backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kenapa Berhubungan Intim Enak? Ini Alasan dan Caranya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 01/02/2023

Kenapa Berhubungan Intim Enak? Ini Alasan dan Caranya

Anda mungkin setuju jika berhubungan intim atau badan terasa enak. Inilah mengapa berhubungan intim sering menjadi pelepas stres dan sebagai bentuk ekspresi kasih sayang, selain untuk menghasilkan keturunan. Namun, bagaimana cara berhubungan intim yang enak?

Kenapa pula berhubungan badan terasa nikmat? Apakah Anda penasaran? Simak ulasan di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Kenapa berhubungan badan terasa enak?

Berhubungan badan terasa enak karena tubuh Anda bereaksi secara fisiologis dan psikologis terhadap rangsangan seksual.

Rangsangan seksual ini bisa berupa sentuhan, ciuman, penglihatan, pendengaran, kata-kata, atau bahkan lewat imajinasi.

Seluruh bagian tubuh Anda akan bekerja secara sinergis, mulai dari otak, jantung, darah, hingga organ intim. Reaksi tubuh inilah yang akan menciptakan kenikmatan seksual.

Pada pria, kenikmatan seksual biasanya ditandai dengan ereksi penis. Ini karena aliran darah dipompa menuju penis.

Sementara wanita biasanya akan mengalami vagina basah. Ketika merasa bergairah, vagina akan memproduksi cairan pelumas alami yang membuat daerah organ intim wanita jadi basah.

Mengenal tahap-tahap kenikmatan seksual

komunikasi dengan pasangan

Ketika berhubungan intim, ada tahapan-tahapan yang bisa membawa pasangan menuju puncak kenikmatan sehingga membuat Anda merasa enak.

Fase atau tahapan tersebut ditandai dengan berbagai perubahan pada tubuh pria dan wanita. Dalam setiap tahapan, intensitas serta lamanya rasa enak muncul bisa berbeda-beda.

Dengan mengetahui tahap kenikmatan seksual ini, Anda bisa memahami kenapa berhubungan badan terasa enak. 

Bukan cuma itu, melansir Cleveland Clinic, mengetahuinya juga bisa membantu Anda menemukan cara berhubungan intim yang enak serta menentukan penyebab disfungsi seksual bila Anda memilikinya.

1. Bergairah

Tahap bergairah (desire/excitement) dapat berlangsung selama beberapa menit hingga jam.

Tahap ini mengacu pada respons gairah seksual fisiologis awal setelah bagian tubuh paling sensitif Anda mendapat rangsangan. Berikut tanda-tandanya.

  • Otot menegang.
  • Detak jantung dan pernapasan menjadi cepat.
  • Kulit dada dan punggung menjadi kemerahan.
  • Puting susu mengeras atau terjadi ereksi.
  • Alat kelamin wanita (klitoris, labia minora, labia mayora) membengkak dan vagina menjadi basah atau ereksi penis pada pria.
  • Payudara wanita terasa penuh dan dinding vagina membengkak.
  • Testis pria membengkak dengan skrotum mengencang dan mulai mengeluarkan cairan pelumas.

2. Plateau

Pada tahap ini, gairah yang Anda rasakan semakin memuncak dan intens. Inilah kenapa berhubungan badan akan terasa semakin enak pada tahap ini. 

Napas, aliran darah, dan detak jantung akan terus meningkat dan stabil. Otot pun semakin menegang bahkan meluas ke tangan, kaki, wajah, dan area tubuh lainnya.

Pada wanita, aliran darah yang meningkat membuat dinding vagina gelap dan klitoris menjadi sensitif.

Vagina kemudian mengembang, rahim terangkat sepenuhnya, dan kelenjar Bartholin menghasilkan pelumasan tambahan di dan sekitar vagina.

Sementara pada pria, testis akan tertarik ke dalam skrotum. Cairan preseminal atau pre-ejakulasi dari kelenjar Cowper mulai dikeluarkan.

3. Orgasme atau klimaks

Setelah melalui tahap plateau, Anda akan mencapai klimaks atau puncak tertinggi dari kenikmatan seksual. Ini adalah tahap ketika berhubungan badan terasa paling enak yang hanya berlangsung beberapa detik.

Namun, tak semua orang bisa selalu mencapai klimaks. Pasalnya, reaksi tubuh yang terjadi begitu rumit. Reaksi ini disebut sebagai orgasme. Ciri-ciri umum dari tahap orgasme, yaitu sebagai berikut.

  • Kontraksi otot yang tidak disengaja dan berirama.
  • Tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan berada pada tingkat tertinggi.
  • Otot di kaki menegang.
  • Muncul rasa euforia dan ketegangan seksual yang begitu kuat.
  • Pada wanita, otot vagina berkontraksi, begitu juga dengan rahim. Terkadang, cairan ejakulasi wanita juga keluar. 
  • Pada pria, kontraksi otot di pangkal penis yang menghasilkan air mani (ejakulasi).
  • 4. Resolusi

    Pada tahap ini, secara perlahan tubuh kembali ke tingkat normal. Otot kembali kembali rileks serta tekanan darah dan pernapasan pun perlahan menurun.

    Bagian tubuh yang bengkak dan tegak juga kembali ke ukuran dan warna sebelumnya. Tahap ini ditandai dengan perasaan bahagia dan sejahtera sekaligus kelelahan

    Pada fase ini, beberapa wanita dengan cepat kembali ke tahap orgasme. Bahkan, wanita juga mungkin mengalami orgasme berkali-kali.

    Namun, pada pria, orgasme sulit terjadi berulang kali. Pasalnya, pria umumnya membutuhkan waktu pemulihan setelah orgasme (refraktori) yang lebih lama ketimbang wanita

    Bagaimana cara berhubungan intim yang enak?

    gonta-ganti pasangan

    Meski terasa enak, tak semua orang bisa mengalami kenikmatan setiap kali berhubungan badan.

    Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi, yaitu perubahan fisik seiring pertambahan usia, masalah komunikasi dengan pasangan, serta masalah emosional lainnya.

    Untuk menghidupkan kembali kehidupan seksual Anda, intip tips atau cara berhubungan intim yang enak berikut ini.

    • Diskusikan dengan pasangan tentang cara berhubungan intim yang Anda dan pasangan suka.
    • Gunakan pelumas vagina, terutama jika Anda atau pasangan Anda mengalami vagina kering yang bisa membuat berhubungan badan terasa menyakitkan.
    • Mencoba berbagai posisi berhubungan intim.
    • Tetap pertahankan rangsangan seksual secara fisik, seperti mencium dan memeluk.
    • Gunakan mainan seks (sex toys) atau vibrator untuk penunjang keintiman.
    • Mencoba untuk tetap rileks.

    Selain cara di atas, penting juga untuk melakukan hubungan intim secara aman. Selain kenikmatan, berhubungan badan secara aman juga bisa membuat tubuh Anda lebih sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 01/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan