backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

15

Tanya Dokter
Simpan

11 Cara Mencegah Kehamilan, dari Alami hingga KB

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 21/10/2022

    11 Cara Mencegah Kehamilan, dari Alami hingga KB

    Bagi beberapa pasangan yang sudah menikah, kehamilan menjadi salah satu momen hidup yang paling ditunggu. Namun, ada juga yang sengaja menunda atau mencegah kehamilan karena alasan tertentu. Lantas, bagaimana cara mencegah kehamilan yang efektif?

    Cara mencegah kehamilan yang efektif

    Cara paling efektif untuk mencegah kehamilan yaitu tidak berhubungan seks. Namun, jika Anda masih aktif berhubungan intim dan ingin menunda kehamilan, beberapa cara bisa dicoba.

    Berikut sejumlah cara mencegah kehamilan yang efektif.

    1. Hindari berhubungan seks pada masa subur

    Berhubungan seks pada masa subur wanita dapat meningkatkan peluang kehamilan. Maka dari itu, Anda sebaiknya tidak berhubungan intim dengan pasangan selama masa subur.

    Masa subur sendiri bisa ditentukan dari siklus menstruasi yang teratur. Siklus ini terhitung sejak hari pertama menstruasi sampai menstruasi berikutnya.

    Umumnya, masa subur wanita jatuh pada hari ke-8 sampai ke-19 dalam periode menstruasi. Namun, angka ini tidak bisa menjadi pedoman pasti karena masa subur setiap wanita berbeda-beda.

    Selain itu, perhitungan bisa saja meleset ketika terjadi perubahan pada siklus menstruasi Anda. Agar lebih ampuh, Anda dapat mengombinasikannya dengan cara menunda kehamilan yang lain.

    2. Keluarkan cairan ejakulasi di luar vagina

    mengeluarkan cairan ejakulasi di luar vagina merupakan salah satu cara mencegah kehamilan

    Mengeluarkan cairan ejakulasi di dalam vagina mungkin dapat memberi kepuasan tersendiri bagi beberapa pasangan. Namun, untuk mencegah kehamilan, sebaiknya hindari hal tersebut.

    Efektivitas cara mencegah kehamilan ini sekitar 70 persen. Itu artinya, ada 30 dari 100 pasangan yang tetap hamil meskipun telah mengeluarkan cairan ejakulasi di luar vagina.

    Untuk mengurangi potensi kehamilan, Anda dapat mencoba interaksi seksual tanpa penetrasi vaginal. Saat tidak ada sperma yang masuk ke vagina, peluang hamil tentu akan semakin kecil.

    3. Menggunakan kondom saat berhubungan seks

    Bagi pasangan yang baru menikah dan ingin menunda untuk punya momongan, penggunaan kondom saat berhubungan seks merupakan cara efektif mencegah kehamilan dini.

    Tak hanya mudah digunakan, jenis kontrasepsi ini juga mudah didapat. Meski begitu, pastikan Anda memilih ukuran dan jenis kondom yang benar-benar pas dengan penis.

    Selain itu, Anda juga harus memahami cara menggunakan kondom yang benar. Penggunaan kondom yang salah justru akan meningkatkan peluang kehamilan.

    Jika takut kondom rusak saat berhubungan seks, Anda dapat memakai dua kondom sekaligus. Selain menunda kehamilan, kondom juga ampuh mencegah penularan infeksi menular seksual.

    4. Minum pil kontrasepsi darurat

    Konsumsi pil KB darurat (morning after pill) juga dapat menjadi cara mencegah kehamilan setelah telanjur berhubungan seks tanpa pengaman pada masa subur.

    Pil KB darurat perlu dikonsumsi dalam waktu 72 jam atau tiga hari setelah berhubungan. Meski begitu, obat pencegah kehamilan ini tidak bisa menggagalkan pembuahan yang telah terjadi.

    Namun, sebelum mengonsumsi pil KB tertentu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Langkah ini penting untuk memastikan keamanan obat dan potensi efek sampingnya.

    5. Memakai diafragma saat berhubungan intim

    Diafragma merupakan kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam vagina untuk melindungi leher rahim dari serbuan sperma. Biasanya alat kontrasepsi ini dikombinasikan dengan spermisida.

    Spermisida sendiri merupakan zat kimia yang dapat membunuh sperma. Umumnya, kemampuan zat ini untuk membunuh sperma hanya bertahan dalam waktu satu jam setelah digunakan.

    Tidak seperti kondom, diafragma bisa dipakai berulang. Dalam penggunaannya, pastikan Anda memilih ukuran yang pas karena diafragma berisiko lepas atau pindah posisi jika terlalu kecil.

    6. Minum pil KB secara teratur

    Pil KB kombinasi estrogen dan progestin merupakan jenis KB oral yang paling umum digunakan sebagai cara mencegah kehamilan dini. Tingkat kegagalan KB ini hanya sekitar 9 persen.

    Pil KB harus diminum setiap hari untuk mencegah lepasnya sel-sel telur baru dari indung telur. Cara kerjanya yaitu dengan menebalkan dinding rahim dan lendir serviks (leher rahim).

    Kondisi tersebut membuat sperma kesulitan berenang menembus leher rahim dan membuahi sel telur. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa berhubungan intim tanpa takut hamil.

    Jika sedang rutin minum antibiotik, bicarakan dulu dengan dokter untuk mendapat rekomendasi metode KB terbaik. Ini mengingat antibiotik dapat mengurangi keampuhan pil KB.

    7. Menggunakan KB implan

    Penggunaan KB implan merupakan cara mencegah kehamilan yang punya efektivitas hampir 100 persen. Tingkat kegagalan KB jenis ini diketahui hanya 0,5 persen.

    KB implan digunakan dengan cara dimasukkan ke bawah kulit lengan bagian atas. Implan kemudian akan melepaskan hormon progestin.

    Hormon ini mengubah struktur lapisan rahim dan serviks yang membuat sperma kesulitan mencapai sel telur. Terkadang, KB ini juga menghentikan pelepasan sel telur baru.

    KB implan diketahui dapat menunda kehamilan dalam waktu tiga hingga empat tahun. Setelah melewati masa tersebut, Anda harus melakukan penggantian untuk tetap mencegah kehamilan.

    8. Menggunakan KB suntik

    kb suntik 1 bulan

    Cara kerja KB suntik hampir mirip dengan KB implan. Bedanya, hormon progestin dimasukkan ke dalam tubuh melalui proses suntik di bawah kulit bokong atau lengan atas.

    Efektivitas KB ini untuk mencegah kehamilan mencapai 99 persen. KB suntik tersedia dalam dua jenis, yaitu:

    • suntikan KB 1 bulan (Cyclofem atau Mesigyna), dan
    • suntikan KB 3 bulan (Depo-Provera).

    Selain mengurangi peluang hamil, KB suntik juga menurunkan risiko terjadinya kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik merupakan kondisi di mana janin tumbuh di luar rahim. 

    9. Memasang intrauterine device (IUD)

    Dilansir dari laman Planned Parenthood, IUD mempunyai tingkat efektivitas hingga 99,9% untuk mencegah kehamilan. Metode yang sering disebut KB spiral ini memiliki jangka pakai selama 3–12 tahun.

    IUD tembaga dapat mencegah kehamilan selama 10–12 tahun. Sementara itu, IUD hormonal mampu mencegah kehamilan selama 3–5 tahun, tergantung merek yang digunakan.

    Cara kerja KB IUD adalah mengubah gerak sperma di dalam tubuh wanita. Hasilnya, sperma akan mengalami kesulitan untuk mencapai sel telur.

    Namun, cara ini sebaiknya hanya dilakukan oleh wanita yang pernah melahirkan. Salah satu efek samping IUD ialah pelebaran rahim yang dapat menyebabkan nyeri jika Anda belum pernah melahirkan melalui vagina.

    10. KB steril untuk wanita

    KB steril pada wanita bekerja dengan cara menghentikan turunnya sel telur ke rahim.

    Ada dua jenis sterilisasi yang bisa dilakukan oleh wanita yaitu tubektomi (pemotongan, pengikatan, atau penyegelan untuk menutup tuba falopi) dan histerektomi (pengangkatan rahim).

    Perlu diingat, cara mencegah kehamilan ini bersifat permanen. Anda tidak akan bisa memiliki keturunan lagi jika memilih metode sterilisasi.

    11. KB steril untuk pria

    Cara sterilisasi pada pria sebagai pencegahan kehamilan disebut dengan prosedur vasektomi. Vasektomi akan mencegah aliran sperma menuju penis.

    Dengan begitu, diharapkan tidak ada sperma yang terkandung di dalam air mani setiap kali ejakulasi. Efektivitas dari metode ini bisa dibilang mendekati 100 persen.

    Dalam memilih metode pencegahan kehamilan, pastikan Anda dan pasangan telah berdiskusi sebelumnya. Selain itu, pertimbangkan juga kesehatan masing-masing.

    Terlebih lagi, beberapa metode dapat memengaruhi kesehatan. Maka dari itu, Anda dan pasangan sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu ke dokter untuk menentukan metode yang tepat.

    Serba-serbi cara mencegah kehamilan yang efektif

    • Hindari berhubungan seks pada masa subur.
    • Keluarkan cairan ejakulasi di luar vagina.
    • Menggunakan kondom atau diafragma saat berhubungan seks.
    • Minum pil kontrasepsi darurat.
    • Minum pil KB secara teratur.
    • Menggunakan KB implan.
    • Menggunakan KB suntik.
    • Memasang IUD.
    • KB steril untuk pria dan wanita.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 21/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan