backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengulik 7 Manfaat Tepung Tapioka untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 13/02/2024

Mengulik 7 Manfaat Tepung Tapioka untuk Kesehatan

Tepung tapioka biasanya digunakan untuk pembuatan kue-kue tradisional, seperti kue lapis, bolu, cireng, cilok, atau siomai. Selain dijadikan bahan masakan, tepung tapioka memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk aman untuk Anda yang alergi gluten.

Apa itu tepung tapioka?

Tepung tapioka adalah tepung yang terbuat dari singkong, maka tepung ini juga dikenal sebagai tepung singkong, tepung kanji, atau tepung aci. 

Jenis tepung ini mengandung banyak karbohidrat, tapi sedikit protein dan serat.

Namun, tepung tapioka secara alami bebas kandungan gluten, sehingga bisa menjadi alternatif tepung untuk Anda yang menerapkan diet bebas gluten atau memiliki intoleransi gluten

Selain untuk pembuatan kue, tepung ini bisa digunakan sebagai pengental untuk sup dan saus dalam masakan.

Manfaat tepung tapioka bagi kesehatan

Berikut ini beberapa manfaat tepung kanji bagi kesehatan. 

1. Sumber energi bagi tubuh

Tepung kanji mengandung karbohidrat yang tinggi. Zat gizi ini dibutuhkan sebagai sumber energi utama untuk tubuh. 

Saat mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan memecahnya menjadi glukosa alias gula darah.

Glukosa akan diproses bersama oksigen untuk menghasilkan energi yang digunakan sel, jaringan, dan organ tubuh untuk menjalankan fungsinya.

2. Aman untuk intoleransi gluten

adonan dari tepung tapioka

Beberapa orang mungkin mengalami intoleransi terhadap gluten, seperti pada orang dengan penyakit celiac.

Tepung tapioka terbuat dari singkong yang secara alami bebas gluten maka cocok untuk Anda yang memiliki intoleransi gluten atau sedang menjalani diet bebas gluten.

Namun, tidak semua tepung tapioka yang dijual di pasaran bebas dari kandungan gluten. Jadi, pastikan Anda memilih produk yang berlabel bebas gluten. 

Meski berbahan dasar singkong, banyak produk tepung kanji diproses dengan peralatan yang sama dengan tepung mengandung gluten. Proses ini memungkinkan terjadinya kontaminasi kandungan gluten.

3. Menjaga kesehatan pencernaan

Kandungan pati resisten di dalam tepung tapioka juga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan

Pati resisten merupakan salah satu prebiotik yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan bakteri di dalam usus. 

Menurut studi dalam jurnal Foods, pati resisten dapat membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yakni Bifidobacteriaceae and Lactobacillaceae. 

Bakteri baik ini membantu melancarkan pencernaan, mencegah infeksi mikroba berbahaya, serta meningkatkan kekebalan tubuh. 

Perbedaan tepung terigu dan tepung tapioka

Tepung terigu terbuat dari biji gandum, sedangkan tepung tapioka terbuat dari singkong. Saat diolah dengan air, tekstur tepung tapioka terasa lebih lengket dan kenyal dibandingkan tepung terigu.

4. Membantu menaikkan berat badan

Mengutip NHS, salah satu cara sehat untuk menaikkan berat badan adalah dengan menambah asupan kalori per hari sebanyak 300 – 500 kkal. 

Bagi Anda yang ingin menaikkan berat badan, mengonsumsi makanan yang terbuat dari tepung tapioka bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Hal ini karena kalori di dalam tepung kanji cukup tinggi. Jumlah kalori di dalam 100 gram tepung kanji adalah sebanyak 358 kkal. 

Selain itu, tepung tapioka tidak mengandung lemak jenuh dan kolesterol, sehingga bisa jadi pilihan makanan sehat menaikkan berat badan

5. Rendah natrium

Vitamin D untuk jantung

Secara alami, tepung kanji mengandung natrium yang rendah. Sebanyak 100 gram tepung kanji hanya mengandung sebanyak 1 mg natrium. 

Hal ini menguntungkan bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi, memiliki penyakit jantung, atau stroke

Pasalnya, mengonsumsi makanan dengan kandungan natrium yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan berisiko memperparah penyakit jantung dan stroke. 

Meskipun rendah natrium, Anda tetap harus memperhatikan penggunaan tepung kanji sebagai bahan makanan. Hindari menambahkan terlalu banyak garam pada masakan Anda. 

6. Berpotensi mencegah penyakit anemia

Tepung kanji atau tepung aci dapat membantu mengatasi anemia karena mengandung zat besi yang cukup tinggi.

Anemia merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan kurangnya sel darah merah atau hemoglobin yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. 

Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hemoglobin. Asupan zat besi yang cukup akan meningkatkan produksi hemoglobin yang bisa mengikat lebih banyak oksigen.

7. Menjaga kepadatan mineral tulang

Tepung kanji juga dapat membantu menjaga kepadatan mineral tulang. Hal ini karena jenis tepung ini mengandung kalsium dan fosfor.

Kalsium dan fosfor merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh dalam pembentukan tulang dan menjaga kepadatan tulang.

Selain itu, tepung kanji mengandung zat besi yang juga berperan penting dalam pembentukan sel tulang, sehingga tulang tidak mudah keropos.

Risiko mengonsumsi tepung tapioka

Meski ada banyak manfaat tepung tapioka untuk kesehatan, Anda tetap harus mengonsumsinya dalam batas wajar. 

Konsumsi makanan berbahan dasar tepung tapioka secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, khususnya pada penderita diabetes.

Hal ini karena tepung kanji mengandung karbohidrat yang sangat tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. 

Konsumsi dalam batas wajar juga lebih aman untuk Anda memperoleh manfaatnya dan mengurangi risiko akibat asupan tepung yang berlebih.

Meski jarang terjadi, konsumsi tepung tapioka bisa saja menimbulkan reaksi alergi pada orang dengan alergi lateks. Tubuh bisa salah mengira komponen di dalam tepung sebagai alergen dalam lateks.

Jika pernah mengalami keluhan seperti gejala alergi setelah menyantap makanan bertepung, segera hentikan atau kurangi konsumsinya di kemudian hari.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 13/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan