backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Kenali 5 Ciri Utama Orang Toksik, Racun dalam Persahabatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Kenali 5 Ciri Utama Orang Toksik, Racun dalam Persahabatan

    Pernah dengar sebutan orang toksik? Sebutan ini biasanya diberikan pada orang-orang yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional. Kira-kira, apa saja ciri-ciri orang toksik yang harus diketahui dan Anda jauhi? Simak penjelasannya berikut ini.

    Ciri-ciri orang toksik yang harus dijauhi

    Orang-orang yang dianggap toxic seringkali membuat Anda merasa sedih, tidak berharga, frustrasi, dan bahkan merasa bersalah atas kesalahan yang tidak Anda lakukan. Lantas, seperti apa ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian ini?

    1. Hanya mau senangnya saja

    Salah satu ciri kepribadian toksik yang bisa Anda rasakan adalah mereka tidak ada buat Anda saat Anda membutuhkannya. Namun, mereka selalu memaksa Anda untuk menolong mereka saat mereka dilanda kesusahan.

    Tidak sampai di situ saja, jika mereka memang telah membantu Anda, mereka tak segan memanfaatkan segala kesempatan untuk berkoar-koar tentang hal tersebut.

    2. Tidak berempati atau bersimpati pada Anda

    Jangan mengharapkan orang negatif untuk sepenuhnya memahami diri Anda, karena biasanya orang yang toksik tidak bisa mengerti dan memahami kondisi orang lain.

    Salah satu contohnya adalah ketika Anda sedang menceritakan masalah Anda. Bukannya mendukung dan menghibur, mereka mungkin justru sibuk menghakimi dan menyalahkan Anda.

    Ada kalanya mereka membanding-bandingkan masalah Anda dengan masalah yang pernah mereka hadapi. Perkataan seperti “kamu sih masih mending, coba kalau aku…” juga kerap mereka lontarkan.

    3. Suka mengontrol dan memanipulasi orang lain

    Hal yang paling menyebalkan dari orang yang toksik adalah kebiasaan mereka yang suka mengontrol dan memanipulasi orang lain. Mereka akan membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan untuk mencapai tujuan mereka.

    Mereka juga tidak ragu untuk berbohong dan berkelit dengan sejuta alasan bila kebohongannya terkuak. Orang ini bisa membuat Anda merasa berhutang budi padanya.

    Mereka juga bisa menyakiti perasaan Anda, dengan dalih perbuatannya dilakukan untuk menyelamatkan Anda. Misalnya menghina seseorang dengan sebutan “gendut” dengan alasan supaya ia mau berusaha lebih keras untuk diet.

    Perilaku orang “beracun” ini hampir sama dengan perilaku psikopat. Jika mereka telah berhasil membuat Anda melakukan apa yang ia inginkan lewat manipulasi, selanjutnya ia akan melakukan hal-hal yang lebih parah lagi.

    4. Tidak mau mengakui kesalahan atau minta maaf

    Selain menyebalkan dan merugikan Anda, orang toksik enggan minta maaf. Meski mereka sudah jelas-jelas salah, mereka akan menganggap kesalahan mereka itu disebabkan oleh orang lain.

    Dalam banyak kasus, mereka mencoba untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain tetapi sebenarnya untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka ingin memperoleh simpati dan perhatian dengan cara berpura-pura sebagai korban alias play victim.

    5. Sering merendahkan atau meremehkan Anda

    Apapun kesuksesan atau keberhasilan yang Anda punya, orang dengan kepribadian toksik akan selalu menyangkal dan membuat Anda kesal.

    Ketika ia tahu Anda berhasil dan mendapat suatu pencapaian, ia secara tidak langsung akan membanding-bandingkan secara negatif dengan orang lain atau dirinya sendiri, atau bahkan menjatuhkan Anda.

    Intinya, ia tidak senang atas keberhasilan yang Anda miliki dan mencoba untuk merendahkan Anda.

    Apa yang harus dilakukan bila menghadapi orang toksik?

    Ketika menghadapi toksisitas orang lain, pahami terlebih dahulu permasalahan yang Anda hadapi dan ketahui bahwa Anda bukanlah pihak yang melakukan kesalahan. Tetapkan batasan sampai mana Anda mau bertindak.

    Terkadang, orang tersebut bisa saja menunjukkan ledakan kemarahan atau melakukan hal lain untuk memanipulasi keadaan. Coba tawarkan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut tanpa harus meletakkan seluruh kesalahan pada diri Anda sendiri.

    Kurangi juga keterlibatan Anda dalam kehidupannya, terutama ketika mereka sendiri yang sedang dilanda masalah. Mungkin ada dorongan untuk membantu dan memberikan nasihat, tapi ini bisa jadi hal yang sia-sia mengingat kepribadian mereka.

    Dengan mengurangi keterlibatan Anda, kurangi juga habiskan waktu dengan orang-orang tersebut untuk menghindari perasaan sakit hati atau lelah. Bila perlu putuskan hubungan Anda dan mereka bila sudah menghabiskan energi secara mental.

    Selanjutnya, terkadang seseorang yang menunjukkan perilaku toksik mungkin tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan membuat Anda tidak nyaman. Maka dari itu, pertimbangkan untuk mengajaknya berbicara dari hati ke hati tentang apa yang Anda rasakan.

    Ada pula beberapa orang yang tindakannya didasari oleh gangguan kepribadian atau masalah mental yang tak tertangani, sehingga membuat komunikasi menjadi sulit. Dalam hal ini, carilah pertolongan pada pihak profesional seperti psikolog atau psikiater.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan