backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Obat untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Bikin Ketergantungan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Fauzan Budi Prasetya · Tanggal diperbarui 28/07/2022

    Apakah Obat untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Bikin Ketergantungan?

    Pada dasarnya, obat-obatan digunakan untuk mengobati penyakit atau mengurangi gejala dari penyakit yang muncul. Namun, setiap obat punya efek samping yang berbeda-beda pada tubuh. Jika tidak digunakan sesuai aturan, efek samping yang ditimbulkan bisa berbahaya. Salah satu efek samping yang bisa muncul adalah ketergantungan obat.

    Ketergantungan obat atau biasa dalam bahasa Inggris disebut dengan drug addiction adalah suatu gejala yang ditimbulkan karena penggunaan jangka panjang suatu obat. Disebut ketagihan atau ketergantungan karena bagi Anda yang sudah terkena, akan susah untuk menghentikan penggunaan obat tersebut. Penghentian obat secara langsung bisa menyebabkan berbagai gejala, seperti mual dan pusing.

    Nah, banyak orang menyuarakan kekhawatiran soal obat untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Banyak yang percaya bahwa obat yang diresepkan untuk gangguan kejiwaan bikin ketergantungan. Benar atau tidak, ya? Obat seperti apa yang bisa bikin ketergantungan? Simak informasi lengkapnya di sini.

    Apakah semua obat untuk gangguan jiwa pasti bikin ketergantungan?

    Ada beberapa jenis obat yang digunakan pada pasien gangguan jiwa. Misalnya antidepresan untuk mengobati depresi, antianxiety untuk gangguan cemasmood stabilizing, dan antipsikotik untuk pengobatan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia dan gangguan bipolar.

    Namun, jarang sekali ada obat yang mengakibatkan ketergantungan. Memang, obat untuk gangguan jiwa perlu digunakan dalam jangka panjang dan ketika penggunaan dihentikan, kondisi gangguan jiwa (seperti halusinasi pada pasien skizofrenia) dapat kembali. Akan tetapi, obat-obat ini tidak menimbulkan efek sakaw seperti halnya pada orang dengan ketergantungan.

    Perlu dicatat, ada satu jenis obat gangguan jiwa yang perlu diperhatikan penggunaannya karena dapat membuat efek ketergantungan. Obat yang dimaksud adalah obat dari golongan Benzodiazepine.

    Hati-hati saat menggunakan benzodiazepine

    Benzodiazepine adalah salah satu tipe obat penenang atau dalam bahasa Inggris disebut dengan tranquilizers. Beberapa nama yang sering beredar misalnya Valium dan Xanax.

    Benzodiazepine bekerja di saraf pusat, memberikan efek ketenangan dan membuat otot-otot lebih lemas dan santai. Obat ini juga akan meredakan kecemasan. Ketika Anda minum obat ini, kadar hormon dopamin akan meningkat secara drastis dan akan membanjiri otak dengan neurotransmitter. Ini akan memunculkan perasaan positif dan nyaman.

    Overdosis dan withdrawal syndrome atau sakaw

    Ketergantungan jarang terjadi pada pasien yang minum obat ini dengan dosis tepat dan aturan yang tepat. Namun, karena efek menenangkan dari obat ini, tidak jarang obat ini sering disalahgunakan. Apalagi bila diminum dengan alkohol, obat ini dapat menimbulkan efek mematikan.

    Bila Anda sudah mengalami ketergantungan dengan obat ini, Anda akan mengalami apa yang sering disebut orang awam sebagai sakaw. Ini terjadi ketika Anda berhenti minum obat, namun Anda merasakan gejala-gejala yang membuat Anda tidak nyaman dan yang dapat menghilangkan gejala ini hanyalah dengan minum obat tersebut. Kondisi ini disebut juga sebagai withdrawal syndrome.

    Berikut ini adalah gejala-gejalanya.

  • Iritabilitas atau kehilangan sensitivitas rangsangan
  • Insomnia
  • Berkeringat terus menerus
  • Sakit kepala
  • Sakit dan kaku pada otot
  • Mual
  • Jantung berdebar-debar
  • Tremor
  • Selanjutnya, ketika Anda terus-menerus minum obat golongan ini agar tidak mengalami sakaw, besar kemungkinan Anda harus meningkatkan dosis untuk mendapatkan efek yang sama. Dalam jangka panjang, ini dapat membuat Anda mengonsumsi obat dalam dosis yang tinggi melebihi dosis aman. Ketika ini terjadi, Anda dapat mengalami overdosis dalam waktu singkat. Ini adalah kondisi yang berbahaya karena dapat membuat Anda kesulitan bernapas, koma, hingga kematian.

    Bagaimana agar tidak kecanduan?

    Hal pertama yang perlu Anda ingat adalah jangan pernah membeli obat ini tanpa resep dokter. Memang, obat ini adalah obat yang diatur peredarannya secara ketat agar tidak bisa sembarangan dibeli sehingga harus menggunakan resep dari dokter. Namun, tangan-tangan nakal bisa saja membawa obat ini ke tangan Anda. Jika ini sampai terjadi, hindari konsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

    Bila memang dokter Anda meresepkan obat ini pada Anda, sampaikan ke dokter bila Anda khawatir akan ketagihan. Sebenarnya, tanpa perlu ada permintaan khusus dari Anda pun, dokter pasti sudah mempertimbangkan baik-baik mengenai pemberian dosis obat ini dan mengatur strategi agar Anda tidak ketagihan.

    Dalam golongan benzodiazepine pun ada obat yang memiliki risiko ketergantungan yang lebih rendah dibanding yang lainnya. Jadi sebenarnya efek ketagihan ini belum tentu akan Anda alami ketika mengonsumsi obat dengan risiko ketergantungan yang rendah.

    Selain itu, jangan pernah menghentikan penggunaan obat ini secara mendadak tanpa seizin dokter. Menghentikan penggunaan obat golongan benzodiazepine secara mendadak justru meningkatkan risiko terjadinya efek sakaw. Untuk itu, penting agar penghentian pemakaian dilakukan secara bertahap. Tidak kalah penting, jangan menambah dosis obat tanpa sepengetahuan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Fauzan Budi Prasetya · Tanggal diperbarui 28/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan