Saat folikel melepaskan telurnya, bentuknya berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon progesteron dan estrogen.
Peningkatan hormon pada fase ke-4 menstruasi ini berfungsi menjaga lapisan rahim tetap menebal dan siap untuk ditanamkan telur yang telah dibuahi.
Jika positif hamil, tubuh akan menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon inilah yang terdeteksi dalam tes urine kehamilan untuk dinyatakan positif hamil.
Namun, jika Anda tidak hamil, korpus luteum akan menyusut dan mati. Kadar estrogen dan progesteron pun perlahan menurun sehingga membuat lapisan rahim akhirnya terlepas dan meluruh.
Apabila tidak hamil, pada fase ini Anda akan mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) dengan gejala, seperti sakit kepala, perubahan mood, atau perut kembung.
Fase luteal biasanya berlangsung pada sekitar hari ke-15 hingga ke-28 dari siklus menstruasi normal Anda.
Hormon yang berperan pada fase siklus menstruasi
Pada setiap fase siklus menstruasi di atas, hormon-hormon dalam tubuh memainkan peran penting dalam mengaturnya. Apa saja hormon-hormon tersebut?
Berikut adalah hormon-hormon yang berperan mengatur fase menstruasi wanita.
1. Estrogen
Hormon estrogen bertugas mematangkan sel telur sebelum ovulasi serta berperan dalam pertumbuhan lapisan rahim guna mempersiapkan kemungkinan kehamilan.
Melansir Cleveland Clinic, kadar estrogen akan menurun tajam ketika kehamilan tidak terjadi (sel telur tidak dibuahi), yang kemudian terjadi menstruasi.
Namun, jika sel telur dibuahi dan kehamilan terjadi, estrogen bekerja sama dengan progesteron untuk menghentikan ovulasi selama kehamilan.
2. Progesteron
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar