backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

5 Cara Paling Jitu Buat Anak Rantau Mengusir Homesick

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. Ivena · Tanggal diperbarui 30/09/2020

    5 Cara Paling Jitu Buat Anak Rantau Mengusir Homesick

    Kangen orang-orang di rumah nun jauh di sana, tapi tidak bisa pulang karena kehabisan tiket atau terpaksa harus lembur? Menjadi anak rantau bisa dibilang adalah sebuah pengalaman hidup yang manis pahit. Terutama ketika rasa rindu kampung halaman (homesick) terbentur masalah jarak, waktu dan apalagi uang. Namun jika musim liburan kali ini Anda tidak bisa pulang ke rumah, jangan bersedih hati.

    Merasa homesick itu wajar, kok!

    Tidak perlu malu mengakui bahwa Anda kangen rumah. Pindah ke tempat yang sama sekali baru berarti Anda harus mengubah kebiasaan lama untuk beradaptasi dengan sekitar. Misalnya sesederhana pulang kuliah atau kantor Anda sekarang harus cari makan sendiri, sementara sewaktu dulu di rumah ibu sudah menunggu kepulangan Anda dengan sepiring nasi hangat beserta lauk favorit Anda.

    Perubahan lingkungan ini tak dapat disangkal dapat mengacaukan kondisi emosional dan psikologis Anda. Tidak jarang Anda bisa merasa jenuh dan tidak betah sehingga ingin sekali pulang ke rumah untuk merasakan kembali keakraban seperti dulu.

    Beberapa orang mungkin bisa sampai ikut mengalami keluhan fisik saat merindukan kampung halamannya, seperti sakit perut, sulit tidur nyenyak, sakit kepala, sulit fokus dan berpikir jernih, selalu merasa lelah, hingga susah makan.

    Perasaan homesick mungkin terasa paling memberatkan bagi orang-orang berusia muda yang sebelumnya tidak pernah tinggal jauh dari rumah barang sebentar saja. Begitu pula pada orang-orang yang sejak sebelumnya sudah memiliki riwayat depresi dan gangguan kecemasan, dan yang kurang mendapat dukungan dari keluarga atau kerabat dekatnya untuk merantau.

    Selain itu, risiko homesick juga dilaporkan paling tinggi pada wanita dan orang-orang yang merantau karena terpaksa atau tidak atas kemauannya sendiri.

    pasien kanker payudara liburan

    Kenapa?

    Rasa rindu kampung halaman wajar saja dialami oleh anak-anak rantau. Pasalnya setelah bertahun-tahun menghabiskan waktu Anda tumbuh besar di satu tempat bersama orang-orang yang dikenal dekat, tentu rasanya berat ketika harus berpisah dan membangun sebuah hidup baru tanpa mereka.

    Sedari kecil, kita sudah sangat terbiasa dengan pola pikir bahwa rumah kita adalah tempat berlindung yang paling aman dan ideal. Maka ketika situasi mengharuskan kita pindah menjauhi rumah, alam bawah sadar kita menganggap perubahan ini sebagai stres alias ancaman terhadap kesejahteraan kita. Ditambah lagi, pengetahuan kita tentang tempat asing itu masih sangat terbatas sehingga timbullah perasaan-perasaan negatif tentang tempat tinggal baru Anda. Mulai dari rasa takut, kecemasan, tidak betah, hingga kepanikan.

    Pemikiran ini akan terus ada sehingga tanpa disadari jadi memunculkan kecenderungan untuk membanding-bandingkan dengan kampung halaman Anda. Semakin banyak dan besar perbedaan antar keduanya (misalnya beda bahasa, beda budaya, dan beda makanan), maka perasaan-perasaan negatif ini akan semakin terasa mewalahkan. Hal ini tentu dapat membuat Anda menjadi semakin frustasi, serta merasa kesepian dan terasingkan.

    cemas saat bepergian

    Tips mengatasi homesick buat anak rantau

    Saat berada jauh dari kampung halaman, merasa homesick adalah hal yang wajar. Namun, jangan biarkan kerinduan ini sampai berdampak negatif bagi kesehatan Anda, baik secara fisik maupun psikologis.

    Ingatlah apa alasan Anda merantau. Pikirkan pula apa efek jangka panjangnya pada perjalanan hidup Anda di masa depan. Ketika apa yang menjadi alasan rantau Anda akhirnya sudah selesai, entah itu kuliah atau dinas kerja, Anda pasti akan merasa bangga pada diri sendiri karena dapat bertahan melewati semua lika-liku tinggal di tempat asing.

    Ketika chatting dan videocall tidak cukup ampuh mengobati rasa rindu yang sudah kepalang menggerogoti jiwa, cobalah beberapa tips berikut untuk mengusir sepi:

    1. Cari kesibukan baru

    Berdasarkan riset American Camp Association, salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan rasa rindu rumah adalah dengan membuat diri Anda sesibuk mungkin.

    Jadi, cobalah cari kegiatan positif sebanyak-banyaknya untuk mengisi waktu luang dan mengalihkan pikiran dari rasa rindu itu. Misalnya, “main peran’ selayaknya turis dan jelajahi tempat-tempat yang unik di daerah tersebut. Gali juga informasi tentang acara-acara yang menarik perhatian, seperti pertandingan olahraga, festival musik, dan pertunjukan teater.

    Tidak ada salahnya juga untuk bergabung dengan klub atau ikut kursus. Selain membuat Anda punya kesibukan baru, ini juga membuka kesempatan untuk membuat teman dan koneksi baru.

    2. Dekor kamar tidur senyaman mungkin

    Bagi anak rantau, kamar tidur bukan hanya menjadi tempat beristirahat tapi juga sebagai tempatsetelah melakukan banyak aktivitas dan menyimpan berbagai macam barang penting.

    Nah, cobalah untuk merapikan dan menata ulang kamar tidur Anda jadi senyaman mungkin. Jika memungkinkan, minta orang rumah untuk mengirimkan barang-barang yang bisa mengingatkan Anda pada mereka dan letakkan di kamar tidur sebagai pengingat akan kampung halaman. Bisa juga minta mereka mengirimkan makanan kesukaan Anda di rumah.

    Buat kamar baru Anda senyaman dan semirip mungkin dengan kamar Anda di rumah lama.

    3. Curhat ke sesama anak rantau

    Bila rasa rindu rumah begitu kuat hingga Anda merasa sedih dan ingin menangis, jangan ditahan. Menangislah sampai merasa lebih lega. Tidak ada salahnya untuk menangis karena beradaptasi memang membutuhkan waktu dan merindu itu wajar.

    Cara lainnya adalah dengan curhat ke seseorang yang Anda percaya. Cobalah berbagi pengalaman dengan orang-orang yang juga sedang atau pernah merantau. Banyak orang di luar sana yang juga senasib dengan Anda sehingga Anda tahu Anda tidak sendirian.

    4. Temukan hal positif tentang tempat tersebut

    Ketika sedang senggang, cobalah duduk merenung dan pikirkan apa saja hal-hal positif yang Anda alami sejauh ini di tempat baru.

    Misalnya, Anda jadi dapat memperoleh kebebasan yang mungkin dahulu tidak didapatkan di tempat tinggal yang lama. Sulu sewaktu di rumah berlaku jam malam sehingga Anda tidak bisa bebas berkumpul dengan teman barang untuk bermain atau menyelesaikan tugas. Sementara di tempat yang baru ini, Anda sendirilah yang menentukan kapan jam malam buat diri sendiri.

    Apa lagi? Mungkin udara dan lingkungan di tempat yang sekarang jauh lebih bersih dan indah dibanding kampung halaman Anda. Sekarang Anda mungkin juga tidak perlu lagi makan hati karena kesal terjebak macet seperti dulu.

    Mencatat hal-hal positif ini akan membantu “merapikan’ kembali pikiran Anda yang sedang kalut. Dengan begitu, Anda jadi menyadari bahwa tidak selamanya sesuatu yang baru dan asing itu buruk.

    5. Konsultasi ke dokter

    Anda juga dapat mengikuti program konseling dengan psikolog untuk membantu mengurangi rasa kesepian dan kecemasan akibat homesick.

    Hal ini sangat penting untuk memantau kondisi psikologis Anda agar tidak sampai jatuh ke dalam fase depresi. Konseling juga sangat berguna untuk mendeteksi dan mengatasi gejala-gejala depresi yang mungkin muncul sebelum terlambat

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh dr. Ivena · Tanggal diperbarui 30/09/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan