backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Kentut Saat Berhubungan Seks, Apakah Ini Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    Kentut Saat Berhubungan Seks, Apakah Ini Normal?

    Di tengah panasnya sesi bercinta, tiba-tiba… “Duut….!’ Familiar dengan skenario ini? Kentut saat berhubungan seks, meski terdengar memalukan, adalah hal yang wajar dan bisa terjadi pada setiap pasangan. Apa penyebabnya?

    Penyebab kentut saat berhubungan seks

    Buang angin, alias kentut, itu sendiri merupakan hal yang normal. Kentut merupakan pelepasan tumpukan gas dari dalam perut yang dihasilkan oleh gerak peristaltik, serangkaian kontraksi otot usus unntuk menggerakkan sisa makanan menuju anus.

    Gerak peristaltik menciptakan ruangan bertekanan tinggi yang memaksa segala isi usus, termasuk gas yang dihasilkan bakteri usus, untuk bergerak maju menuju menuju anus, yang notabene memiliki tekanan lebih rendah. Gas lebih mudah bergerah dibanding komponen lainnya, dan gelembung-gelembung gas kecil ini bersatu menjadi gelembung udara yang lebih besar sesaat menuju “pintu keluar”.

    Proses ini dirangsang oleh akitivitas makan. Itulah mengapa kita merasa ingin buang air besar atau kentut setelah makan.

    Tapi aktivitas seks juga bisa memicu buang angin. Pasalnya, seks melibatkan banyak tekanan pada rektum Anda. Jika Anda memiliki gas di dalam sana yang belum terbuang sebelumnya, dan anus Anda tidak cukup kuat untuk menahannya, bukannya tidak mungkin sesi bercinta Anda akan sedikit diinterupsi oleh bebauan khas.

    Penyebab wanita kentut saat berhubungan seks bisa berbeda

    Laki-laki dan perempuan bisa sama-sama kentut saat seks karena alasan di atas. Tapi khususnya pada wanita, kentut saat berhubungan seks bisa berasal dari tempat berbeda selain anus, yaitu lewat vagina.

    Buang angin melalui vagina, disebut queef, tidak disebabkan oleh aktivitas bakteri dalam sistem pencernaan. Queef adalah hasil dari pelepasan udara yang terjebak di dalam vagina. Pasalnya, vagina tidak berbentuk seperti tabung lurus melainkan bergelombang dan berkerut-kerut, sehingga memudahkan udara terperangkap di dalam vagina. Terjadinya queef juga biasanya dihubungkan dengan melemahnya otot-otot yang terdapat di vagina dan pelvis.

    Tidak seperti buang angin yang berasal dari anus, kentut yang berasal dari vagina tidak berbau.

    Lalu, kenapa bisa keluar saat berhubungan seks?

    Saat Anda berhubungan seks, gerakan dan gesekan dari penis dapat menyebabkan tekanan pada anus yang terletak di sebelah dinding vagina. Selain itu, gesekan penis yang bolak-balik ini, dapat dengan mudah mengundang gas masuk dan terjebak di dalam vagina. Jadi kadang saat Anda hendak mencapai klimaks, otot-otot di sekitar alat kelamin Anda akan rileks dan bisa saja melepaskan gas yang terjebak di dalamnya.

    Selain berhubungan seksual, penggunaan tampon atau alat-alat lain seperti sex toy pun dapat menyebabkan angin terdorong sehingga menimbulkan bunyi seperti bunyi buang angin. Lalu, pemeriksaan vagina oleh dokter atau ginekolog pun juga dapat menyebabkan queef, karena biasanya dokter atau ginekolog akan menggunakan alat (spekulum) untuk memeriksa bagian dalam vagina.

    Bagaimana cara mencegah kentut saat berhubungan seks?

    Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kentut saat berhubungan seks. Pertama-tama hindari makanan yang dapat memicu kentut jika Anda berencana untuk naik ranjang malam ini. Kacang, susu, sayuran tertentu (kentang, lobak, sawi, gandum), hingga soda dan permen karet merupakan makanan penyebab kentut yang paling umum.

    Jika masalah kentut Anda bukan berasal dari makanan, beberapa ahli menyarankan Anda untuk melatih otot panggul dengan senam kegel. Senam kegel bisa Anda lakukan setiap hari, beberapa kali dalam sehari selama 10 sampai 15 detik. Cobalah untuk melakukan latihan ini setidaknya 3 set dalam sehari agar mendapatkan hasil yang maksimal.

    Selain itu, posisi seks juga berpengaruh pada keluar atau tidaknya kentut saat bercinta. Anda bisa menghindari posisi membungkuk atau tengkurap, seperti doggy style atau posisi seks berdiri. Disarankan juga untuk melakukan penetrasi seks dengan ritme atau gesekat yang lebih lambat, agar udara tidak terjebak di dalam vagina.

    Dan yang paling mudahnya, Anda bisa menertawakan saja suara kentut yang keluar sebagai hal konyol sambil melanjutkan bercinta dengan pasangan tercinta.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 11/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan