backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

9 Gejala Fisik yang Muncul Akibat Gangguan Kecemasan

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    9 Gejala Fisik yang Muncul Akibat Gangguan Kecemasan

    Meski gangguan kecemasan alias anxiety disorder termasuk gangguan mental, gejalanya juga bisa Anda rasakan secara fisik. Lantas, apa saja gejala fisik gangguan kecemasan dan bagaimana cara mendiagnosisnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

    Tanda dan gejala fisik dari gangguan kecemasan

    Setiap jenis gangguan kecemasan, mulai dari gangguan kecemasan umum, gangguan panik, hingga fobia cenderung memiliki gejala yang unik. 

    Kondisi ini biasanya diketahui saat Anda merasakan ketakutan secara ekstrem atau tidak rasional terhadap suatu kejadian atau objek yang sebenarnya tidak mengancam.

    Selain rasa takut tersebut, gangguan kecemasan juga bisa menimbulkan sejumlah gejala fisik seperti di bawah ini.

    1. Ketegangan otot

    mencegah migrain

    Salah satu gejala gangguan kecemasan yang bisa Anda lihat secara fisik yakni munculnya rasa sakit di sekujur tubuh. Sakit yang dirasakan mulai dari migrain hingga nyeri pada persendian. 

    Hal ini akan terlihat jelas saat pengidapnya secara tak sadar menggertakkan gigi, mengepalkan jari, atau menggunakan postur tubuh yang buruk. 

    Kondisi ini disinyalir sebagai penyebab ketegangan otot pada pengidap gangguan kecemasan.

    2. Muncul jerawat

    Pada peneliti dari University of California, San Francisco menyebutkan bahwa gangguan kulit, seperti jerawat, sering kali ditemukan pada orang dewasa yang mengalami kecemasan.

    Masalah ini disebabkan oleh peningkatan hormon stres sehingga produksi minyak pada wajah pun ikut meningkat. Akibatnya, muncul banyak jerawat pada area sekitar wajah.

    Pengidap gangguan kecemasan juga jadi terbiasa menyentuh wajahnya. Jadi, tak heran bila kemudian jerawat tumbuh makin subur dan sulit sembuh.

    3. Jantung berdetak cepat

    Perasaan cemas melibatkan respons “fight-or-flight” yang melibatkan serangkaian perubahan pada tubuh Anda, termasuk pelepasan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol.

    Peningkatan hormon stres kemudian mempercepat detak jantung sehingga tubuh Anda akan mendapatkan lebih banyak aliran darah.

    Aliran darah yang meningkat ini memberikan energi bagi tubuh untuk melawan atau lari dari bahaya yang timbul saat Anda merasa takut atau cemas.

    4. Mulut kering

    penyebab mulut kering

    Saat cemas, Anda mungkin mengalami hiperventilasi, yakni pernapasan yang berlebihan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi pasokan oksigen melalui darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh.

    Bernapas berlebihan lewat mulut pada akhirnya menyebabkan mulut kering. Ini bisa menjadi salah satu gejala fisik dari pengidap anxiety disorder yang mudah Anda amati.

    Selain itu, mulut kering saat cemas juga bisa terhadi akibat GERD (gastroesophageal reflux disease) atau efek samping obat antidepresan yang Anda gunakan.

    5. Keringat dingin

    Respons “fight-or-flight” juga bisa memicu keluarnya keringat dingin. Kondisi ini biasanya terjadi pada area-area tertentu, misalnya ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.

    Timbulnya rasa takut, cemas, dan stres akan membuat kelenjar keringat memproduksi keringat, padahal suhu tubuh atau udara di sekitar Anda tidak meningkat.

    Tubuh pengidap gangguan kecemasan akan selalu waspada. Jadi, tidak heran bila gejala ini bisa muncul bahkan saat Anda tidak menghadapi ancaman.

    6. Sakit perut

    Anxiety disorder juga dapat memicu gejala fisik yang memengaruhi saluran pencernaan. Oleh sebab itu, tidak heran bila Anda sering merasakan sakit perut saat stres atau cemas. 

    Menurut Anxiety and Depression Association of America, kecemasan membuat beberapa zat kimia masuk ke saluran pencernaan dan mengganggu proses alami di dalamnya.

    Zat kimia ini berdampak pada mikroorganisme usus dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, kondisi ini bisa memicu mual, sembelit, diare, hingga kram perut.

    7. Sulit tidur

    insomnia penyakit keturunan

    Jika Anda sering terbangun di tengah malam dengan keadaan gelisah tanpa sebab, ini mungkin merupakan salah satu gejala fisik dari gangguan kecemasan.

    Gangguan kecemasan ini sangat erat kaitannya dengan insomnia. Bahkan, hampir separuh dari semua pengidap gangguan kecemasan mengalami masalah tidur pada malam hari. 

    Orang-orang dengan gangguan kecemasan akan sering terbangun di tengah malam dengan pikiran yang terus berjalan dan tidak bisa cukup tenang untuk beristirahat.

    8. Perilaku kompulsif

    Gejala fisik pada pengidap anxiety disorder yang lainnya ialah gangguan obsesif kompulsif (OCD). Kondisi ini ditandai dengan pikiran dan perilaku kompulsif yang sulit dikendalikan. 

    Pengidap OCD akan terus-menerus melakukan perilaku kompulsif sampai mereka merasakan sensasi ketenangan tersendiri dan rasa cemasnya kian mereda. 

    Contohnya, mereka akan mengecek kunci pintu rumah, mematikan kompor atau lampu, dan mencuci tangan secara berulang-ulang sehingga aktivitas harian terhambat.

    9. Takut dan tidak percaya diri

    Sangat wajar bila Anda takut atau tidak percaya diri saat berbicara di muka umum. Namun, bila ketakutan ini terlalu kuat, bisa jadi Anda mengalami fobia sosial.

    Pengidap fobia sosial akan berusaha menghindari keramaian dan memilih menyendiri. Mereka juga biasanya menunjukkan gejala gangguan kecemasan secara fisik yang mudah dikenali. 

    Gejala-gejala fisik tersebut di antaranya keringat berlebihan, mual, gagap, dan tangan gemetar.

    Bagaimana cara mendiagnosis gangguan kecemasan?

    Jika Anda merasa mulai menunjukkan salah satu atau beberapa gejala gangguan kecemasan secara fisik seperti di atas, segera konsultasikan dengan dokter Anda. 

    Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mendiagnosis apakah Anda memang terkena gangguan kecemasan tertentu atau masalah kesehatan lainnya.

    Apabila hasil pemeriksaan tidak menunjukkan gejala masalah kesehatan lainnya, dokter Anda kemungkinan akan langsung merujuk ke psikiater atau psikolog.

    Keduanya akan membantu menentukan diagnosis dan menangani masalah kesehatan mental yang Anda alami.

    Kesimpulan

    • Gangguan kecemasan atau anxiety disorder bisa menimbulkan gejala mental dan fisik.
    • Gejala fisik dari gangguan kecemasan dapat meliputi ketegangan otot, jantung berdetak cepat, keringat dingin, sakit perut, hingga sulit tidur.
    • Jika merasa kesulitan mengatasi gejala kecemasan sendiri, ada baiknya Anda meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk memperoleh penanganan terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan