Ketika bertumbuh dewasa, Anda pun akan tetap memaknai rangsangan atau sentuhan pada bibir, termasuk berciuman, dengan penuh kasih dan rasa aman.
Bibir juga merupakan salah satu bagian tubuh yang paling peka terhadap rangsangan seksual. Pada bibir Anda, terdapat banyak sekali saraf-saraf yang sensitif akan sentuhan sekecil apa pun.
Sentuhan atau tekanan ini akan mengirimkan sinyal pada bagian otak yang bertugas untuk memproses informasi dan sistem sensorik. Hal ini sangat berhubungan dengan alasan kenapa kita memiliki kecenderungan untuk menutup mata saat berciuman.
Bagian otak yang menerima sinyal dari ciuman akan memproduksi hormon dan zat-zat seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin yang mampu membuat Anda merasa senang dan nyaman. Reaksi ini juga merupakan salah satu manfaat kesehatan dari ciuman.
Alasan mengapa menutup mata saat berciuman
Untuk mencari tahu mengapa orang cenderung menutup mata saat berciuman, para pakar psikologi di Royal Holloway, University of London (RHU) mencoba melakukan sebuah eksperimen.
Lewat eksperimen ini, peneliti mempelajari bagaimana para peserta eksperimen menanggapi rangsangan yang diberikan lewat sentuhan sambil mengerjakan permainan mencari kata.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rangsangan yang diberikan tidak disadari atau dirasakan secara maksimal oleh para peserta eksperimen.
Sementara ketika peserta tidak diminta untuk mengerjakan tugas apa pun yang melibatkan penglihatan, mereka akan lebih peka terhadap sentuhan yang diberikan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar