Kedua penyakit ini ternyata umum ditemukan pada lansia yang bermasalah mencukupi vitamin B12 hariannya. Lansia yang mengalami kesulitan penyerapan vitamin B 12 atau mengalami anemia pernisiosa juga cenderung akan mengalami kekurangan vitamin B12.
Selain itu, defisiensi vitamin B12 akan menyebabkan kekacauan dalam pengaturan produksi homosistein dan menyebabkan tingginya kadar homosistein. Homosistein merupakan salah satu bentuk asam amino yang apabila jumlahnya menumpuk terlalu banyak dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan sistem saraf.
Semakin parah defisiensi vitamin B 12 yang Anda miliki maka semakin tinggi pula kadar homosistein dalam tubuh Anda.
Defisiensi vitamin B 12 membuat lansia rentan anemia dan gangguan jantung
Tak hanya gangguan saraf, kekurangan vitamin B 12 juga dapat membuat Anda menjadi lemas karena kekurangan darah. Pasalnya untuk membentuk sel darah merah, tubuh perlu asupan vitamin B12 yang cukup. Namun karena Anda mengalami kekurangan vitamin ini, maka tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang sehat. Akibatnya, Anda akan rentan mengalami anemia.
Selain itu, tingginya kadar homosistein dalam tubuh akibat defisiensi vitamin B12 juga dapat meningkatkan risiko penyempitan dan penyumbatan pada pembuluh darah. Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis, yang sangat berbahaya bagi kesehatan jantung dan dapat berakibat fatal.
Bagaimana cara memenuhi asupan vitamin B12?
Asupan vitamin terbaik didapat dari makanan sehat. Berikut adalah daftar makanan sehat dan kaya vitamin B12 untuk lansia:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar