backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Timbul Bentol Merah setelah Digigit Nyamuk?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/11/2023

    Kenapa Timbul Bentol Merah setelah Digigit Nyamuk?

    Meski tergolong ringan, digigit nyamuk dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman, seperti gatal-gatal dan kemerahan. Namun, gejala yang paling umum yaitu bentol. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa digigit nyamuk bentol besar?

    Kenapa digigit nyamuk bentol besar?

    Ketika nyamuk menusuk dan menghisap darah manusia, nyamuk akan mengeluarkan air liur untuk menjaga darah agar tidak cepat menggumpal dan lebih mudah dihisap. 

    Air liur nyamuk ini mengandung enzim dan protein asing sehingga dianggap sebagai alergen atau penyebab alergi oleh tubuh. Hal ini pada akhirnya memicu sistem imun memproduksi lebih banyak histamin untuk melawan alergen tersebut.

    Kadar histamin yang berlebihan dalam tubuh akan meningkatkan aliran darah dan jumlah sel darah putih pada bagian sekitar area gigitan nyamuk. 

    Akibatnya, hal tersebut menyebabkan peradangan dan pembengkakan kulit berupa bentol. Peningkatan histamin berupa pembengkakan, kulit kemerahan, dan rasa gatal pada sebagian orang.

    Tahukah Anda?

    Nyamuk yang menggigit biasanya nyamuk betina, ia mengisap darah manusia atau hewan untuk menghasilkan telur.

    Berbagai dampak dari gigitan nyamuk

    Ketika digigit nyamuk, tubuh Anda akan menunjukkan sejumlah reaksi baik ringan hingga berat. 

    Untuk melihat seberapa parah dampak yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk, Anda dapat melihatnya dari reaksi kulit dan gejala lain seperti berikut ini.

    1. Tidak bereaksi apa pun

    Selain digigit nyamuk menyebabkan bentol besar, ada juga orang yang tidak bereaksi apa pun. Tandanya Anda termasuk satu dari sekian banyak orang yang beruntung karena tidak memiliki alergi.

    Selain menandakan tidak adanya alergi, tubuh kemungkinan telah kebal terhadap gigitan nyamuk. Tubuh yang berulang kali terkena air liur nyamuk telah menganggapnya tidak berbahaya sehingga tidak lagi menimbulkan reaksi negatif.

    2. Bentol kecil dan kemerahan

    ingrown hair (rambut tumbuh ke dalam)

    Jika setelah digigit nyamuk tubuh mengalami bentol merah kecil, Anda jangan khawatir. Hal ini termasuk dalam reaksi paling umum dan wajar yang kebanyakan orang alami.

    Umumnya, Anda akan mengalami benjolan merah kecil atau benjolan bulat putih dengan titik kecil pada bagian tengahnya. 

    Kondisi ini akan bertahan selama 1–2 hari dan akan menghilang sendirinya sebagai respons tubuh terhadap protein asing dalam air liur nyamuk.

    3. Bentol besar

    Untuk orang yang lebih sensitif terhadap protein dalam air liur nyamuk, mungkin respons yang timbul setelah digigit nyamuk bisa terlihat agak berbeda.

    Reaksinya berupa benjolan yang cukup besar, menonjol, dan berwarna lebih merah daripada bagian dengan kulit di sekitarnya. 

    Akan tetapi, hal ini juga bisa muncul sebagai akibat gigitan nyamuk yang mengisap darah terlalu lama pada satu tempat sehingga makin banyak protein yang dilepaskan.

    4. Demam dan gatal-gatal parah

    Apabila setelah digigit nyamuk bentol besar, bengkak, kulit kemerahan, gatal-gatal parah yang disertai dengan demam, kondisi ini bisa jadi pertanda sindrom skeeter.

    Anak kecil serta orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kondisi ini.

    Sindrom skeeter merupakan reaksi sistem imun yang berlebihan terhadap protein dalam air liur nyamuk. Reaksi ini akan menyebabkan pembengkakan berlebihan yang terasa panas, sakit, melepuh, hingga mengeluarkan cairan.

    5. Syok anafilaksis

    Saat digigit nyamuk muncul bentol besar, gatal, bibir membengkak, sulit bernapas, mengi, dan batuk setelah terkena gigitan nyamuk, segeralah lakukan pemeriksaan dokter.

    Dikutip dari American Academy of Allergy Asthma & Immunology, pada kasus yang parah, gigitan nyamuk dapat menjadi syok anafilaksis yang merupakan reaksi parah dari alergi, di mana bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran hingga kematian. 

    Untuk mengatasinya, dokter akan menggunakan suntikan epinefrin untuk membantu pasien meredakan gejalanya.

    6. Infeksi

    Selain setelah digigit nyamuk bentol besar, serangga ini juga bisa menularkan penyakit melalui gigitannya. Sejumlah penyakit infeksi yang menular melalui gigitan nyamuk seperti berikut ini.

    • Demam berdarah dengue (DBD): infeksi virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus dengan gejala demam, sakit kepala, dan mual.
    • Chikungunya: infeksi virus chikungunya dari gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang gejalanya mirip DBD, tetapi disertai nyeri sendi dan otot.
    • Malaria: infeksi parasit Plasmodium dari gigitan nyamuk Anopheles yang menyebabkan demam, sakit kepala, muntah, hingga koma bila tidak segera diobati.
    • Demam kuning (yellow fever): infeksi flavivirus dari nyamuk Aedes dan Haemagogus yang menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kulit kekuningan.

    Terdapat berbagai cara menghilangkan bekas gigitan nyamuk yang dilakukan di rumah, seperti menggunakan minyak peppermint atau pasta oatmeal. Namun, terdapat beberapa masalah kulit yang parah akibat gigitan nyamuk tentu memerlukan konsultasi langsung dengan dokter spesialis kulit

    Selain itu, selalu perhatikan gejala-gejala lain setelah digigit nyamuk agar Anda bisa segera pergi ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan