Lalu, apa itu beban glikemik?
Untuk menentukan beban glikemik dari suatu makanan, kita perlu mengetahui indeks glikemik yang dimiliki oleh makanan tersebut. Beban glikemik makanan bisa kita peroleh dengan mengetahui indeks glikemik suatu makanan, dan jumlah karbohidrat yang terkandung pada makanan tersebut.
Intinya, beban glikemik ini lebih menitikberatkan pada seberapa besar karbohidrat yang diserap tubuh dari makanan. Berarti semakin banyak porsi makanan berkarbohidrat yang Anda makan, maka semakin besar juga beban glikemik yang Anda terima.
Misalnya saja, 100 gram wortel yang dimasak, mengandung 10 gram karbohidrat. Wortel mempunyai indeks glikemik sebesar 49, sehingga beban glikemik yang dimiliki wortel adalah 10 x 49/100 = 4,9.
Beban glikemik juga dapat diklasifikasikan, sebagai berikut:
- Rendah, bila makanan memiliki beban glikemik sebesar 1-10
- Sedang, bila makanan memiliki beban glikemik sebesar 11-19
- Tinggi, bila makanan memiliki beban glikemik sebesar 20 atau lebih tinggi
Beban glikemik dapat menjadi penentu kadar glukosa darah setelah makan. Seperti pada penelitian tahun 2011 dalam jurnal The American Journal of Clinical Nutrition, yang menunjukkan bahwa beban glikemik dari satu jenis makanan atau beberapa makanan adalah prediktor yang lebih baik untuk kadar glukosa darah setelah makan daripada jumlah karbohidrat pada makanan tersebut. Namun, penelitian ini dilakukan pada orang normal, sehingga tidak diketahui hasilnya jika dilakukan pada orang dengan diabetes.
Kesimpulan
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar