backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cegah Infeksi, Ini Cara Tepat Membersihkan Luka Terbuka dan Bernanah

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 14/08/2023

Cegah Infeksi, Ini Cara Tepat Membersihkan Luka Terbuka dan Bernanah

Saat Anda terluka, baik karena kecelakaan kecil maupun cedera fisik yang serius, cara pertolongan pertama dasar yang tak boleh dilewatkan adalah membersihkan luka.

Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko infeksi pada luka, terutama luka terbuka. Pasalnya, bakteri dari luar bisa masuk untuk menginfeksi dan membuat kondisi luka bertambah parah hingga sulit sembuh.

Namun, terdapat perbedaan dalam cara mencuci jenis luka terbuka biasa dengan luka bernanah. Simak secara lebih lengkapnya pada ulasan berikut ini.

Cara membersihkan luka terbuka

menghentikan perdarahan

Dalam mengobati luka terbuka, sebaiknya Anda tidak langsung menutup luka dengan plester atau perban.

Pertolongan pertama yang perlu Anda lakukan yakni membersihkan luka secara menyeluruh terlebih dahulu.

Selain mengurangi risiko infeksi, mencuci luka terbuka pada kulit merupakan cara untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan jaringan kulit yang rusak.

Berikut ini adalah petunjuk untuk membersihkan luka terbuka yang perlu Anda perhatikan.

1. Menghentikan perdarahan

Sebelum membersihkan luka terbuka, Anda perlu menghentikan perdarahan terlebih dulu dengan cara menekan atau menutup bagian luka tersebut.

Untuk perdarahan luar yang ringan, Anda bisa menghentikan darah yang keluar dengan kapas atau kain bersih yang steril.

Namun, apabila perdarahan belum berhenti, segera cari bantuan medis darurat. Pasalnya, kehilangan banyak darah bisa menimbulkan risiko yang serius. 

Apabila Anda tidak bisa segera pergi ke dokter, ada baiknya Anda mencuci atau membersihkan luka tersebut selama kurang lebih 5—10 menit dengan menggunakan air bersih yang mengalir. 

2. Bersihkan dan lindungi tangan

Pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih sebelum menyentuh luka terbuka. Sebelum mulai membersihkan luka, Anda perlu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu.

Jika kesulitan menemukan sumber air, gunakanlah cairan pembersih yang mengandung alkohol seperti handsanitizer.

Agar lebih steril, Anda bisa menggunakan pelindung seperti sarung tangan medis untuk membersihkan luka, jika memang memilikinya.

Dengan kondisi tangan yang tertutup, Anda bisa semakin mencegah masuknya bakteri atau kotoran ke dalam luka.

3. Cuci luka dengan air mengalir

Setelah itu, cucilah luka terbuka dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan secara efektif setiap kotoran dan kuman yang berpotensi menyebabkan infeksi.

Akan tetapi, gunakan sabun hanya untuk mencuci bagian kulit di sekitar luka. Hindari membiarkan sabun masuk ke dalam luka.

Apabila luka terdapat di area mata, usahakan untuk tidak memakai sabun atau cairan pembersih yang mengandung alkohol tinggi. 

Bersihkan luka dalam air dengan tekanan sedang, misal air keran dalam temperatur sedang hingga dingin. Jika tadinya perdarahan cukup deras, bersihkan luka dalam air mengalir lebih lama (5—10 menit)

Saat membersihkan luka, cucilah luka dengan cara perlahan tanpa memberikan gesekan yang terlalu keras.

Menggosok luka dengan keras dapat menyebabkan kerusakan jaringan, membuat luka terbuka melebar, dan meningkatkan risiko perdarahan yang lebih besar. 

Hindari menggunakan alkohol

Melansir Mayo Clinic, sebaiknya Anda tidak membersihkan luka dengan alkohol atau cairan pembersih yang mengandung hidrogen peroksida yang terdapat pada antiseptik. Meskipun efektif mencegah pertumbuhan bakteri, penggunaan cairan ini bisa menimbulkan sensasi terbakar, iritasi kulit, dan berisiko merusak jaringan kulit lebih dalam.

4. Lindungi luka dengan plester

Setelah luka dibersihkan, Anda perlu menjaga luka tetap bersih dan steril dengan cara membalut luka dengan plester atau perban.

Pembalut luka atau perban tersebut harus dipasang secara hati-hati. 

Sebelum melakukan cara membalut luka yang tepat, oleskan cairan, salep antiseptik, atau petroleum jelly pada luka yang telah dibersihkan dengan kapas atau kain kasa steril. 

Selalu ganti pembalut luka atau perban tersebut sehari sekali agar luka tetap kering dan bersih.

Perhatikan apabila muncul tanda-tanda infeksi, seperti keluar nanah, bengkak, kemerahan, dan demam. Bila ini terjadi, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. 

Cara membersihkan luka bernanah

gambar luka jenis luka pada kulit

Luka yang disertai nanah juga perlu segera dibersihkan karena jauh lebih berisiko menyebabkan komplikasi yang parah seperti kerusakan jaringan.

Nanah pada luka dapat menjadi salah satu tanda luka tak kunjung sembuh dan telah mengalami infeksi.

Berikut ini adalah cara tepat mencuci dan merawat luka bernanah secara mandiri.

  • Mengompres luka bernanah dengan kain yang direndam dalam air hangat. Lakukan secara rutin setidaknya tiga kali dalam sehari.
  • Menjaga luka tetap kering dengan mengganti perban luka secara rutin setiap hari.
  • Cegah luka terkena air ketika Anda ke kamar mandi dengan melindunginya menggunakan perban kering.
  • Jangan membersihkan luka bernanah dengan alkohol, gunakanlah salep antibiotik sehingga membuat luka cepat sembuh.

Kapan harus mencari bantuan medis?

Cara mengatasi luka robek atau vulnus laceratum

Menurut NHS, beberapa kondisi luka berikut ini mengharuskan Anda untuk segera mencari pertolongan darurat. 

  • Area luka yang luas atau lebar dan membutuhkan jahitan.
  • Luka terbuka yang menyebabkan robekan kulit yang dalam.
  • Luka yang terasa sangat menyakitkan ketika dibersihkan sendiri.
  • Apabila masih terdapat kotoran, kerikil, serpihan, atau puing-puing yang tidak bisa diambil.

Luka yang sangat kotor, dalam, dan besar biasanya membutuhkan penanganan dokter, termasuk luka yang mungkin membutuhkan jahitan.

Setelah luka berhasil diatasi, dokter mungkin memberikan antibiotik, sehingga luka lebih cepat sembuh.

Jika Anda merasa khawatir dengan kondisi luka, sebaiknya segera kunjungi layanan kesehatan terdekat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 14/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan