backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Manfaat Quinoa yang Telah Terbukti Secara Ilmiah

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh dr. Anastasia Shinta · Tanggal diperbarui 27/01/2023

    7 Manfaat Quinoa yang Telah Terbukti Secara Ilmiah

    Seiring meningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya pola hidup sehat, berbagai produk makanan yang diklaim menyehatkan pun kian bermunculan. Salah satunya quinoa yang kaya manfaat.

    Kandungan gizi quinoa

    manfaat quinoa

    Quinoa adalah biji-bijian yang berasal dari tanaman bernama Latin Chenopodium quinoa.

    Tanaman ini sudah ada sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu di dataran Andean Peru, Ekuador, Bolivia, dan Kolombia.

    Ada banyak jenis quinoa termasuk quinoa putih, merah, ungu, cokelat, dan hitam. Quinoa yang beredar di Indonesia biasanya yang jenis putih dan merah.

    Biji berwarna gelap memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan varian berwarna terang.

    Dikenal sebagai biji kaya serat, quinoa sebenarnya menyimpan banyak zat gizi lain yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Berikut kandungan gizi quinoa yang telah dimasak seberat 100 gram.

  • Energi/kalori: 120 kkal
  • Protein: 4,4 gram
  • Lemak: 1,92 gram
  • Karbohidrat: 21,3 gram
  • Serat: 2,8 gram
  • Thiamin (vitamin B1): 0,1 miligram
  • Riboflavin (vitamin B2): 0,1 miligram
  • Niasin (vitamin B3): 0,4 miligram
  • Kalsium: 17 miligram
  • Besi: 1,5 miligram
  • Magnesium: 64 miligram
  • Fosfor: 152 miligram
  • Zinc: 1,1 miligram
  • Kandungan gizi lain quinoa

    Biji quinoa juga mengandung sejumlah antioksidan dan zat fitokimia, yakni zat kimia yang secara alamiah terdapat pada tumbuhan. Zat-zat tersebut di antaranya quercetin, kaempferol, dan flavonoid.

    Manfaat quinoa bagi kesehatan

    manfaat quinoa

    Melihat tingginya kandungan gizi quinoa dan potensinya dalam menjaga keamanan pangan dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menjadikan tahun 2013 sebagai Tahun Internasional Quinoa.

    Tidak mengherankan, mengingat konsumsi quinoa dapat memberikan khasiat sebagai berikut.

    1. Mengurangi risiko sindrom metabolik

    Sebuah penelitian terbitan jurnal Current Developments in Nutrition terhadap 50 orang yang mengalami obesitas.

    Hasilnya, peneliti menemukan adanya penurunan trigliserida setelah peserta rutin mengonsumsi quinoa. Penurunan trigliserida turut mengurangi risiko sindrom metabolik.

    2. Teman diet yang ampuh

    Salah satu kandungan terbesar dalam quinoa adalah serat. Jumlah seratnya bahkan lebih tinggi dibandingkan biji-bijian sejenisnya.

    Saat sedang menurunkan berat badan, serat pada quinoa dapat membantu Anda mencapai berat badan ideal karena membuat anda kenyang lebih lama.

    3. Melindungi tubuh dari infeksi

    Sebuah studi pada 2017 menunjukkan bahwa quinoa mengandung polisakarida bioaktif, sejenis karbohidrat yang merupakan antioksidan alami.

    Karbohidrat bioaktif ini meningkatkan aktivitas sel kekebalan tubuh yang disebut makrofag. Makrofag berfungsi mendeteksi dan ‘memakan’ bakteri serta memicu reaksi peradangan yang akan melindungi tubuh dari infeksi.

    4. Mengontrol gula darah

    Pada 2017, satu tim peneliti di Spanyol membagi 30 penderita diabetes ke dalam dua grup. Satu grup mendapat asupan quinoa selama sebulan, sedangkan grup lainnya mendapatkan plasebo (produk berisikan gula tanpa pengaruh apa pun).

    Hasilnya, penderita diabetes pada grup pertama mengalami penurunan kadar HbA1C yang menandakan bahwa gula darah mereka lebih terkontrol.

    5. Mengurangi risiko penyakit pada liver

    Menurut sebuah studi terhadap hewan, bubuk quinoa memiliki efek merusak terhadap sel-sel kanker hati. Bahan ini juga berpotensi menurunkan risiko perlemakan hati.

    Penelitian lainnya menunjukkan bahwa asupan quinoa bisa membantu mencegah penumpukan lemak pada hati tikus yang mengalami obesitas.

    6. Manfaat quinoa untuk kanker

    Sebanyak 17 jenis asam amino pada quinoa bisa menghambat pertumbuhan sel-sel kanker usus besar dalam percobaan di laboratorium.

    Sementara pada studi terbaru, ditemukan bahwa biji seperti quinoa mengandung protein yang dapat melawan sel kanker, radikal bebas, dan peradangan.

    7. Makanan yang baik bagi penderita penyakit celiac

    Penyakit celiac merupakan sejenis penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan usus halus ketika penderitanya mencerna gluten.

    Sementara itu, gluten yaitu protein yang terdapat pada gandum serta sebagian besar produk berbahan tepung. Berbeda dengan kebanyakan biji-bijian, quinoa bebas dari gluten.

    Para ahli meyakini bahwa dengan mengonsumsi bulir biji ini, penderita celiac bisa mendapatkan manfaat biji-bijian yang biasanya mengandung gluten tanpa mengalami gangguan pencernaan.

    Perhatikan ini saat mengonsumsi quinoa

    resep quinoa

    Quinoa memang kaya manfaat, tetapi ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsinya.

    Makanan ini tinggi serat. Orang yang tidak terbiasa makan makanan tinggi serat kemungkinan akan mengalami gangguan pencernaan.

    Untuk mencegah hal ini, sebaiknya jangan langsung mengonsumsi quinoa dalam jumlah banyak.

    Ukuran quinoa juga sangat kecil sehingga Anda mungkin menemukan batu yang tidak tersortir.

    Oleh sebab itu, sebelum memasak quinoa, sebarkan dahulu biji-bijian ini ke sebuah nampan agar Anda bisa memisahkan batu dan kotoran yang tertinggal.

    Quinoa terkadang juga terasa pahit karena terdapat lapisan saponin (jenis senyawa kimia berlimpah pada tumbuhan).

    Tenang saja, Anda dapat menghilangkan rasa pahit tersebut dengan mencuci quinoa hingga bersih sebelum memasaknya.

    Terlepas dari beberapa kekurangan tersebut, quinoa merupakan bahan makanan dengan kandungan dan manfaat yang kaya.

    Cobalah menambahkan bulir biji ini ke dalam menu makanan harian Anda supaya Anda tidak melewatkan manfaatnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh dr. Anastasia Shinta · Tanggal diperbarui 27/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan