backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sexual Anorexia

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 28/07/2022

Sexual Anorexia

Seks semestinya menjadi aktivitas yang menyenangkan dan paling ditunggu. Namun, kenyataannya tak sedikit orang yang justru melakukan berbagai macam cara untuk menghindari berhubungan intim, atau bahkan sekadar membicarakan seks saja tidak mau. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai sexual anorexia.

Apa itu sexual anorexia?

Cara meningkatkan gairah seksual wanita

Selama ini, anoreksia dipahami sebagai suatu jenis gangguan makan yang membuat pengidapnya memiliki ketakutan yang ekstrem akan menjadi gemuk sehingga mereka hanya mau makan dalam porsi yang sangat sedikit.

Faktanya, anoreksia juga dapat terjadi pada perilaku seksual. Alih-alih kehilangan nafsu makan, orang-orang yang memiliki kondisi ini kehilangan gairah untuk melakukan hubungan seks.

Istilah sexual anorexia (anoreksia seksual) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Dr. Patric Carnes dalam bukunya yang bertajuk Sexual Anorexia: Overcoming Sexual Self-Hatred. 

Pengidapnya merasa takut dan jijik dengan keintiman seksual. Alhasil, mereka cenderung menghindari hal atau aktivitas yang berbau seks.

Sebagai contoh, orang dengan anoreksia seksual akan merasa malu dan tidak nyaman saat melihat gambar pakaian dalam alias lingerie yang sangat identik dengan seks atau pornografi.

Mereka menganggap ini sebagai hal yang tabu dan tidak pantas untuk dibicarakan sekalipun itu sebagai bahan diskusi atau edukasi saja.

Seks juga kerap membuat mereka cemas bukan kepalang. Maka, tak heran jika lama-lama mereka jadi takut berhubungan intim dengan pasangannya.

Tanda-tanda sexual anorexia

Mencukur bulu kemaluan sebelum berhubungan seksual

Seperti yang telah disebutkan, tanda utama dari seseorang yang memiliki kondis ini yakni adanya kecenderungan untuk menghindari semua hal tentang seks.

Ini dapat meliputi kegiatan intim bersama pasangan, pornografi, dan pengalaman orang lain tentang kehidupan seksualnya.

Bukan hanya sekadar menganggap seks sebagai hal yang tabu, pengidap anoreksia seksual menilai seks sebagai sesuatu yang negatif. Mereka akan menunjukkan sikap kaku atau terkesan menghakimi seks.

Selain itu, tanda-tanda lain yang juga menyertainya termasuk:

  • takut akan keintiman dan perasaan yang intens,
  • takut akan seksualitas mereka sendiri,
  • enggan atau menghindari perasaan suka pada seseorang,
  • ketakutan berlebih akan terkena infeksi menular seksual,
  • memiliki keraguan terhadap diri sendiri, serta
  • merasa tidak membutuhkan hubungan seks atau koneksi emosional dengan orang lain.

Terkadang, pengidap sexual anorexia terlibat dalam perilaku kompulsif untuk mengatasi gejala yang muncul. Beberapa di antaranya mencakup:

  • melakukan kegiatan berbau seksual dengan orang-orang yang matang secara emosional atau tidak memiliki antusias,
  • mengisolasi diri dari orang lain,
  • mengakses konten pornografi secara berlebihan,
  • melakukan voyeurisme (penyimpangan seksual yang membuat seseorang bergairah ketika mengintip orang yang telanjang atau beraktivitas seksual),
  • masturbasi yang berlebihan, serta
  • melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan kecanduan, seperti penggunaan narkoba atau penimbunan barang-barang tak terpakai.

Seperti pengidap anoreksia nervosa, penderita anoreksia seksual akan berusaha keras untuk menyembunyikan kondisinya.

Mereka bisa saja berpura-pura sakit, membuat alasan, atau berpindah-pindah tempat demi menghindari interaksi sosial.

Apa penyebab sexual anorexia?

bosan berhubungan intim, sexual anorexia

Pada kebanyakan kasus, anoreksia seksual bermula dari trauma masa lalu yang berkaitan dengan hal-hal yang berbau seksual.

Sebagai contoh, pengidap kondisi ini pernah menjadi korban kekerasan seksual sewaktu kecil. Trauma semacam ini bisa dialami oleh siapa saja, baik itu perempuan maupun laki-laki.

Dr. Patrick Carnes mengatakan, penolakan terhadap segala hal yang berbau seks adalah mekanisme bawah sadar untuk menghindari flashback (ingatan kilas balik) akan trauma tersebut.

Mekanisme psikologis ini juga bisa disertai dengan gejala-gejala lainnya seperti rasa gelisah, stres, dan panik.

Ada pula pengidap sexual anorexia yang mengalami kondisi ini dengan didasari rasa takut akan penolakan dari orang lain.

Mereka pun merasa akan lebih aman dan terlindungi jika tetap menyendiri dan tidak berinteraksi dengan orang lain.

Beberapa faktor pemicu lainnya bisa meliputi pendidikan atau pola asuh dari orang tua yang sangat represif dan religius, serta adanya dismorfia tubuh.

Dismorfia tubuh merupakan kondisi yang membuat pengidapnya selalu mencari-cari dan memikirkan apa yang kurang dari tubuhnya.

Selain gangguan psikis, anoreksia seksual juga bisa disebabkan oleh faktor biologis. Contohnya karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, penggunaan obat-obatan, dan kelelahan.

Orang yang baru saja melahirkan juga sangat mungkin untuk menghindari berhubungan seks akibat trauma melahirkan.

Cara mengatasi anoreksia seksual

terapi seks

Gejala anoreksia seksual ternyata cukup sulit dideteksi. Pasalnya, gejala yang muncul banyak yang serupa dengan masalah mental lainnya.

Misalnya, penurunan gairah seksual pada pria maupun wanita bisa terjadi karena faktor kelelahan, obat-obatan, atau gejala penyakit tertentu.

Begitu juga dengan ketidakseimbangan hormon tubuh. Hal ini umum terjadi ketika seseorang sedang stres atau kelelahan, bukan karena anoreksia seksual.

Jika Anda, pasangan, atau orang terdekat mengalami fobia terhadap hal-hal yang berbau seks, sebaiknya segera kunjungi terapis seks, konselor, atau psikolog tersertifikat.

Nantinya dari pemeriksaan dan sesi konsultasi, tenaga profesional bisa meentukan apakah gejala yang Anda alami benar mengarah pada anoreksia seksual atau tidak.

Anda mungkin juga akan diminta melakukan tes darah untuk melihat kadar hormon dalam tubuh. Bisa jadi gairah seks Anda berkurang karena adanya ketidakseimbangan hormon. Karena itu, Anda jadi enggan dan takut berhubungan intim.

Dokter mungkin juga akan memberikan obat-obatan tertentu untuk menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh Anda.

Namun jika anoreksia yang Anda alami disebabkan oleh trauma, Anda akan diarahkan untuk menjalani psikoterapi guna menyembuhkan traumanya.

Pada dasarnya, hubungan seks yang sehat dapat memberikan manfaat bagi tubuh dan pikiran Anda. Namun, orang-orang yang mengalami sexual anorexia mungkin membutuhkan penanganan tertentu untuk mengusir gambaran buruk tentang seks bagi mereka.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 28/07/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan