backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Tanda Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Tak Lagi Seimbang

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

5 Tanda Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Tak Lagi Seimbang

Saat Anda cenderung lebih mementingkan pekerjaan daripada kehidupan pribadi, ini tandanya keseimbangan hidup dan kerja alias work-life balance Anda sudah terganggu.

Jika hal ini dibiarkan terlalu lama, kesehatan fisik dan mental bisa menjadi taruhannya. Oleh karena itu, kenali tanda-tandanya agar Anda dapat membuat perubahan dalam hidup Anda.

Apa itu work-life balance?

Istilah work-life balance secara harfiah dapat diartikan sebagai keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.

Lebih lengkapnya, work-life balance adalah keseimbangan antara waktu dan energi yang Anda habiskan untuk memenuhi kewajiban pekerjaan dan menjalani kehidupan pribadi.

Konsep ini menekankan pentingnya membagi waktu dengan adil antara tuntutan pekerjaan dan aspek-aspek kehidupan lainnya, seperti keluarga dan kesehatan. 

Dengan menjaga keseimbangan ini, Anda bisa meningkatkan kualitas hidup, mengurangi stres, dan mencegah kelelahan akibat kerja alias burnout.

Pada akhirnya, hidup dan kerja yang seimbang akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.

Hal ini memungkinkan Anda untuk mencapai kesuksesan di dalam kerja tanpa mengorbankan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

Tanda-tanda hidup dan kerja tidak seimbang

emotional baggage

Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban di dalam dan luar kantor memang sulit. Ada masanya orang merasa “gila kerja” yang berdampak pada kehidupannya sehari-hari.

Supaya tidak kebablasan, inilah tanda-tanda work-life balance Anda sudah tidak seimbang.

1. Lupa menjaga diri

Orang-orang yang lebih mementingkan pekerjaan biasanya cenderung cuek atau masa bodoh dengan kondisi tubuhnya sendiri.

Mereka cenderung menjalani pola hidup tidak sehat, seperti sering bergadang, jarang berolahraga, atau lebih sering mengonsumsi junk food karena dianggap lebih praktis.

Jika hal-hal tersebut sudah terjadi, itu tandanya ada yang tidak beres dengan pola hidup Anda.

Kesibukan pekerjaan membuat Anda hanya memikirkan deadline dan target tanpa ingat bahwa kesejahteraan diri Anda sendiri juga patut diperhatikan.

2. Cepat stres, mudah marah, dan gelisah

Saat hidup dan kerja sudah tidak lagi seimbang, bukan hanya kesehatan fisik yang tergerogoti, tetapi juga kesehatan mental Anda.

Mengurus pekerjaan tanpa kenal waktu dapat membuat Anda berisiko mengalami stres berkepanjangan. 

Akibatnya, Anda akan lebih mudah mengalami marah, gelisah, dan panik yang merupakan gejala depresi. Lagi-lagi, hal ini muncul ketika otak Anda hanya memikirkan soal pekerjaan.

Sebuah studi dalam International Journal of Environmental

Research and Public Health (2019) menemukan bekerja lebih dari 60 jam per minggu meningkatkan risiko depresi hingga 1,4 kali lipat.

3. Merasa tidak kompeten

Faktanya, makin lama waktu bekerja, makin besar pula kekhawatiran Anda terhadap pekerjaan. 

Pada akhirnya, work-life balance yang terganggu kerap kali membuat Anda merasa bahwa apa yang sudah dilakukan tidak pernah cukup.

Anda selalu merasa kualitas kerja Anda menurun. Padahal, ini mungkin hanyalah kekhawatiran berlebih yang muncul karena Anda merupakan seorang workaholic.

4. Sering merasa kesepian

Saat hidup dan kerja mulai tidak seimbang, Anda akan mulai merasa kesepian. Ini karena Anda kehilangan banyak sekali waktu dengan keluarga dan orang-orang yang dicintai.

Meskipun sempat datang ke acara keluarga atau berkumpul dengan teman, Anda sudah kehabisan energi untuk berinteraksi. Akibatnya, Anda hanya diam dan mendengarkan tanpa banyak bicara.

Hal ini membuat Anda lama-kelamaan merasa tersisih dan kesepian. Bahkan, hubungan Anda dengan orang-orang terdekat pun bisa mulai merenggang.

5. Tidak ada batasan jelas antara urusan pekerjaan dan rumah

Salah satu tanda yang mudah terlihat ketika urusan hidup dan kerja tidak seimbang yaitu Anda membawa pekerjaan ke rumah. 

Maksudnya, Anda masih menerima panggilan dan membuka e-mail terkait pekerjaan di rumah.

Anda merasa harus siap siaga sepanjang waktu. Akibatnya, Anda justru tidak dapat menikmati waktu istirahat sebagaimana mestinya.

Solusi menjaga keseimbangan kehidupan dan pekerjaan

menulis tangan vs mengetik

Apabila Anda mengalami tanda-tanda di atas, sudah saatnya Anda melakukan tips-tips di bawah ini untuk memperbaikinya dan mencapai work-life balance.

1. Buat manajemen waktu

Dari 24 jam yang Anda miliki dalam sehari, cobalah mengatur waktu tersebut sesuai dengan daftar kewajiban yang perlu Anda lakukan. Pastikan Anda membagi porsinya secara adil.

Buatlah perencanaan setiap harinya dan jangan lupa untuk mencatatnya pada kalendar harian.

Tujuannya agar Anda tahu kapan harus bekerja dan kapan perlu makan, tidur, serta bersosialisasi. Jika tidak terencana, waktu Anda akan mudah diambil oleh pekerjaan.

2. Belajar untuk mengatakan tidak

Tidak jarang, seseorang bekerja berlebihan karena tidak enak menolak permintaan atasan untuk mengerjakan pekerjaan lain di luar tugasnya. 

Jika Anda ingin punya hidup dan kerja yang lebih seimbang, belajarlah untuk mengatakan tidak.

Jangan selalu mengiyakan kewajiban lain yang dirasa akan mengacaukan waktu di luar kantor. Tidak ada salahnya mengatakan tidak karena bagaimanapun, Anda berhak menikmati waktu luang.

3. Jangan membawa pekerjaan ke rumah

Sebaiknya jangan membawa pekerjaan ke rumah. Tidak perlu mengecek e-mail atau menerima telepon mengenai pekerjaan saat Anda berada di rumah. 

Gunakanlah waktu di rumah untuk beristirahat atau mengerjakan hal lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Itu sebabnya, Anda perlu menyelesaikan semua pekerjaan di kantor.

Atur waktu kerja Anda di kantor supaya tidak terbuang sia-sia. Agar lebih efisien, coba matikan ponsel untuk meminimalkan gangguan akibat terlalu sering mengeceknya.

Namun, bila memang ada pekerjaan yang harus dilanjutkan di rumah, curilah waktu istirahat sesekali. Akan tetapi, jangan bekerja terlalu berlebihan hingga Anda tidak mampu membatasinya.

Kesimpulan

  • Work-life balance adalah keseimbangan antara waktu dan energi yang dihabiskan untuk melakukan pekerjaan dan menjalani kehidupan pribadi.
  • Sejumlah tanda hidup dan kerja tidak seimbang yakni lupa menjaga diri, kerap merasa kesepian, menganggap diri tidak kompeten, serta lebih cepat stres dan mudah marah.
  • Supaya pekerjaan Anda tidak berdampak negatif pada kesehatan, cobalah untuk melakukan manajemen waktu yang baik, berani berkata tidak, dan hindari membawa pekerjaan ke rumah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan