-baik saja setelah seks tanpa kondom.

    Hal yang harus dilakukan setelah berhubungan seks tanpa kondom

    Berikut hal penting yang harus Anda lakukan setelah melakukan hubungan seks tanpa pakai kondom.

    1. Langsung buang air kecil

    Untuk sementara, kesampingkan terlebih dahulu kekhawatiran Anda soal kehamilan dan penyakit menular. Tak banyak yang bisa Anda perbuat untuk itu pada saat ini.

    Sekarang, lebih baik untuk menggeser seluruh fokus Anda demi menekan risiko penyakit saluran kencing.

    Sekitar 80% wanita tertular infeksi saluran kencing (ISK) setelah berhubungan seks tanpa kondom dalam 24 jam terakhir.

    Salah satu cara yang paling efektif bagi siapa saja (ya, termasuk pria!) untuk menghindari ISK adalah untuk pipis tak lama setelah berhubungan seks.

    Urine yang mengalir akan menyapu segala macam bakteri keluar bersamanya, sehingga membersihkan saluran kemih.

    Untuk wanita, satu hal yang jangan pernah Anda lakukan setelah berhubungan seks tanpa kondom adalah untuk membersihkan vagina dengan douching alias semprotan pembersih vagina.

    Douching mengubah keseimbangan normal ragi dan bakteri dalam saluran reproduksi, yang dapat meningkatkan risiko infeksi panggul dan infeksi lainnya.

    2. Pahami risiko Anda terhadap penyakit kelamin

    Angka kejadian penyakit seks menular akibat seks berisiko di Indonesia terus meningkat. Tapi, risiko Anda terinfeksi setelah hubungan seks tanpa pengaman tidak selamanya 100% ketok palu.

    Faktor-faktor yang menentukan termasuk lokasi geografis (daerah tertentu memiliki kecenderungan endemik penyakit tertentu) maupun seberapa baik sistem imun tubuh Anda saat itu untuk memerangi serangan virus.

    Kemungkinan Anda memiliki luka terbuka pada vagina, penis, anus, mulut, atau area lain yang memiliki akses mudah kontak antar kulit atau terpapar cairan.

    3. Gunakan pil KB darurat

    Jika Anda baru saja berhubungan seks tanpa kondom namun juga tidak menggunakan kontrasepsi lainnya, minum pil KB darurat (morning-after pill) beberapa jam setelah hubungan seksual spontan.

    Pil KB darurat dijual bebas di apotek dan terbukti 89% ampuh mencegah kehamilan yang tak diinginkan ketika dikonsumsi dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seks dan 95% efektif jika dikonsumsi dalam 24 jam.

    4. Cek dan ricek tubuh Anda

    Hubungan seks tanpa kondom meningkatkan kemungkinan memperoleh infeksi seks menular, sama tingginya baik pada pria dan wanita. Infeksi bisa tetap aktif tapa menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun.

    Namun, perhatikan tanda-tanda umum berikut ini yang dapat memberikan Anda sinyal bahwa segala sesuatu tidak normal dengan tubuh setelah tindakan tersebut:

    • perdarahan genital tanpa sebab,
    • rasa sakit saat buang air kecil,
    • rasa sakit saat berhubungan seks, dan
    • ruam dan luka pada kulit (termasuk di area genital).

    Bagi wanita, gejala termasuk cairan vagina yang beda dari biasanya seperti berikut:

    • perubahan volume, konsistensi (misalnya, cair dan berbongkah),
    • berwarna keruh, lebih putih susu, atau merah muda/berdarah,
    • bau yang tidak biasa (amis, busuk), dan
    • terasa gatal atau nyeri.

    5. Jalani tes kelamin

    Para ahli merekomendasikan mendapatkan tes penyakit kelamin untuk gonore, klamidia, sifilis, HIV, serta hepatitis B dan C dalam beberapa minggu setelah hubungan seks tanpa kondom.

    Untuk kasus seperti herpes, dokter harus benar-benar menyeka luka terbuka untuk memastikan bahwa itu benjolan herpes, jadi setelah luka sembuh tidak ada lagi yang bisa diuji.

    Jadi jika mendadak muncul benjolan tanpa sebab muncul di area genital atau di sekitar mulut Anda, hubungi dokter Anda saat itu juga untuk mendapatkan tes.

    Jika hasil tes negatif, Anda akan perlu kembali lagi enam bulan mendatang untuk menjalankan tes sekali lagi agar benar-benar yakin.

    Terlepas dari apakah Anda perempuan atau laki-laki, gay, atau heteroseksual, jika Anda berpikir ada sedikit saja kemungkinan Anda telah terpapar HIV, segera beri tahu petugas medis atau dokter ruang gawat darurat terdekat.

    Anda mungkin akan diresepkan PEP, terapi per 28 hari yang dapat mencegah HIV dari menguasai tubuh Anda.

    6. Tes kehamilan di rumah

    Minum pil KB darurat tidak menjamin Anda terbebas dari kehamilan. Sebuah studi dikutip dari Health, melaporkan bahwa wanita yang minum KB darurat masih memiliki peluang 1,8-2,6% untuk hamil.

    Jika Anda memiliki keraguan tentang kehamilan yang tidak diinginkan dan menstruasi Anda terlambat seminggu di bulan berikutnya, lakukan tes kehamilan di rumah untuk memastikan status Anda.

    Tetapi jika Anda ingin tahu pasti, sebaiknya jadwalkan janji temu dengan dokter kandungan. Dokter dapat menguji darah Anda untuk menemukan penanda kehamilan.

    Ingat, semakin cepat Anda mencari tahu tentang kehamilan yang tidak direncanakan, semakin baik.

    Bagaimana cara mencegah risiko dari berhubungan seks tanpa kondom?

    Dengan kehamilan, Anda bisa bernapas lega setelah tes darah Anda menunjukkan hasil negatif. Sayangnya, Anda tidak memiliki jaminan yang sama dengan infeksi menular seksual.

    Seseorang dapat berhubungan seks dan terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala nyata bahkan setelah tahunan.

    Oleh karena itu, penting untuk menjalani tes kelamin setiap tahun dan selalu gunakan kondom dengan semua pasangan seks di masa depan.

    Jangan malu meminta pasangan Anda untuk menggunakan kondom. Tidak ada rasa malu dalam bersikeras menjaga Anda berdua tetap aman.

    Jika ia tidak memiliki kondom, Anda bisa selalu siap siaga dengan simpanan kondom Anda sendiri.

    Penting untuk dicatat jika kondom sobek, semua peraturan di atas masih berlaku.

    Dengan bayangan kehamilan yang tidak diinginkan dan potensi penyakit menular, seks kasual yang sembrono bisa menjadi senjata utama bagi Anda menyalahkan diri sendiri.

    Namun, jika nasi telah menjadi bubur, gunakan itu sebagai faktor motivasi.

    Hal yang Anda dapat lakukan adalah memperkaya diri dengan segala informasi dan belajar untuk lebih bertanggung jawab di waktu lain.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan