backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jangan Salah Beli, Perhatikan 3 Hal Ini Saat Memilih Menstrual Cup

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 30/10/2019

    Jangan Salah Beli, Perhatikan 3 Hal Ini Saat Memilih Menstrual Cup

    Menstrual cup dapat menjadi alternatif untuk perawatan organ kewanitaan saat haid berlangsung. Selain lebih ramah di kantong, karena bisa digunakan berulang kali selama bertahun-tahun, menstrual cup juga lebih ramah lingkungan. Mengingat sampah pembalut menyumbang 1,4 miliar buah perbulannya, tentunya menstrual cup dapat menjadi solusi terbaik dalam menjaga kelestarian lingkungan.

    Namun, Anda tak bisa sembarangan dalam memilih menstrual cup. Penggunaan menstrual cup harus benar-benar disesuaikan dengan kenyamanan penggunannya. Pasalnya, menstrual cup hadir dalam berbagai ukuran dan setiap bahannya juga memiliki tingkat kelenturan yang berbeda.

    Agar tak salah memilih, Jennifer Conti, asisten profesor ginekologi di Standford University, menyarankan untuk memperhatikan beberapa faktor seperti ukuran vagina, aliran darah menstruasi, dan riwayat melahirkan.

    Pertimbangan dalam memilih menstrual cup

    1. Ukuran dan bentuk vagina

    Hampir semua menstrual cup yang dijual di pasaran memiliki bentuk yang sama berupa cawan berbentuk tulip, tapi menstrual cup tersedia dalam ukuran yang berbeda-beda. Untuk memastikan Anda memilih menstrual cup yang sesuai, Anda perlu mengukur panjang antara vagina dan serviks terlebih dahulu.

    Sebenarnya untuk tahu seberapa panjang ukuran vagina dan serviks, Anda baiknya konsultasi ke dokter. Namun, Anda bisa melakukannya secara mandiri dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

    • Cuci tangan terlebih dahulu untuk menghindari risiko vagina terpapar bakteri dan kuman penyakit yang menempel di kulit.
    • Lebarkan bagian selangkangan dan masukan jari tengah Anda secara hati-hati ke dalam lubang labia.
    • Posisikan secara lurus jari tengah Anda sampai menyentuh bagian serviks, bagian ini memiliki tekstur yang lembut dan cukup kenyal.
    • Panjang jari tengah yang masuk akan menentukan ukuran dari menstrual cup.

    Jika hanya 1/3 jari yang masuk Anda memiliki bentuk vagina yang kecil, maka gunakanlah menstrual cup berukuran paling kecil dengan panjang wadah yang pendek atau bentuk bell-shape.

    Jika setengah bagian jari masuk: Anda memiliki vagina Anda berukuran sedang. Anda bisa memilih menstrual cup dengan wadah berukuran kecil dengan bentuk bell-shape. Bentuk V-shape yang berukuran sedang juga bisa menjadi pilihan.

    Jika hampir seluruh bagian jari masuk: Anda memiliki bentuk vagina yang besar. Pakailah menstrual cup dengan bentuk V-shape sehingga lebih mudah saat melepasnya.

    2. Aliran darah menstruasi

    Anda juga sebaiknya memilih ukuran menstrual cup yang sesuai, agar darah bisa tertampung dengan baik. Tentu saja, untuk tahu harus memilih yang mana, Anda juga mesti mengerti dulu seberapa banyak volume dan intensitas darah yang biasanya keluar saat haid.

    Jika aliran darah menstruasi Anda cenderung banyak memang sebaiknya Anda memilih cawan menstrual cup yang memiliki kapasitas lebih besar.

    3. Riwayat melahirkan

    Proses melahirkan memengaruhi perubahan bentuk vagina. Dorongan dan tekanan pada dinding panggul (pelvis) saat proses melahirkan dapat mengendurkan otot vagina. Oleh karena itu, bagi Anda yang pernah melahirkan, sebaiknya memilih menstrual cup dengan wadah berukuran besar.

    Namun, bisa terdapat pengecualian dalam kondisi ini. Apabila setelah melahirkan Anda kembali aktif berolahraga, maka otot pada dinding pelvis dapat kembali mengencang, sehingga Anda bisa menggunakan menstrual cup berukuran kecil sampai sedang.

    Untuk memastikan, jangan ragu untuk melakukan pengukuran vagina kembali seperti yang dijelaskan di poin pertama. Selain itu, Anda juga bisa memilih menstrual cup yang dirancang secara khusus bagi perempuan yang telah melahirkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 30/10/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan