backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Plastic Wrap untuk Diet, Benarkah Bisa Mengecilkan Perut?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 05/02/2023

Plastic Wrap untuk Diet, Benarkah Bisa Mengecilkan Perut?

Untuk orang yang sedang berusaha keras menurunkan berat badan, mungkin cara apa pun rela ditempuh. Salah satu tren diet yang banyak dicoba yaitu memakai plastic wrap untuk membungkus perut. Namun, apa benar bungkus perut dengan plastik bisa bikin kurus? 

Apa itu plastic wrap untuk diet?

Membungkus perut pakai plastic wrap untuk diet dipercaya sebagai cara ampuh melakukan detoksifikasi dan membakar lemak khususnya di area perut dan pinggang. 

Saat perut dibungkus plastik, Anda mungkin akan berkeringat lebih banyak karena suhu tubuh naik menjadi sangat panas.

Kondisi ini diyakini dapat memicu pembakaran lemak sehingga berat badan pun akan turun.

Sayangnya, belum ada penelitian memadai yang membahas manfaat maupun risiko plastic wrap untuk diet ini.

Plastic wrap yang menjadi tren ini berbeda dengan plaster body wrap yang biasanya digunakan bersamaan dengan olahraga aerobik.

Sebuah penelitian dalam jurnal Integrative Medicine Research (2013) menyebutkan bahwa plaster body wrap yang digunakan sebagai pelengkap aerobik biasanya mengandung teh hijau, magnesium sulfat, dan kalsium.

Kandungan bahan tersebut dapat diserap oleh kulit dan memberikan efek berkurangnya lemak di perut.

Sementara itu, plastic wrap biasa tidak dirancang dengan komposisi tersebut, sehingga tidak dapat memberikan efek yang sama.

Apakah plastic wrap untuk diet efektif?

plastik wrap untuk diet

Pada kenyataannya, belum ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa metode membungkus diri dengan plastic wrap bisa memicu pembakaran lemak.

Anda mungkin akan kehilangan berat badan untuk sementara setelah membungkus perut dengan plastik. Akan tetapi, berat badan bisa langsung naik lagi setelah minum air.

Berat badan yang sempat berkurang tersebut terjadi karena tubuh Anda kehilangan banyak cairan lewat keringat, bukan karena lemak sudah banyak terbakar. 

Lemak dalam tubuh tidak cepat hilang kalau tidak mengubahnya jadi energi (ATP), air (H20), dan karbon dioksida (CO2) yang Anda embuskan.

Padahal, berdasarkan riset dalam British Medical Journal (2014), sekitar 84% persen hasil pembakaran lemak akan keluar lewat pernapasan berupa karbon dioksida.

Ini artinya, membungkus tubuh dengan plastic wrap hingga berkeringat tidak menjamin akan membuat bobot tubuh Anda turun selama diet.

Risiko pakai plastic wrap untuk diet

Selain menurunkan berat badan, plastic wrap juga disebut-sebut memiliki manfaat untuk detoksifikasi atau mengeluarkan zat-zat beracun dari tubuh.

Namun, karena kurangnya penelitian yang menunjukkan manfaat maupun efek samping membungkus perut dengan plastik, metode ini mungkin memiliki potensi risiko bagi kesehatan.

Berikut ini beberapa efek pakai plastic wrap tanpa pengawasan ahli.

1. Berkeringat terlalu banyak

Dengan bungkus plastik, suhu tubuh akan meningkat tinggi. Kelenjar keringat pun memproduksi keringat, tetapi keringat yang dihasilkan tidak bisa menguap karena terjebak plastik. 

Akibatnya, suhu tubuh tidak akan jadi lebih dingin sehingga badan pun malah akan tambah berkeringat untuk mendinginkan diri.

Berkeringat terlalu banyak akan mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh. 

Jika hal ini terjadi, volume darah bisa berkurang sehingga tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

Kehilangan terlalu banyak cairan dari keringat juga bisa mengakibatkan dehidrasi.

Selain itu, menurut situs CDC, suhu yang meningkat ini dapat menimbulkan gejala pusing, mual, hingga kehilangan kesadaran.

2. Tidak mendukung pola hidup sehat

Perlu diingat bahwa tidak ada cara diet instan untuk mencapai berat badan ideal.

Satu-satunya kunci untuk mengoptimalkan hasil diet Anda adalah menjaga pola hidup sehat, misalnya dengan memperhatikan asupan gizi, berolahraga, dan istirahat yang cukup.

Sayangnya, menggunakan plastic wrap saja tidak cukup untuk membantu Anda mewujudkan pola hidup yang lebih sehat untuk jangka panjang.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, metode tersebut mungkin terlihat menjanjikan karena dapat menurunkan berat badan dengan cepat.

Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara bila Anda tidak mengubah pola makan dan olahraga secara teratur.

3. Risiko masalah kulit

Jika hanya mengandalkan plastic wrap untuk diet menurunkan berat badan, Anda mungkin perlu memakainya dalam waktu lama.

Sayangnya, cara ini tentu punya risiko bagi kesehatan kulit Anda. 

Pasalnya, tak seperti pakaian yang berbahan katun, plastik dapat menghalangi pori-pori kulit dan mengiritasi jika dipakai dalam jangka waktu lama.

Selain itu, plastik pada umumnya terbuat dari polyvinyl chloride yang dapat menyebabkan kanker jika terlalu lama terpapar.

Dengan mempertimbangkan beberapa hal di atas, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risikonya bagi kesehatan.

Kesimpulan

Belum ada penelitian memadai yang mengklaim manfaat maupun risiko menggunakan plastic wrap untuk menurunkan berat badan. Namun, cara terbaik untuk mencapai hasil diet optimal adalah mengubah pola hidup jadi lebih sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 05/02/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan