backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Berbagai Jenis Status Gizi, Anda yang Mana?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 07/02/2023

    Mengenal Berbagai Jenis Status Gizi, Anda yang Mana?

    Sebagian besar dari Anda mungkin mengetahui jika tubuh seseorang gemuk, kurus, atau normal. Tetapi, lebih jauh dari itu, badan kesehatan dunia WHO telah mengklasifikasikan status gizi seseorang berdasarkan tinggi badan, berat badan, dan usia.

    Apa itu status gizi?

    Setiap orang pasti mendambakan status gizinya normal, mempunyai berat badan ideal serta tinggi badannya.

    Status gizi normal menunjukkan Anda mempunyai status kesehatan yang baik dan dapat menurunkan risiko terkena penyakit.

    Status gizi merupakan kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh kecukupan asupan zat gizi dan penggunaan zat gizi.

    Ketika asupan gizi Anda memenuhi kebutuhan, Anda akan mempunyai status gizi yang baik. Namun, ketika asupan gizi Anda kurang atau berlebihan, hal ini akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam tubuh Anda.

    Macam-macam status gizi

    Fakta tentang tinggi badan manusia

    Status gizi adalah salah satu indikator kesehatan seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui status gizi Anda. Terutama, bila Anda memiliki buah hati yang sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

    Terkadang, seseorang memiliki anggapan yang salah terhadap status gizinya. Untuk menghindarinya, Anda mesti tahu berbagai jenis status gizi pada manusia.

    Indikator ini juga menentukan apakah Anda memiliki risiko penyakit tertentu atau tidak.

    Di bawah ini beberapa status gizi yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu untuk anak di bawah 5 tahun, anak usia 5 – 18 tahun, dan orang dewasa.

    1. Anak di bawah 5 tahun

    Indikator yang biasa dipakai untuk anak usia ini yaitu berat badan terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U), dan berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).

    Ketiga indikator tersebut dapat menunjukkan apakah seorang anak memiliki status gizi yang kurang, pendek (stunting), kurus (wasting), dan obesitas.

    Berat kurang (underweight)

    Underweight merupakan klasifikasi dari status gizi BB/U. BB/U menunjukkan pertumbuhan berat badan anak terhadap umurnya, apakah sesuai atau tidak.

    Jika berat badan anak di bawah rata-rata anak seusianya, anak tersebut dikatakan underweight.

    Namun, jangan khawatir karena berat badan anak dapat berubah dengan mudah. Indikator ini tidak memberi indikasi masalah gizi yang berat pada anak.

    Pendek (stunting)

    Stunting merupakan klasifikasi dari indikator status gizi TB/U. Anak yang dikatakan stunting yakni mereka yang memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan umurnya.

    Biasanya, anak yang terkena stunting akan lebih pendek daripada anak seusianya.

    Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang, sehingga anak tidak bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan tinggi badannya.

    Kurus (wasting)

    Wasting merupakan salah satu klasifikasi dari indikator gizi BB/TB. Anak yang dikatakan kurus yaitu mereka dengan berat badan rendah dan tidak sesuai terhadap tinggi badan yang dimilikinya.

    Wasting biasanya terjadi pada anak selama masa penyapihan atau selama 2 tahun pertama kehidupannya. Setelah anak berumur 2 tahun, biasanya risiko ia mengalami wasting akan menurun.

    Wasting merupakan tanda bahwa anak mengalami kekurangan gizi yang serius. Kondisi ini biasanya terjadi karena kurangnya asupan makanan atau infeksi, seperti diare pada anak.

    Gemuk

    Merupakan lawan dari kurus, di mana sama-sama didapatkan dari pengukuran BB/TB. Anak yang dikatakan gemuk adalah mereka yang mempunyai berat badan lebih terhadap tinggi badan yang dimilikinya.

    2. Anak usia 5 – 18 tahun

    Anak usia 5 – 18 masih mengalami banyak pertumbuhan dan perkembangan. Anda bisa mengetahui status gizi dari anak usia 5 – 18 tahun dengan menggunakan indikator TB/U dan IMT/U.

    Pendek (stunting)

    Sama seperti penjelasan di atas, stunting didapatkan dari pengukuran tinggi badan terhadap umur.

    Pada usia 5 – 18 tahun, tinggi anak masih terus bertambah dan anak masih bisa mengejar ketertinggalannya, walaupun mungkin kesempatannya hanya sedikit untuk bisa mencapai tinggi badan normal.

    Kurus, gemuk, dan obesitas

    Yang satu ini didapatkan dari pengukuran IMT/U. IMT yaitu indeks massa tubuh seseorang yang didapatkan dari perhitungan berat badan dibagi dengan tinggi badan. Kemudian, IMT ini disesuaikan dengan umur yang dimiliki anak.

    Jika IMT anak lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya, dikatakan anak tersebut kurus.

    Sebaliknya, jika IMT anak lebih tinggi atau lebih sangat tinggi dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya, dikatakan anak tersebut memiliki status gizi yang gemuk (obesitas anak).

    3. Dewasa atau lebih dari 18 tahun

    Pada orang dewasa, Anda cukup menghitung indeks massa tubuh (IMT).

    IMT merupakan indikator dari komposisi tubuh Anda, seperti massa lemak tubuh dan komposisi tubuh lainnya selain lemak (seperti tulang dan air).

    Anda dapat mengetahui IMT Anda dengan membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi badan (dalam meter lalu dikuadratkan).

    Setelah menghitung indeks massa tubuh Anda, Anda akan tahu status gizi Anda yang dikualifikasikan sebagaimana di bawah ini.

    • Kurus: jika IMT Anda kurang dari 18,5 kg/m²
    • Normal: jika IMT Anda berkisar antara 18,5 – 24,9 kg/m²
    • Overweight (berat badan lebih): jika IMT Anda berkisar antara 25 – 27 kg/m²
    • Obesitas: jika IMT Anda lebih dari 27 kg/m²

    Dengan mengetahui IMT Anda, Anda dapat mengetahui apakah Anda berada dalam status gizi kurus, normal, atau kelebihan berat badan. 

    Anda juga dapat mengetahui apakah Anda kekurangan atau kelebihan gizi. 

    Berat badan kurang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit infeksi, sementara berat badan lebih meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 07/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan