backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Jamur di Wajah (Tinea Fasialis)

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

Jamur di Wajah (Tinea Fasialis)

Infeksi jamur bisa menyerang bagian tubuh mana saja, mulai dari vagina, penis, mulut, hingga kuku tangan dan kaki. Satu area tubuh yang juga tidak luput dari infeksi jamur adalah wajah. Ketahui penyebab, gejala, dan cara menghilangkan jamur di wajah berikut ini.

Apa itu tinea fasialis?

Tinea fasialis adalah penyakit kulit yang ditandai dengan bercak berwarna kemerahan yang muncul di area wajah akibat infeksi jamur. 

Infeksi jamur ini juga disebut dengan tinea faciei dan kerap muncul di area sekitar wajah yang tidak berambut seperti dahi, pipi, dagu, hidung, atau di sekitar mata. 

Namun, infeksi jamur kulit ini juga bisa terjadi di area berambut seperti pada jenggot atau kumis. Kondisi ini disebut juga dengan tinea barbae.

Seberapa umum kondisi ini?

Tinea fasialis merupakan jenis penyakit kulit yang cukup jarang terjadi. Namun, hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan diagnosis.

Menurut studi dalam The Journal of Cutaneous Medicine, hampir 70% orang dengan tinea fasialis salah didiagnosis. 

Gejala infeksi kulit ini memang yang mirip dengan penyakit kulit lainnya, seperti dermatitis atau psoriasis.   

Tanda dan gejala jamur di wajah

gejala jamur di wajah

Gejala tinea fasialis umumnya hampir mirip dengan gejala infeksi jamur pada kulit lainnya, seperti tinea corporis (ringworm). Berikut ini tanda dan gejalanya yang perlu diketahui.

  • Muncul bercak bersisik berwarna merah di area wajah.
  • Kulit wajah kering dan bersisik.
  • Rasa panas dan gatal di kulit yang terinfeksi, terutama setelah terpapar sinar matahari .

Infeksi jamur paling sering menyerang di daerah pipi, bisa juga menyerang bagian hidung, sekitar mata, dagu, dan dahi. Infeksi dapat menyerang beberapa area sekaligus.

Kapan harus periksa ke dokter?

Bila Anda memiliki wajah jamuran ditunjukkan dengan gejala di atas, segeralah periksakan diri kepada dokter.

Jika infeksi sudah sangat menyebar, dokter dapat meresepkan obat antijamur. Pengobatan tinea fasialis biasanya berupa salep atau krim antijamur.

Penyebab jamur di wajah

Penyebab utama jamur pada wajah adalah infeksi jamur antropofilik, yaitu Trichophyton rubrum

Mengutip DermNet, infeksi jamur ini sering kali berasal dari jamur kaki (tinea pedis) atau jamur kuku (tinea unguium). 

Jenis jamur zoofilik (jamur pada hewan) seperti Microsporum canis yang berasal dari kucing atau anjing juga dapat menyebabkan wajah jamuran. 

Penularan tinea fasialis bisa melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau penggunaan alat pribadi yang terkontaminasi secara bersamaan handuk atau pisau cukur.

Faktor risiko jamur di wajah

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena infeksi jamur pada wajah, di antaranya sebagai berikut. 

  • Berada di lingkungan yang panas dan lembap.
  • Kurang menjaga kebersihan wajah.
  • Berbagi peralatan pribadi seperti handuk atau pisau cukur dengan orang lain.
  • Bersentuhan dengan hewan atau benda yang telah terkontaminasi jamur. 

Meski penyakit kulit ini bisa menyerang siapa saja, anak-anak biasanya lebih rentan terkena kondisi ini. Mereka sering kali bersentuhan dengan hewan liar seperti kucing atau anjing.

Diagnosis jamur di wajah

Dokter kulit akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat ruam kulit yang muncul di wajah serta bertanya mengenai gejala yang Anda alami. 

Namun, tinea fasialis kerap salah didiagnosis karena gejalanya yang mirip dengan ciri penyakit kulit lainnya.

Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan kerokan kulit (skin scraping). Sampel kulit akan diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui apakah terdapat infeksi jamur.

Pengobatan jamur di wajah

Dokter biasanya akan meresepkan beberapa jenis obat untuk mengatasi jamur di kulit. Berikut pilihan pengobatan untuk mengatasi muka berjamur.

1. Obat antijamur topikal

salep 2-4

Kondisi ini biasanya diobati dengan obat antijamur topikal yang tersedia dalam bentuk salep atau krim. 

Obat ini biasanya digunakan dengan cara dioleskan ke kulit sebanyak dua kali sehari selama 2 hingga 4 minggu. 

Berikut ini beberapa jenis obat oles jamur kulit yang bisa membantu mengatasi tinea fasialis. 

2. Obat anti jamur oral

Jika menggunakan obat krim atau salep antijamur tidak dapat membantu mengurangi gejala kondisi ini, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur oral.

Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet dan bertujuan untuk membantu mengatasi gejala yang muncul, serta mencegah agar tidak semakin parah. 

Berikut beberapa jenis obat antijamur oral untuk membantu mengatasi kondisi ini. 

Berapa lama jamur di wajah dapat hilang?

Dengan pengobatan yang tepat, infeksi jamur di wajah biasanya dapat hilang dalam 1 – 2 minggu. Namun, jika gejala tidak kunjung sembuh dan justru bertambah parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Pencegahan jamur di wajah

Agar tinea fasialis tidak kambuh kembali setelah menjalani pengobatan, Anda perlu melakukan pencegahan. Berikut ini caranya. 

  • Rutin mencuci wajah. Rajinlah mencuci muka dua kali sehari dengan menggunakan sabun pembersih wajah dengan bahan yang ringan, terutama jika kulit Anda sensitif. 
  • Cuci sprei dan sarung bantal. Jangan lupa untuk rutin mencuci dan mengganti sarung bantal, selimut, atau seprai yang bisa digunakan. 
  • Hindari berbagi alat pribadi. Jangan menggunakan alat pribadi seperti handuk atau alat cukur bersamaan dengan orang lain. 
  • Merawat kebersihan hewan peliharaan. Rutin jaga kebersihan hewan peliharaan Anda. Pertimbangkan untuk memeriksakannya ke dokter hewan selama beberapa bulan sekali guna memastikan hewan dalam keadaan sehat dan tidak membawa penyakit. 

Jamur di wajah umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kulit jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan