backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Manfaat Kaldu Tulang Sapi yang Sayang untuk Dilewatkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    7 Manfaat Kaldu Tulang Sapi yang Sayang untuk Dilewatkan

    Selain teksturnya yang lebih kental dan cita rasa yang lebih gurih, kaldu tulang sapi juga memiliki segudang manfaat yang sayang untuk Anda lewatkan. Apa saja?

    Manfaat kaldu tulang sapi untuk kesehatan

    Secara garis besar, kaldu tulang sapi dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih sehat. Inilah sebabnya beberapa tahun belakangan muncul tren kaldu tulang sebagai minuman sehat di beberapa kota di Amerika. Memang apa saja manfaatnya?

    1. Melindungi usus dan menyembuhkan penyakit usus

    Mengonsumsi secangkir kaldu tulang sapi setiap hari dapat membantu melindungi kesehatan usus, dan bahkan dipercaya mampu meredakan sakitnya radang usus buntu yang pecah.

    Pasalnya, gelatin yang terkandung pada tulang sapi dapat memperbaiki lapisan usus dan mengurangi peradangan. Selain itu, minum kaldu tulang sapi juga dapat membantu meredakan diare kronis, sembelit, dan intoleransi makanan tertentu.

    2. Melindungi persendian

    Mengonsumsi suplemen yang mengandung glukosamin telah lama digunakan sebagai cara utama mengobati nyeri sendi. Namun ternyata, kaldu tulang sapi juga mengandung glukosamin. Kondroitin sulfat yang ditemukan pada tulang rawan dapat membantu melindungi persendian Anda. Salah satunya adalah membantu mencegah osteoarthritis.

    3. Membuat awet muda

    Kolagen adalah protein yang terdapat dalam tubuh yang dapat menjaga kesehatan kulit Anda. Tanpa kolagen, kulit Anda secara bertahap akan kehilangan elastisitas dan cenderung kusam. Maka dengan kata lain, Anda akan terlihat lebih tua.

    Kabar baiknya, kaldu tulang sapi mengandung kolagen sehingga dapat meningkatkan elastisitas dan mengencangkan kulit Anda. Hal ini berarti kaldu tulang bisa menjadi obat untuk mencegah penuaan kulit.

    4. Tidur malam lebih nyenyak

    Periset menemukan bahwa kandungan glisin pada tulang sapi dapat memperbaiki pola tidur Anda. Glisin dapat membantu melebarkan pembuluh darah kecil di otak sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah dalam otak. Selain itu, glisin juga menimbulkan sensasi relaksasi dan penurunan stres serta kecemasan. Hal inilah yang menyebabkan tidur Anda menjadi lebih pulas.

    5. Meningkatkan daya tahan tubuh

    Tahukah Anda bahwa kaldu tulang sapi termasuk salah satu makanan super yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda? Pasalnya, tulang sapi mengandung kadar mineral tinggi yang berkaitan dengan peningkatan sistem kekebalan tubuh Anda.

    6. Meningkatkan kekuatan tulang

    Saat Anda merebus tulang sapi, kandungan fosfor, magnesium, dan kalsium didalamnya akan meresap ke dalam cairan kaldu. Zat-zat ini mudah diserap oleh tubuh dan memiliki manfaat untuk meningkatkan kekuatan tulang Anda, termasuk meminimalisir risiko osteoporosis.

    7. Sumber kebugaran tubuh

    Kaldu tulang sapi yang Anda minum dapat membantu memasok asam amino sebagai bentuk protein hewani yang terkandung dalam tulang. Asam amino ini penting untuk pemulihan dan meningkatkan energi pada otot. Dua hal inilah yang memegang peran penting untuk menjaga kebugaran tubuh Anda.

    Cara membuat kaldu tulang sapi

    Cara terbaik untuk membuat kaldu tulang sapi adalah dengan mengambil bagian tulang yang paling tebal, seperti pada buku-buku jari, leher, ekor, dan persendian lainnya. Cara pembuatannya pun cukup mudah, yaitu dengan memasukkan tulang sapi ke dalam panci, kemudian tambahkan sayur-sayuran dan rempah-rempah. Selanjutnya, tambahkan air secukupnya dan rebus selama 24 jam.

    Lantas, bagaimana dengan cara mengonsumsinya? Ada tiga alternatif yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

    • Diminum langsung
    • Dibekukan untuk digunakan nanti. Tuangkan kaldu tulang sapi ke dalam cetakan es batu dan bekukan. Panaskan saat Anda ingin menggunakannya
    • Dibuat sup

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan