backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Pertolongan Pertama Saat Keracunan Obat Nyamuk Semprot

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 28/10/2021

    Pertolongan Pertama Saat Keracunan Obat Nyamuk Semprot

    Obat nyamuk bisa secara ampuh mengusir nyamuk di ruangan dengan cepat. Namun, terdapat risiko kesehatan dari penggunaan obat nyamuk, yaitu keracunan. Ada kandungan bahan kimia yang berisiko menimbulkan dampak berbahaya ketika obat nyamuk terhirup, tertelan, atau terpapar pada mata. Atas dasar itulah, penting bagi Anda mengetahui langkah pertolongan pertama yang tepat untuk mengatasi keracunan obat nyamuk.

    Gejala keracunan obat nyamuk

    Baik obat nyamuk bakar maupun semprot bisa menimbulkan gejala keracunan yang ringan hingga berat.

    Tingkat keparahan gejala tergantung dari seberapa banyak zat beracun dari obat nyamuk yang terpapar, terhirup, atau tertelan.

    Anda perlu mengenali tanda-tanda keracunan zat kimia dengan baik agar dapat melakukan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat.

    Melansir U.S. National Library of Medicine, berikut ini adalah gejala yang umum dialami saat seseorang keracunan obat nyamuk:

    • berkeringat,
    • batuk-batuk,
    • mual dan muntah,
    • nyeri perut,
    • iritasi kulit,
    • pusing hingga linglung,
    • kejang otot,
    • demam menggigil,
    • sesak napas,
    • pupil mata mengecil,
    • napas bertambah cepat, dan
    • kehilangan kesadaran (pingsan).

    Reaksi racun obat nyamuk di dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan detak jantung dan tekanan darah, iritasi lambung, serta kerusakan sistem saraf.

    Tak jarang, kasus keracunan parah bahkan dapat menyebabkan koma hingga kematian.

    Cara mengatasi keracunan obat nyamuk semprot

    keracunan nikotin

    Segera hubungi ambulans atau cari bantuan medis jika Anda atau orang lain mengalami keracunan. 

    Pertolongan pertama hanya bertujuan untuk meminimalisasi dampak racun terhadap tubuh sebelum korban mendapatkan bantuan medis, bukan menyembuhkannya.

    Selama menunggu penanganan medis, berikut ini adalah cara yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi keracunan obat nyamuk semprot.

    1. Saat terhirup

    Jika keracunan terjadi karena obat nyamuk yang terhirup, pindahkan korban ke tempat lain untuk menghirup udara segar.

    Sisa-sisa obat nyamuk bisa menempel pada pakaian, maka segera lepaskan pakaian dan jauhkan dari korban.

    Anda perlu memantau kondisi korban jika terlihat tanda-tanada henti napas segera hubungi ambulans.

    2. Jika mengenai mata

    Ketika obat nyamuk mengenai mata, basuh mata yang terkena racun dengan air mengalir selama 15 menit.

    Jika korban mengalami rasa perih yang membakar, aliran air akan membantu mengurangi perih sekaligus menghilangkan sisa-sisa obat nyamuk. 

    Apabila tidak terdapat air mengalir, gunakan wadah untuk menampung air bersih. Gantilah air setiap beberapa kali membasuh.

    3. Ketika tertelan

    Salah satu cara yang disarankan untuk mengatasi keracunan obat nyamuk jika tertelan adalah dengan memuntahkan racun.

    Namun, jangan memaksakan korban untuk mengeluarkan racun, kecuali petugas medis menyarankan demikian.

    Hindari memasukkan apa pun ke dalam mulut korban yang kesulitan menelan atau tidak sadarkan diri. Ini dapat menjadi kesalahan pertolongan pertama yang bisa berakibat fatal.

    Berikan susu atau air putih untuk mengatasi keracunan akibat obat nyamuk yang tertelan. Lakukanlah hal ini hanya jika petugas medis memperbolehkan dan korban mampu menelan.

    Anda juga dapat memberikan larutan arang aktif kepada korban hanya jika petugas medis menyarankannya.

    4. Jika korban kehilangan kesadaran

    Apabila korban tidak bernapas, berikan napas buatan atau CPR dengan prosedur yang tepat.

    Namun, jika Anda tidak memahami dengan baik caranya, hindari melakukan napas buatan atau CPR karena bisa berakibat fatal.

    Sambil menunggu petugas medis, posisikan tubuh korban menyamping dan pastikan tidak ada yang menghalangi jalan napas. 

    Tindakan pertolongan pertama untuk korban pingsan yang Anda lakukan dapat menyelamatkan hidup seseorang.

    Meski demikian, keselamatan Anda harus tetap menjadi prioritas.

    Pastikan Anda juga terlindung dari paparan racun sebelum memberikan pertolongan kepada korban.

    5. Berikan informasi penting pada pertugas medis

    Saat pertugas medis tiba, jelaskan mengenai produk obat nyamuk yang menyebabkan keracunan.

    Sebutkan nama produk, kandungan dalam produk tersebut, serta kadarnya apabila tersedia dalam kemasan.

    Jika keracunan diakibatkan karena tertelan, jelaskan berapa banyak obat yang tertelan dan kapan peristiwa tersebut terjadi.

    Petugas medis kemungkinan besar juga akan bertanya mengenai usia, berat badan, atau kondisi korban yang mengalami keracunan.

    Pentingnya mengantisipasi keracunan obat nyamuk 

    kotak p3k

    Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keracunan obat nyamuk semprot adalah dengan melakukan upaya antisipasi.

    Salah satu caranya adalah Anda dapat mempersiapkan beberapa peralatan untuk pertolongan pertama terhadap keracunan. Berikut peralatan yang dibutuhkan.

    • Alat bantu napas buatan atau lapisan plastik agar Anda bisa melakukan pertolongan napas buatan dengan aman.
    • Arang aktif untuk mengantisipasi racun yang tertelan.
    • Satu termos atau sebotol besar air bersih.
    • Selimut yang terlindung dari paparan racun obat nyamuk.

    Anda juga perlu melakukan upaya pencegahan agar keracunan tidak terjadi.

    Simpanlah produk obat nyamuk maupun produk mengandung bahan kimia beracun lainnya di tempat yang aman, terutama bagi anak-anak dan lansia.

    Jangan memindahkan produk apa pun ke dalam wadah yang tidak memiliki label.

    Pasalnya, orang lain di rumah Anda bisa saja keliru dalam menggunakannya sehingga terpapar bahan kimia yang berbahaya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 28/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan