backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dimakan Saat Perut Kosong

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 20/06/2022

    7 Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dimakan Saat Perut Kosong

    Ternyata ada makanan yang tidak boleh dimakan saat perut kosong. Beberapa makanan  bisa menimbulkan masalah pencernaan ketika dicerna dalam perut yang sudah lama tidak terisi makanan. Pastikan Anda tidak menyantap makanan berikut ketika perut masih kosong. 

    Makanan yang tidak boleh dimakan saat perut kosong

    Setelah bangun tidur, Anda sebaiknya memberikan jeda minimal dua jam, baru kemudian sarapan. 

    Ini bertujuan agar sistem pencernaan kembali berfungsi secara optimal setelah beristirahat sejenak selama Anda tidur. 

    Anda bisa juga mencoba makanan-makanan yang baik dikonsumsi saat perut kosong, seperti telur, oatmeal, kacang-kacangan, dan lainnya. 

    Selain itu, Anda perlu menghindari makanan berikut ini saat perut kosong, utamanya di pagi hari. 

    1. Makanan pedas

    makanan pedas menyebabkan ambeien

    Makanan yang wajib Anda hindari saat perut kosong adalah makanan yang pedas atau sangat berbumbu. Pasalnya, ini dapat mengiritasi lapisan perut dan menyebabkan kram. 

    Selain itu, rasa pedas dan khas bumbu dapat memicu gangguan pencernaan sehingga tidak cocok disantap saat perut kosong.

    Langsung menyantap makanan pedas bisa menyebabkan sakit perut dan timbul rasa nyeri yang membakar (heartburn) di ulu hati Anda.

    Apabila Anda hendak menambahkan sambal, cabai, saus, atau bumbu pedas lainnya pada makanan, batasilah jumlahnya. 

    2. Makanan atau minuman manis

    Ada beberapa minuman yang harus dihindari saat perut kosong seperti manisan buah, jus buah dengan tambahan gula, dan sirup. 

    Perlu diingat bahwa makanan tersebut mengandung tinggi gula dan kalori. Konsumsi makanan manis bisa menyebabkan kadar gula darah melonjak dengan cepat.

    Jika kadar gula naik, hal ini bisa membebani kerja pankreas untuk melepaskan insulin, padahal organ ini masih beradaptasi setelah bangun tidur. 

    Sama halnya dengan pankreas, organ hati juga bisa langsung dipaksa bekerja dengan keras untuk mencerna gula dan memprosesnya menjadi glikogen. 

    3. Makanan tinggi lemak

    makanan berlemak membuat gemuk

    Makanan tinggi lemak yang digoreng, seperti junk food mengandung banyak kalori, tetapi rendah kandungan zat gizi lain seperti vitamin dan mineral. Konsumsinya dapat memicu gejala gangguan pencernaan.

    Selain itu, gorengan juga merupakan makanan tinggi lemak. Makanan berlemak cenderung lebih lambat dicerna dibandingkan zat gizi lain. 

    Oleh sebab itu, makanan berminyak akan menunda pengosongan perut dan dapat menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut

    Pada orang dengan kondisi pencernaan tertentu, makanan ini dapat memperburuk gejala seperti kram perut dan diare.

    4. Makanan berserat tinggi

    Sebuah ulasan dalam International Journal of Molecular Medicine (2017) menyebutkan bahwa makanan mentah berserat tinggi seperti biji-bijian dan kacang-kacangan akan sulit dicerna.

    Jika dimakan saat perut kosong, konsumsi makanan ini bisa menyebabkan penumpukan gas di usus serta perut kembung. Pada beberapa orang, kentut atau gas yang dikeluarkan bisa lebih bau dari biasanya.

    Jika Anda berencana mengonsumsi makanan tinggi serat saat sarapan atau perut kosong, lakukanlah secara bertahap. Masukkan makanan berserat sedikit demi sedikit agar sistem pencernaan Anda mulai terbiasa.

    Pilihlah makanan yang juga menyehatkan yang bisa memenuhi kebutuhan cairan, zat gizi seimbang, dan tidak makan secara berlebihan.

    5. Buah-buahan sitrus

    buah untuk asam urat

    Rutin makan buah-buahan, termasuk buah-buahan sitrus (jeruk, lemon, dan jeruk nipis) memang sehat dan bermanfaat bagi tubuh. 

    Namun, buah sitrus tergolong sebagai buah yang tidak boleh dimakan saat perut kosong karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.

    Kandungan serat dan fruktosa pada buah sitrus juga dapat memperlambat kerja sistem pencernaan dan meningkatkan risiko penyakit GERD. 

    Oleh karena itu, hindari makan buah yang tidak boleh dimakan saat perut kosong seperti jambu dan jeruk di pagi hari agar tidak mengalami gangguan pencernaan.

    6. Makanan berkalori tinggi

    Langsung menyantap makanan berkalori tinggi ketika perut kosong bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan pada sejumlah orang. Gejala gangguan pencernaan itu seperti perut terasa begah, kembung, dan sakit.

    Selain itu, makan makanan berkalori tinggi justru membuat Anda menjadi lebih mudah lapar dan makan lebih banyak yang berakibat bertambahnya berat badan.

    Anda perlu memulai dengan makanan pembuka yang ringan, seperti teh madu hangat, oatmeal, atau telur.

    Setelah mengonsumsi makanan pembuka, lalu berikan jeda waktu hingga sekitar 20 menit untuk mengonsumsi makanan berat yang memiliki zat gizi lebih lengkap. Tetap hindari makanan berkalori tinggi.

    7. Minuman berkafein

    Sebagian orang tentu sudah sangat akrab dengan secangkir kopi di pagi hari. Kopi memang dapat membantu mengatasi rasa kantuk.

    Namun minum kopi bukan pilihan yang tepat untuk dikonsumsi saat perut kosong. Pasalnya, kandungan kafein dalam kopi dapat merangsang sekresi asam klorida yang menyebabkan perut mulas.

    Kandungan kafein ini juga bisa ditemukan dalam berbagai jenis minuman termasuk cokelat dan minuman energi.

    Minum kopi saat perut kosong juga dapat mengiritasi lapisan lambung lantaran meningkatkan produksi asam lambung. Kondisi ini akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit GERD.

    Kesimpulan

    Makanan tertentu dapat memperburuk kondisi perut atau kondisi pencernaan yang tengah kosong. Sebaiknya Anda segera menemui dokter jika mengalami sakit perut terus-menerus setelah mengonsumsi makanan tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 20/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan