backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

8 Cara Mengatasi Dehidrasi, Tak Hanya Minum Air

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 09/05/2023

    8 Cara Mengatasi Dehidrasi, Tak Hanya Minum Air

    Penting untuk mengetahui cara mengatasi dehidrasi dengan segera. Bukan tanpa alasan, dehidrasi terjadi karena ketidakseimbanganan cairan sehingga fungsi tubuh terganggu. Jika dehidrasi dibiarkan, bahkan dapat merusak organ vital. 

    Simak langkah penangan dehidrasi yang tepat dalam ulasan ini.

    Cara mengatasi dehidrasi

    Mempertahankan jumlah cairan di dalam tubuh (hidrasi) merupakan hal yang penting bagi semua orang, baik yang sehat maupun yang sedang menjalani pengobatan.

    Hidrasi pun sangat baik bagi kesehatan tubuh dalam jangka waktu panjang. Sebaliknya, dehidrasi bisa mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan.

    Inilah beberapa cara mengatasi dehidrasi yang bisa Anda lakukan.

    1. Minum air putih

    Minum air putih selama puasa sebelum tes darah

    Minum air putih merupakan cara mengatasi dehidrasi yang paling efektif.

    Saat dehidrasi, cairan tubuh berkurang drastis. Segera minum air putih untuk mengembalikan cairan yang sudah hilang.

    Agar terhindar dari dehidrasi, Kementerian Kesehatan RI menyarankan untuk minum air putih sebanyak dua liter per hari.

    2. Konsumsi sayur dan buah kaya air

    Jangan salah, asupan air bisa Anda dapatkan dari makanan. Pasalnya, makanan mampu menyumbang asupan cairan sekitar 20 persen.

    Umumnya, makanan untuk mengatasi dehidrasi berasal dari sayur dan buah dengan kandungan air sebanyak 90% atau lebih.

    Inilah beberapa sayur dan buah kaya air yang bisa Anda konsumsi sebagai cara mengatasi dehidrasi:

    • timun,
    • seledri,
    • semangka,
    • stroberi,
    • kembang kol,
    • melon, dan
    • selada.

    Mengonsumsi sayur dan buah kaya air juga menambah asupan kalori. Artinya, cara ini bisa menambah energi tubuh sehingga mengurangi kelelahan akibat dehidrasi.

    3. Minum jus buah kaya air

    Mungkin beberapa orang tidak begitu suka mengunyah sayuran dan buah-buahan.

    Meski demikian, ada cara mengatasi dehidrasi lainnya yang sekaligus memanjakan lidah Anda yaitu dengan minum jus buah.

    Layaknya mengonsumsi buah dan sayur utuh, jus buah juga bisa mengembalikan  cairan tubuh yang hilang.

    Beberapa jenis buah kaya air dan cocok untuk dijus adalah:

    • jeruk,
    • nanas,
    • apel,
    • anggur, dan
    • pir.

    4. Minum oralit

    Saat tubuh dehidrasi, tubuh kehilangan banyak mineral elektrolit, seperti natrium, kalsium, kalium, klor, fosfat, dan magnesium.

    Jadi, dehidrasi secara otomatis membuat tubuh mengalami gangguan elektrolit.

    Untuk mengembalikan elektrolit yang hilang, Anda bisa minum larutan oralit sebagai cara mengatasi dehidrasi yang efektif.

    Melansir riset terbitan Current Gastroenterology Reports, oralit terbukti membantu kadar glukosa tubuh untuk menyerap natrium dan cairan di usus kecil.

    Umumnya, oralit berguna untuk penderita dehidrasi akibat diare.

    5. Tetap berikan ASI bila bayi dehidrasi

    cara mengatasi dehidrasi pada bayi dengan ASI

    Bila bayi mengalami kondisi ini, cara mengatasi dehidrasi yang paling tepat adalah dengan memberikan ASI.

    Terbukti, sebanyak 88% kandungan ASI adalah air. Selain itu, ASI juga mengandung seluruh mineral elektrolit yang dibutuhkan tubuh.

    Bila bayi mengonsumsi susu formula, pastikan tidak mengandung laktosa.

    Tubuh bayi lebih sulit mencerna laktosa sehingga bayi rentan mengalami diare yang justru memperparah dehidrasi. 

    Saat bayi menjalani ASI eksklusif, berikan oralit jika hanya berdasarkan saran dokter. 

    6. Konsumsi minuman olahraga bagi atlet

    Dehidrasi pada atlet muncul akibat banyaknya keringat yang keluar saat beraktivitas fisik. Kondisi ini ternyata memicu atlet kekurangan cairan dan elektrolit.

    Hal ini pula yang membuat atlet rentan mengalami hiponatremia atau kekurangan natrium pada darah.

    Meski mengonsumsi air merupakan cara mengatasi dehidrasi yang ideal, hal ini tidak cukup bagi atlet dengan hiponatremia.

    Air minum biasa mengencerkan kadar natrium pada darah. Hal ini akan membuat kekurangan natrium lebih banyak.

    Untuk itu, cara mengatasi dehidrasi yang tepat pada atlet adalah dengan mengonsumsi minuman olahraga yang mengandung natrium.

    7. Mengurangi asupan kafein

    kopi karupatti

    Kandungan kafein bekerja sebagai diuretik, yaitu memicu buang air kecil. Sifat diuretik pada kafein ternyata mampu membuang kadar natrium dan air melalui urine.

    Bila Anda mengalami dehidrasi, asupan kafein justru mengurangi kadar natrium dan air pada tubuh sehingga memperparah kondisi dehidrasi.

    Untuk itu, hentikan konsumsi kafein agar tidak kekurangan cairan dan elektrolit saat dehidrasi.

    8. Pemberian infus

    Bila kondisi sudah parah, cara mengatasi dehidrasi memungkinkan adalah dengan memberikan infus.

    Cairan infus yang umum untuk mengatasi dehidrasi terdiri dari dua jenis.

    • Larutan kristaloid: larutan ini mengandung gula, mineral elektrolit, dan air.
    • Koloid: larutan ini memiliki molekul yang lebih besar sehingga bisa bertahan di pembuluh darah.

    Selain langkah-langkah di atas, jangan lupa untuk melakukan kegiatan di lingkungan sejuk. Hal ini berguna agar tubuh tidak berkeringat secara berlebihan.

    Tanda tubuh terhidrasi dengan baik

    urine berubah warna

    Salah satu cara sederhana untuk mengetahui apakah tubuh sudah mendapatkan cairan yang cukup yaitu dengan melakukan tes warna urine.

    Ketika urine berwarna bening atau kuning, kemungkinan tubuh sudah mendapatkan cukup air.

    Jika urine berwarna kuning tua, Anda harus meningkatkan jumlah asupan cairan sehat untuk tubuh. Ini bisa menjadi tanda awal dehidrasi.

    Ketika tubuh sudah merasa lebih baik dan nafsu makan sudah kembali seperti semula, jagalah keseimbangan makanan padat.

    Imbangi pula dengan minuman agar tubuh dapat menerima nutrisi dan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 09/05/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan