2. Memahami polanya
Sifat pasif agresif pasti muncul setiap ada pemicunya. Maka, pahami benar-benar pola perilaku Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan rutin menulis buku harian sehingga Anda bisa melihat kembali kejadian tertentu dengan pandangan yang lebih objektif. Lama-lama Anda akan hafal apa saja pemicu sifat pasif agresif Anda. Pengalaman dan pengetahuan tersebut akan kemudian menjadi acuan ketika emosi negatif mulai melanda. Jika Anda sudah merasakan tanda-tanda pasif agresif dalam kata-kata atau tindakan Anda, tahan diri dan paksa diri untuk berpikir ulang sebelum terlambat.
3. Berpikir sebelum bertindak
Triknya adalah dengan menggunakan logika. Misalnya, Anda kesal karena pasangan Anda sudah makan duluan sebelum menjemput Anda. Sebelum mulai merajuk dan mendiamkan pasangan, pikir-pikir dulu. Apakah tadi Anda mengajaknya makan? Atau Anda berharap bahwa dia sudah tahu Anda ingin makan bersama? Tanamkan dalam benak bahwa orang lain tak akan pernah bisa memenuhi keinginan Anda jika Anda tak pernah menyampaikan secara langsung apa yang Anda mau.
Logika tersebut tampaknya sederhana, tetapi jika sedang dilanda emosi biasanya susah untuk berpikir dengan jernih. Supaya lebih mudah, ciptakan sendiri mantra khusus dalam melatih kebiasaan berpikir sebelum bertindak. Misalnya, ingat-ingat bahwa bukan tugas orang lain untuk membaca pikiran Anda, tapi Anda sendiri yang harus mengungkapkannya.
4. Belajar untuk menerima emosi yang bergejolak
Orang yang pasif agresif kesulitan untuk mengelola emosi negatif seperti duka, kekecewaan, atau amarah. Itulah sebabnya Anda lebih memilih untuk tidak menunjukkannya secara langsung. Maka, Anda harus belajar untuk memahami bahwa emosi negatif adalah sesuatu yang wajar, baik untuk dirasakan maupun diungkapkan. Tak ada orang yang sempurna di dunia ini, sehingga marah atau sedih bisa dialami siapa pun. Jika kesulitan untuk memproses emosi tersebut, Anda bisa mencurahkan isi hati pada sahabat yang Anda percaya atau mencari bantuan profesional seperti konselor dan psikolog.
5. Jujur dalam mengutarakan maksud dan perasaan Anda
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar