backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Diet Ular yang Ditafsir Bisa Turunkan Berat Badan

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Mengenal Diet Ular yang Ditafsir Bisa Turunkan Berat Badan

    Diet ular dipercaya menjadi alternatif untuk menurunkan berat badan. Diet ular bekerja dengan cara yang berbeda karena metodenya yang ekstrim. Pun diet ini diklaim dapat menurunkan berat badan secara signifikan.

    Jika Anda sedang mencari metode diet, ketahui dulu ulasan seputar diet ular dan dampaknya untuk kesehatan.

    Mengenal diet ular yang diklaim dapat menurunkan berat badan

    Sebagian orang menjalani beragam cara untuk menurunkan berat badan. Diet ular atau snake diet ini menawarkan cara ekstrim untuk mewujudkan keinginannya. 

    Diet ini digagas oleh Cole Robinson. Ia menyatakan dirinya seorang fasting coach tanpa kualifikasi latar belakang medis, biologis, ataupun nutrisionis.

    Diet ular mengadopsi cara berpuasa selama 48 jam (atau bahkan bisa lebih dari itu). Metode tersebut dilakukan dengan suplementasi “jus ular” yang merupakan minuman elektrolit. Ia menganjurkan untuk membeli jus ular pada websitenya.

    Komposisi jus ini terdiri dari:

    • 8 liter air
    • 1/2 sendok teh garam pink himalaya
    • 1 sendok teh potasium klorida bebas garam
    • 1/2 sendok teh garam epsom

    Setelah 48 jam, Anda diberi jeda waktu 1-2 jam untuk makan sebelum melanjutkan puasa berikutnya yang lebih lama.

    Siklus diet ini dapat dilangsungkan untuk mendapatkan capaian berat badan sesuai yang Anda inginkan. Robinson percaya orang yang berdiet dengan cara ini mampu bertahan 24-48 jam puasa dengan jeda 1 kali makan.

    Melansir laman Healthline, berikut tiga fase yang ditempuh saat menjalankan diet ular.

    1. Fase pertama

    Tujuan diet ular pada fase pertama adalah ketosis. Ketosis merupakan proses metabolisme yang menimbulkan rasa lapar akibat berpuasa. Saat terjadi ketosis, tubuh akan membakar lemak untuk menghasilkan energi.

    Saat berpuasa selama 48 jam, Anda diminta untuk mengonsumsi jus ular. Setelahnya, Anda dipersilakan untuk makan 1-2 jam. Tidak ada batasan atau patokan makanan yang perlu dikonsumsi. 

    2. Fase kedua

    Selama fase kedua diet ular, Anda akan menjalani 48-96 jam berpuasa. Sesudahnya Anda dipersilakan untuk berbuka puasa selama 1-2 jam.

    Pada fase ini, Robinson mendorong Anda untuk berpuasa selama mungkin. 

    3. Fase ketiga

    Pada fase ketiga diet ular, puasa berlangsung selama 24-48 jam setelah makan. Secara keseluruhan, Anda diminta untuk mengabaikan tanda-tanda kelaparan. 

    Padahal jika Anda mengabaikan sinyal lapar pada tubuh selama lebih dari 1-2 hari, bisa menyebabkan beragam risiko kesehatan. 

    Diet ini tidak mempromosikan untuk mengusung gaya hidup sehat. Melainkan melawan rasa lapar tanpa makan. Seharusnya diet perlu dijalani dengan cara yang sehat tanpa perlu menyiksa. 

    Sebelum Anda memutuskan memulai diet ular, sebaiknya dipikirkan dulu apakah ini baik untuk kesehatan Anda.

    Menjalani diet dengan sehat 

    panduan diet sehat untuk menurunkan berat badan, cara diet sehat, menu diet sehat, makanan diet sehat, diet sehat alami

    Mungkin Anda bertanya apakah diet ular dapat menurunkan berat badan secara aman. Perlu diketahui, diet ular masih belum terbukti secara klinis dan ilmiah mengenai keberhasilannya. Diet ular ini juga belum mendapat rekomendasi dari ahli nutrisi.

    Cara menurunkan berat badan dapat dilakukan melalui gaya hidup sehat. Bila ingin melangsungkan program diet, jangan lupa bahwa Anda perlu menikmati saat menjalaninya.

    Andaikan diet ular bukan jadi pilihan Anda, ikuti beberapa tips sehat yang bisa membantu menurunkan berat badan.

    1. Konsumsi protein saat sarapan

    Protein dapat mengatur hormon yang memberi sinyal lapar dan kenyang. Konsumsi protein dapat menurunkan hormon ghrelin (mengatur rasa lapar) dan hormon leptin (pemberi sinyal kenyang).

    Anda bisa memilih menu makanan mengandung tinggi protein, seperti telur, oats, kacang-kacangan, quinoa, sarden, maupun chia seed.

    2. Menjalani intermittent fasting

    Anda bisa melakukan menjalani diet puasa atau intermittent fasting. Intemittent fasting ini dilakukan dengan mengatur pola makan dan puasa dalam waktu singkat. 

    Sebuah studi dari International Journal Of Obesity menyebutkan diet puasa ini dapat menurunkan berat badan dalam waktu 24 minggu. Diet ini lebih mengatur pola makan dan menganjurkan puasa selama 16 jam.

    Saat jam makan, jangan lupa untuk menyertakan beragam makanan berserat. Agar asupan vitamin dan mineral Anda tercukupi.

    3. Makan secara sadar

    Penting untuk makan secara sadar atau mindful eating. Misalnya, tidak makan terburu-buru dan tetap menikmati makanan yang disantap. Saat makan, Anda perlu mengunyahnya dengan betul dan merasakan makanan tersebut. 

    Makan secara perlahan bisa membantu otak memberikan sinyal kenyang. Sehingga menghindarkan Anda makan terlalu banyak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan