backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

4 Dampak Negatif Langsung Tidur Setelah Makan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 14/04/2023

    4 Dampak Negatif Langsung Tidur Setelah Makan

    Berhati-hatilah bila Anda punya kebiasaan tidur setelah makan. Perlu Anda ketahui bahwa tubuh perlu waktu mengolah makanan dalam sistem pencernaan. Jika sering dilakukan, kebiasaan ini justru dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

    Apa bahaya jika Anda biasa tidur setelah makan?

    Kebiasaan tidur sehabis makan dapat mengganggu kualitas tidur, memengaruhi berat badan, dan bahkan meningkatkan risiko sejumlah penyakit.

    Di bawah ini berbagai masalah kesehatan yang mungkin muncul akibat kebiasaan tidur setelah makan.

    1. Heartburn

    Heartburn merupakan rasa tak nyaman, nyeri, atau panas pada ulu hati akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.

    Kondisi ini biasanya dialami oleh penderita gangguan lambung seperti penyakit GERD dan orang-orang yang mengalami obesitas.

    Ada banyak faktor yang dapat memicu heartburn, salah satunya kebiasaan tidur setelah makan.

    Saat Anda berbaring dengan perut yang penuh, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

    Gejala gangguan pencernaan ini akan lebih sering muncul bila sebelumnya Anda telah memiliki masalah dengan asam lambung. Selain itu, tekanan pada perut akibat berat badan berlebih juga dapat memperparah rasa tak nyaman pada ulu hati.

    2. Stroke

    Menurut sebuah studi di University of Ioannina Medical School, Yunani, tidur sehabis makan dapat meningkatkan risiko stroke.

    Orang yang memiliki jeda paling lama antara waktu makan dan tidur justru berisiko paling rendah untuk mengalami penyakit ini.

    Penelitian ini tidak menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi, tapi ada teori yang mengatakan bahwa makan mendekati waktu tidur meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan sleep apnea yang berkaitan dengan stroke.

    Teori lainnya menyatakan bahwa terjadi perubahan kadar gula darah, kolesterol, serta tekanan darah bila Anda terlelap setelah makan.

    Ketiga faktor ini mungkin meningkatkan risiko stroke, tapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan hal ini.

    3. Berat badan berlebih

    Jika Anda langsung terlelap setelah makan malam, tubuh tidak akan memiliki cukup waktu untuk membakar kalori dalam makanan.

    Kalori yang tidak terbakar akhirnya menumpuk dalam tubuh dan berubah menjadi timbunan lemak.

    Makan malam mendekati waktu istirahat juga bisa membuat Anda merasa kenyang pada esok harinya. Hal ini dapat memicu keinginan untuk makan dalam jumlah banyak pada siang hari atau makan makanan ringan yang tidak sehat secara berlebihan.

    Kebanyakan jenis camilan pada malam hari juga mengandung banyak lemak dan kalori, sebut saja mi instan, gorengan, atau makanan manis.

    Jika dibiarkan, kebiasaan makan sebelum waktu tidur dapat mengganggu berat badan ideal Anda.

    4. Mengganggu kualitas tidur

    Kebiasaan tidur setelah makan bisa memengaruhi kualitas tidur Anda pada malam hari. Misalnya, makanan berat atau berlemak dapat menyebabkan kembung dan sakit perut sehingga membuat Anda harus berganti posisi tidur berulang kali.

    Bila Anda makan makanan pedas sebelum tidur, Anda bisa saja mengalami heartburn atau gangguan pencernaan sehingga Anda jadi tidak bisa tidur nyenyak.

    Bahkan, Anda mungkin saja harus bolak-balik ke kamar mandi karena rasa panas pada perut.

    Makan terlalu banyak sebelum tidur juga bisa menimbulkan gangguan lain, yakni sleep apnea.

    Kondisi ini ditandai dengan terhentinya napas selama beberapa saat. Akibatnya, otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup selama Anda terlelap.

    Jeda antara waktu makan dan istirahat yang disarankan

    Setelah makan malam, tunggulah sedikitnya selama tiga jam sebelum Anda berbaring.

    Selama periode ini, makanan yang Anda konsumsi telah melewati proses pencernaan dalam organ lambung dan siap bergerak menuju usus halus.

    Produksi asam lambung juga mulai menurun karena lambung telah selesai menggiling makanan.

    Meski proses pencernaan belum sepenuhnya selesai, setidaknya lambung kini telah kosong dan makanan hanya perlu melewati proses penyerapan zat gizi.

    Dengan begitu, saat Anda berbaring, kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan akan menjadi lebih kecil. Anda tentu akan terhindar dari gangguan pencernaan seperti heartburn atau insomnia akibat rasa tidak nyaman pada perut.

    Kesimpulan

    Menghentikan kebiasaan tidur setelah makan seharusnya dapat meningkatkan kualitas tidur Anda. Namun, apabila keluhan berlanjut, konsultasikan kepada dokter agar Anda mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 14/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan