backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Daftar Pantangan Pasien Sakit Ginjal yang Perlu Dihindari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    Daftar Pantangan Pasien Sakit Ginjal yang Perlu Dihindari

    Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh penderita penyakit ginjal adalah mengubah gaya hidup dan pola makan menjadi lebih sehat. Hal ini bertujuan agar ginjal tidak bekerja terlalu keras dan kondisi tubuh tidak semakin memburuk. Lantas, apa saja pantangan yang perlu dihindari oleh orang yang sakit ginjal?

    Pantangan ketika sakit ginjal

    Dilansir dari NYU Langone Health, dokter tidak hanya memberikan obat untuk mengatasi sakit ginjal, melainkan juga merekomendasikan perubahan gaya hidup. Gaya hidup yang lebih sehat dilakukan untuk mengatasi gejala penyakit ginjal dan mencegah risiko komplikasi.

    Oleh sebab itu, mengenali apa saja pantangan yang perlu dihindari ketika sakit ginjal ternyata diperlukan untuk kualitas hidup yang lebih baik. Berikut ini hal-hal yang sebaiknya Anda kurangi atau tidak dilakukan agar kesehatan ginjal tidak semakin memburuk.

    1. Penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berlebihan

    NSAID untuk autoimun

    Salah satu pantangan yang perlu dihindari penderita sakit ginjal adalah penggunaan obat penghilang rasa sakit secara berlebihan. Jenis obat penghilang rasa sakit (analgesik) seperti NSAID (obat anti-inflamasi) memang dapat mengurangi rasa nyeri. Namun, obat ini ternyata bisa memperburuk kondisi ginjal Anda.

    Konsumsi obat analgesik, seperti ibuprofen, yang berlebihan ternyata dapa menurunkan fungsi ginjal dan mengurangi aliran darah ke ginjal. Apabila diteruskan dalam waktu yang lama, risiko gagal ginjal kronis pun meningkat. Pada umumnya terdapat label peringatan bahwa obat analgesik tanpa resep tidak boleh digunakan lebih dari 10 hari.

    Jika Anda tidak dapat terlepas dari analgesik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dengan demikian, dokter dapat menyarnakan obat apa saja yang perlu dikonsumsi agar kondisi ginjal tidak memburuk.

    2. Konsumsi garam terlalu banyak

    Organ ginjal berfungsi mengeluarkan cairan dan limbah berlebih melalui urine agar dapat menyaring darah dengan baik. Pekerjaan tersebut ternyata membutuhkan keseimbangan natrium dan kalium untuk menarik air melintasi dinding dari aliran darah ke saluran pengumpul ginjal.

    Apabila penderita penyakit ginjal mengonsumsi garam terlalu banyak, keseimbangan tersebut bisa dirusak dan fungsi ginjal pun akan menurun. Hal ini yang membuat diet tinggi garam menjadi salah satu pantangan yang perlu dihindari oleh orang dengan sakit ginjal.

    Selain itu, asupan garam yang berlebihan juga berisiko membentuk batu ginjal dan membuat ginjal bekerja lebih keras. Alih-alih kondisi tubuh semakin membaik, diet tinggi garam hanya memperburuk fungsi ginjal yang mungkin meningkatkan risiko komplikasi.

    3. Makan makanan olahan

    Makanan olahan dari daging agar suka makan daging

    Para penggemar makanan olahan yang menderita penyakit ginjal mungkin perlu menahan diri. Hal ini dikarenakan konsumsi makanan olahan juga menjadi pantanga bagi para penderita sakit ginjal karena mengandung fosfor dan sodium tinggi.

    Ginjal bekerja membantu tubuh mengatur kadar fosfor dalam darah dengan mengeluarkan kadar fosfor yang berlebih. Pada ginjal yang rusak ternyata terjadi fosfor berlebih di dalam darah. Hal ini kemudian bisa membuat tulang melemah dan pembuluh darah kaku karena terjadi penumpukan fosfor.

    Berikut ini beberapa jenis makanan yang mengandung fosfor dan sodium yang perlu dihindari penderita sakit ginjal.

    • Susu dan produk susu, seperti susu, yogurt, keju, es krim, puding yang mengandung susu.
    • Susu kedelai.
    • Gandum, seperti roti gandum, sereal, pasta.
    • Daging yang sudah diproses, seperti sosis, daging patty.
    • Kacang-kacangan.
    • Cokelat, termasuk minuman coklat.
    • Minuman bersoda.

    4. Diet tinggi protein

    Protein adalah salah satu nutrisi utama yang membentu makanan dan biasa ditemukan dalam daging, kacang-kacangan, dan susu. Tubuh memang membutuhkan protein untuk membangun otot, sel darah merah, hingga hormon. Namun, bagi para penderita penyakit ginjal perlu mengurangi konsumsi protein agar tidak terlalu banyak.

    Pantangan sakit ginjal yang satu ini ternyata dapat membuat kondisi ginjal yang sudah bermasalah ini memburuk. Akibatnya, limbah protein tidak dapat disaring dengan optimal dan memberatkan kerja ginjal.

    Hal tersebut yang membuat penderita gangguan ginjal perlu membatasi konsumsi protein atau mengubah makanan sumber protein yang biasa dimakan.

    Jangan lupa mendiskusikan maslaah ini dengan dokter atau ahli gizi Anda untuk mengetahui berapa jumlah dan sumber protein yang sebaiknya dikonsumsi.

    5. Kurang tidur

    Tahukah Anda bahwa ternyata kurang tidur dapat menurunkan fungsi ginjal? Faktanya, penelitian yang dipublikasikan di World Journal of Nephrology memperlihatkan bahwa gangguan tidur berdampak pada fungsi ginjal secara keseluruhan.

    Pada dasarnya kerja ginjal diatur oleh siklus tidur dan bangun pemiliknya. Hal ini membantu mengendalikan beban kerja ginjal yang terjadi lebih dari 24 jam. Apabila seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, penurunan fungsi ginjalnya terjadi lebih cepat, terutama pada penderita sakit ginjal.

    Semakin lama Anda terjaga, semakin sedikit waktu ginjal untuk beristirahat. Akibatnya, ginjal bekerja terlalu keras dan memperburuk kondisi sebelumnya. Oleh sebab itu, kurang tidur menjadi pantangan bagi para penderita sakit ginjal karena berpengaruh besar terhadap penurunan fungsi ginjal.

    6. Merokok

    sakit kepala setelah merokok

    Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan tubuh, termasuk fungsi ginjal. Ada beberapa faktor yang membuat kebiasaan merokok menjadi pantangan ketika mengalami sakit ginjal.

    • Memengaruhi obat yang digunakan untuk mengatasi hipertensi
    • Memperlambat aliran darah ke organ penting, terutama ginjal

    Tidak ada kata terlambat untuk mengurangi hingga berhenti merokok demi kelangsungan hidup diri sendiri dan orang sekitar Anda.

    7. Minum alkohol berlebihan

    Pada hari-hari tertentu ginjal yang sehat akan bekerja lebih keras daripada biasanya, tetapi masih dalam batas normal. Namun, tidak bagi peminum alkohol yang menderita sakit ginjal. Orang yang dikategorikan sebagai peminum berat adalah mereka yang minum alkohol lebih dari tujuh hingga 14 kali seminggu.

    Apabila kebiasaan tersebut dipertahankan, kondisi ginjal yang sudah bermasalah tentu bisa memburuk. Pasalnya, tubuh yang mengandung kadar alkohol tinggi bisa menyebabkan ginjal kehilangan fungsinya. Ginjal juga tidak hanya harus menyaring darah, melainkan juga menjaga keseimbangan kadar air di tubuh.

    Sementara itu, alkohol telah memengaruhi kemampuan fungsi ginjal dan efek pengeringan pada fungsi sel dan organ ginjal. Bahkan, konsumsi alkohol terlalu banyak juga dapat meningkatkan tekanan darah dan berdampak buruk terhadap orang yang juga menggunakan obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah.

    8. Tidak terlalu banyak minum

    cara memenuhi kebutuhan cairan tubuh

    Memenuhi kebutuhan cairan harian memang baik, tetapi bagi orang yang sakit ginjal ternyata terlalu banyak minum bisa menjadi pantangan yang merugikan ginjal mereka. Mengapa demikian?

    Ginjal yang sudah rusak tidak mampu lagi menyaring kelebihan cairan yang ada di tubuh. Jika terlalu banyak cairan di dalam tubuh, ternyata dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, pembengkakan, dan gagal jantung. Kelebihan cairan di dalam tubuh juga bisa mengelilingi paru-paru dan membuat Anda sulit bernapas.

    Oleh karena itu, Anda perlu bertanya kepada dokter berapa kebutuhan cairan yang harus dipenuhi tiap harinya. Banyaknya cairan yang diperlukan oleh tubuh Anda tergantung dari keparahan penyakit ginjal Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan