backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Jenis Makanan dan Minuman yang Buruk Sebelum Mulai Berolahraga

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 31/08/2021

    7 Jenis Makanan dan Minuman yang Buruk Sebelum Mulai Berolahraga

    Tidak ada salahnya mengonsumsi makanan sebelum berolahraga. Namun, jangan sampai makan makanan yang buruk sebelum olahraga yang bisa menurunkan performa dan mengganggu kesehatan Anda.

    Makanan dan minuman yang buruk dikonsumsi sebelum olahraga

    makan sebelum olahraga

    Mengisi energi dengan makan sebelum olahraga memang sangat baik untuk Anda. Hal ini dapat memaksimalkan pembakaran kalori dan menambah asupan nutrisi untuk berolahraga.

    Saat mengetahui cara tepat menjaga tubuh tetap fit saat berolahraga, Anda tentunya akan menghindari konsumsi beberapa makanan tertentu sebelum pergi ke pusat kebugaran (gym). 

    Konsumsi makanan cepat saji alias junk food, seperti kentang goreng, burger, dan minuman bersoda sudah pasti perlu dihindari saat mengawali latihan. 

    Walaupun begitu, terdapat juga beberapa makanan yang menurut Anda sehat ternyata berdampak buruk terhadap aktivitas dan performa olahraga. 

    Berikut ini adalah berbagai pantangan makanan sebelum olahraga yang perlu Anda hindari.

    1. Sayuran tinggi serat

    Salad sering kali menjadi pilihan makanan sebelum berolahraga, padahal menyantap salad sebelum berolahraga bisa memberikan efek buruk. 

    Makanan yang terdiri dari sayuran tinggi serat ini dapat memperlambat proses pencernaan. Hal ini mengakibatkan perut terasa tidak nyaman dan kembung selama olahraga.

    Beberapa jenis sayur-sayuran lain, seperti paprika, brokoli, kembang kol, dan kubis juga dapat menimbulkan efek yang sama dan perlu Anda hindari.

    Demi kenyamanan saat berolahraga, Anda bisa mengonsumsi salad dan sayuran lainnya beberapa jam sebelum berolahraga atau setelahnya. 

    2. Pisang mentah

    Pisang juga kerap menjadi makanan ringan yang banyak dipilih sebelum olahraga. Manfaat pisang ini berasal dari kandungan kalium dan karbohidrat yang ada di dalamnya. 

    Namun, pisang yang masih mentah bisa menjadi makanan buruk untuk tubuh jika dikonsumsi sebelum berolahraga.

    Alasannya adalah pisang dalam kondisi mentah memiliki kadar pati yang tinggi sehingga sulit untuk dicerna. Jadi, pisang yang belum matang dapat menyebabkan perut kembung. 

    Nah, jika berencana untuk makan pisang sebelum olahraga, pastikan pisang sudah matang dan berwarna kuning, tidak terlihat seperti baru dipetik dari pohon. 

    Konsumsi pisang matang adalah pilihan terbaik. Proses pematangan telah mengubah pati menjadi gula yang lebih mudah tubuh Anda gunakan sebagai bahan bakar latihan.

    3. Makanan tinggi lemak

    Memang tidak semua jenis lemak buruk untuk kesehatan, tapi Anda harus menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh sebelum olahraga.

    Jenis makanan tinggi lemak yaitu makanan berminyak, daging merah, susu, dan produk olahannya. 

    Selain itu, makanan dengan lemak sehat yang tinggi, seperti keju, almon, dan alpukat  bisa menjadi makanan yang menurunkan performa saat berolahraga.

    Meskipun alpukat dikenal sebagai lemak baik, serat tambahan di dalamnya  memberikan kontribusi tinggi untuk membuat perut kembung.

    Terlepas dari jenisnya, lemak umumnya diproses menjadi energi secara jauh lebih lambat daripada karbohidrat dan protein.

    Alhasil, tubuh Anda akan sulit mengambil energi atau kalori tambahan dari makanan berlemak selama berolahraga. 

    4. Makanan pedas

    Mengonsumsi makanan pedas sebelum olahraga tentu adalah sebuah keputusan yang buruk. Pasalnya, kebiasaan ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada perut.

    Makanan pedas juga bisa memicu refluks asam lambung yang disebabkan oleh zat asam yang keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan.

    5. Jus buah kemasan

    Jus dari konsentrat buah adalah makanan yang buruk dikonsumsi sebelum olahraga. Pasalnya, jus buah kemasan memiliki kandungan gula yang tinggi di dalamnya. 

    Selain kandungan gula yang tinggi, jus buah kemasan tidak mengandung banyak serat. Nutrisi yang diperoleh tidak sama seperti saat mengonsumsi buah utuh.

    Ahli gizi lebih menyarankan untuk mengonsumsi buah utuh sebelum latihan. Namun, jus bisa Anda minum setelah latihan untuk menjaga asupan cairan tubuh. 

    6. Minuman energi

    Banyak orang minum minuman energi untuk meningkatkan performa mereka, padahal jenis minuman ini tergolong buruk dikonsumsi sebelum berolahraga.

    Minuman energi diklaim meningkatkan energi, daya tahan, dan konsentrasi. Menurut Michigan Medicine, efek ini didapatkan melalui kandungan kafein sebagai bahan utama minuman ini.

    Sayangnya, asupan kafein pada sebagian orang bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan gelisah saat berolahraga.

    Lebih baik, konsumsilah  minuman olahraga yang mengandung karbohidrat, elektrolit, dan mineral demi membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

    7. Minuman bersoda

    Minuman bersoda merupakan minuman yang buruk dikonsumsi sebelum olahraga karena mengandung karbon dioksida yang bisa membuat kembung dan sakit perut.

    Kebanyakan minuman bersoda juga tinggi akan kandungan gula atau pemanis buatan. Hal ini dapat membuat tubuh Anda kehilangan energi lebih cepat sebelum sesi latihan selesai. 

    Anda bisa minum air putih biasa sebagai gantinya. Menjaga tubuh agar tetap terhidrasi adalah kunci utama agar tubuh Anda dapat bekerja secara optimal saat berolahraga.

    Konsumsi makanan tinggi lemak, junk food, atau minuman tinggi gula sebelum berolahraga bisa berdampak buruk pada performa Anda.

    Oleh karena itu, sebisa mungkin hindarilah konsumsi makanan dan minuman yang disebutkan pada daftar di atas sebelum memulai latihan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 31/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan