backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

7 Ciri Penis yang Sehat, Bagaimana dengan Milik Anda?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 29/09/2023

    7 Ciri Penis yang Sehat, Bagaimana dengan Milik Anda?

    Beberapa pria mungkin pernah bertanya, “Apakah penis saya normal?” atau, “Apakah air mani seharusnya terlihat seperti itu?” Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, Anda tentu harus mengetahui seperti apa ciri-ciri penis yang sehat.

    Bagaimana mengetahui ciri-ciri penis yang sehat?

    Kondisi penis atau Mr. P sehat tidak hanya dinilai dari seberapa baik performanya saat bercinta. Hal ini juga harus dilihat dari fungsinya dalam aktivitas sehari-hari. 

    Indikator awal masalah penis bisa dilihat dari sensitivitas, ukuran, dan kondisinya saat ereksi.

    Contoh masalah penis yang tidak boleh diabaikan yaitu penis tidak bisa ereksi yang tidak hanya terkait dengan isu seks semata.

    Lantas, bagaimana cara mengenali karakteristik penis yang sehat? Setidaknya, terdapat tujuh kondisi yang dapat Anda perhatikan seperti di bawah ini.

    1. Warna penis hampir sama dengan rona kulit tubuh

    cara merawat penis

    Penis sehat biasanya berwarna sama dengan rona kulit tubuh. Namun, sebagian pria bisa memiliki warna kulit penis yang 1–2 tingkat lebih gelap atau lebih terang.

    Wajar bila penis Anda tampak lebih gelap atau memerah saat mendapatkan rangsangan. Ini disebabkan oleh derasnya aliran darah yang masuk ke dalam rongga penis.

    Beberapa pria memiliki bintik-bintik hitam pada penisnya. Hal ini juga normal selama tidak ada gejala lain. 

    Meski begitu, segeralah berkonsultasi dengan dokter bila timbul bercak atau noda yang baru muncul, tidak kunjung menghilang, atau disertai gejala yang mengganggu.

    2. Tekstur kulit penis tidak terlalu mulus

    Kebanyakan penis memiliki tekstur yang tidak mulus. Saat Mr. P terangsang, pembuluh darahnya bisa tampak lebih jelas sehingga penis yang ereksi tampak seperti berotot.

    Batang penis mungkin punya sejumlah benjolan. Selama benjolan penis tidak memerah, kondisi ini mungkin merupakan bagian alami dari kulit, seperti pearly penile papules atau bintik Fordyce.

    Pearly penile papule (PPP) adalah kutil kecil mirip mutiara pada kepala penis yang cukup umum dimiliki orang-orang dewasa muda. Sekitar 25% dari populasi pria di seluruh dunia memilikinya.

    Sementara itu, bintik Fordyce merupakan benjolan kecil berwarna merah terang atau senada rona kulit pada batang penis atau buah zakar. Hal ini terjadi pada 50% dari populasi pria. 

    3. Ukuran penis bervariasi

    Di Indonesia, rata-rata panjang penis pria dewasa saat ereksi berkisar antara 12–19 sentimeter (cm). Saat layu, panjang penis pada umumnya berkisar antara 5–10 cm.

    Beberapa orang biasanya mendapati penisnya bertambah panjang secara signifikan saat ereksi, tetapi yang lainnya mungkin melihat penisnya memanjang sekitar 1–2 cm saja.

    Saat Anda kedinginan, berenang di air dingin, atau bahkan grogi, penis bisa mengerut. Namun, penis yang sehat bisa memanjang kembali saat kondisinya normal seperti semula.

    Kondisi penis yang memendek dan memanjang adalah hal yang normal. Hal ini disebabkan oleh anatomi penis yang setengah panjangnya berada dalam tubuh Anda.

    Tahukah Anda?

    Penumpukan plak dalam arteri (aterosklerosis) bisa menyebabkan ukuran penis menyusut 1–2 cm. Faktor risiko aterosklerosis, seperti kelebihan berat badan, kolesterol tinggi, dan merokok, bisa menjadi penyebab disfungsi ereksi alias impotensi.

    4. Bentuk penis sedikit melengkung

    <a href=

    Tak hanya saat berhubungan atau masturbasi, Anda juga bisa mengalami ereksi pada pagi hari. Ini adalah hal normal yang diperlukan untuk menjaga bentuk penis yang sehat.

    Mr. P akan ereksi dan membesar karena aliran darah yang masuk ke dalamnya. Aliran darah ini kaya akan oksigen yang baik untuk otot dan jaringan penis.

    Ketika ereksi, Anda mungkin melihat penis sedikit melengkung. Kondisi ini tergolong umum dan tidak perlu dikhawatirkan, terutama bila lekukan ini telah ada sejak bayi. 

    Namun, bila penis tiba-tiba bengkok dan terasa nyeri saat berhubungan, segera hubungi dokter. Hal ini bisa menandakan penyakit Peyronie yang disebabkan oleh pembentukan jaringan parut pada penis.

    5. Kulup tidak meradang akibat infeksi

    Kulup adalah lapisan kulit yang menutupi kepala penis pada pria yang tidak disunat. Saat terangsang, kulit kulup akan menarik diri dan memperlihatkan kepala penis.

    Penting untuk menjaga kebersihan kulit kulup bagi pria yang tidak disunat. Pasalnya, keringat, kotoran, dan kulit mati bisa menumpuk di bawahnya sehingga membentuk smegma

    Smegma termasuk normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Membersihkan smegma selama Anda mandi sudah cukup untuk menghindari infeksi jamur atau bakteri.

    Salah satu cara ampuh menghindari infeksi yaitu dengan sunat yang bertujuan untuk menghilangkan kulit kulup.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Society for Microbiology (2013) menyebutkan penis pria yang disunat memiliki lebih sedikit bakteri pada penisnya daripada pria yang tidak sunat.

    6. Ejakulasi normal dengan sperma yang sehat

    ejakulasi

    Ketika terangsang dan orgasme, pria akan mengalami ejakulasi. Pria dapat mengeluarkan 2–5 mililiter (ml) atau sekitar satu sendok teh air mani dalam satu kali ejakulasi.

    Secara umum, sperma yang sehat berwarna putih susu. Perubahan pada warna sperma dapat menandakan adanya masalah kesehatan, seperti infeksi kelenjar prostat.

    Tekstur air mani bisa bervariasi, kadang encer atau lebih kental. Perubahan ini dipengaruhi oleh asupan gizi, waktu terakhir kali ejakulasi, dan seberapa terangsangnya Anda.

    Jika ejakulasi terasa sakit atau Anda tidak dapat ejakulasi sama sekali, segera hubungi dokter. Kondisi air mani yang bercampur darah juga harus segera diperiksakan.

    7. Sensitivitas penis menurun seiring penuaan

    Sensitivitas penis yang menurun adalah normal seiring bertambahnya usia. Namun, seberapa banyak derajat penurunannya tidak dapat dijelaskan secara rinci. 

    Kondisi ini terkait dengan penurunan testosteron dan perubahan sensitivitas reseptor hormon androgen dalam tubuh Anda.

    Kerusakan saraf akibat penyakit kronis, seperti diabetes melitus, juga berpotensi memengaruhi kemampuan penis untuk menerima rangsangan seksual.

    Pada umumnya, sensitivitas penis akan menurun mulai usia 25 tahun. Selanjutnya, penurunan akan terjadi paling tajam sekitar umur 65–75 tahun.

    Setiap pria mungkin memiliki kondisi penis yang berbeda. Jadi, cobalah untuk tidak terlalu khawatir atau membandingkan diri dengan orang lain.

    Mengingat fungsi penis sebagai organ vital pria, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kebersihan penis, melakukan aktivitas seksual yang aman, dan menerapkan pola hidup sehat.

    Jika Anda menyadari adanya perubahan aneh pada penis, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

    Kesimpulan

    • Ciri-ciri penis yang sehat biasanya dapat dilihat dari warna, tekstur kulit, ukuran, bentuk, ejakulasi, dan sensitivitasnya.
    • Menjaga kebersihan, melakukan aktivitas seksual yang aman, dan pola hidup sehat adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan penis.
    • Apabila Anda melihat perubahan aneh pada penis, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Klinik Chika Medika


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 29/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan