backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Masih Muda Sudah Minum Viagra? Memangnya Buat Apa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Masih Muda Sudah Minum Viagra? Memangnya Buat Apa?

    Obat viagra biasanya diresepkan oleh dokter untuk orang yang mengalami disfungsi ereksi, alias impotensi. Nah, orang-orang yang minum obat viagra biasanya sudah berusia lanjut (lansia) dan memang punya masalah kesehatan tersebut akibat proses penuaan atau kondisi medis tertentu.

    Namun, ada sebuah penelitian yang menyatakan kalau viagra kini lebih banyak dikonsumsi oleh orang yang masih muda. Mengapa orang muda mengonsumsi viagra? Apakah aman dan baik-baik saja bagi tubuhnya? Simak jawabannya di sini.

    Mengapa banyak orang muda minum obat viagra?

    Obat viagra pada umumnya hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Ini karena viagra sesungguhnya adalah obat penyakit, bukan suplemen vitamin. Itulah mengapa kebanyakan orang yang minum obat viagra adalah orang paruh baya atau lansia yang punya kondisi kesehatan tertentu. Namun, beberapa produsen memasarkan produk viagra, atau dengan nama lain dikenal sebagai pil biru, kepada para orang muda.

    Menurut data terakhir yang dilaporkan dalam Journal of Sexual Medicine pada tahun 2013, satu dari empat pasien yang minum obat viagra ternyata berusia dibawah 40 tahun. Mereka juga mengalami disfungsi ereksi serta ketidakpercayaan diri di ranjang.

    Men’s Health juga mengatakan bahwa pada tahun 2014, sebanyak 40 persen pria mengalami disfungsi seksual di usia 30 tahun ke bawah. Dengan kata lain, saat ini semakin banyak orang muda yang sudah mengalami impotensi di usia produktif.

    Selain itu, penyebab banyak orang muda–bahkan remaja–minum viagra salah satunya adalah ingin coba-coba. Menurut Dr. Sari Locker, pakar seks dari Columbia University dalam situsnya menyatakan bahwa orang muda yang minum obat viagra mengharapkan adanya potensi peningkatan performa seksual mereka.

    Mereka juga mengira kalau obat ini bisa membuat mereka lebih jago dan bertahan lebih lama saat berhubungan intim. Padahal, sebetulnya bukan itu fungsi viagra.

    Gaya hidup yang tidak sehat juga bisa menjadi salah satu faktor orang muda minum pil biru ini. Pasalnya, jika Anda adalah pecandu alkohol atau perokok bahkan sejak remaja, ereksi Anda tidak akan bertahan lama hingga memicu impotensi. Jadi, di usia muda pun kemampuan seksual Anda sudah menurun. 

    Apa risikonya bagi orang yang minum obat viagra tanpa resep dokter?

    Dr. Locker mengatakan bahwa menggunakan viagra sembarangan, atau hanya sebagai penunjang performa seks, bisa menimbulkan bahaya pada kesehatan. Viagra, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang, bisa menyebabkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, sesak napas, masalah penglihatan (termasuk kehilangan penglihatan), gangguan pendengaran, hingga detak jantung tidak teratur.

    Obat viagra bekerja cukup efektif, tingkat keberhasilannya mencapai 65-70 persen pada pria yang memang memiliki masalah impotensi. Akan tetapi, perlu diingat bahwa pil ini mungkin tidak cukup kuat untuk mereka yang memiliki masalah penyempitan arteri terlalu parah.

    Selain itu, karena viagra bekerja mirip dengan obat yang mengandung nitrat, orang dengan riwayat penyakit jantung atau punya kondisi jantung tertentu tidak dianjurkan mengonsumsinya. Pada beberapa pria, obat ini menyebabkan sakit kepala yang parah setelah meminumnya. Itulah mengapa obat ini hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter, tidak bisa disalahgunakan sembarangan sebagai “suplemen’.  

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan