backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Deretan Makanan yang Berpotensi Mencegah Penyakit Kanker

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    Deretan Makanan yang Berpotensi Mencegah Penyakit Kanker

    Sel-sel abnormal karena mutasi DNA menjadi penyebab dari penyakit kanker. Kabar baiknya, Anda bisa mencegah penyakit ini dengan menjaga sel-sel tubuh tetap sehat dan berfungsi dengan baik lewat pilihan makanan yang tepat. Lantas, apa saja makanan pencegah penyakit kanker? Mari lihat daftar makanan anti kanker berikut ini.

    Daftar makanan pencegah penyakit kanker

    Mencegah penyakit kanker bisa Anda lakukan dengan mengurangi faktor yang meningkatkan risikonya. Mulai dari melakukan skrining kesehatan, berhenti merokok, hingga menjaga pola makanan.

    Pilihan makanan sangat berkaitan erat dengan kesehatan tubuh, juga memengaruhi tinggi rendahnya risiko kanker. Pasalnya, makanan tertentu mungkin terkontaminasi dengan zat-zat karsinogenik sehingga memicu sel-sel tubuh jadi abnormal.

    Jika ingin mencegah kanker lewat pilihan makanan, Anda bisa menambahkan makanan berikut untuk menu harian.

    1. Nanas

    manfaat teh hijau untuk rambut

    Nanas atau dikenal dengan nama latin Ananas comosus menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, kaya akan serat, kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan dilengkapi dengan vitamin A,B, dan C.

    Semua nutrisi tersebut dibutuhkan tubuh untuk melawan peradangan, menjaga kestabilan tekanan darah, menyehatkan sistem pencernaan, dan memperkuat sistem imun. Tidak hanya itu, buah ini juga diduga kuat menjadi makanan yang berkhasiat sebagai anti kanker.

    Studi berbasis yang diterbitkan pada jurnal Oncology Target Therapy mengamati senyawa bromelain dalam nanas pada sel kanker dan hasilnya menunjukkan:

    • Menghambat pertumbuhan sel kanker

    Makanan ini menjadi pencegah kanker dengan menghambat proliferasi sel kanker, yakni fase sel mengalami pengulangan siklus sehingga mencegah sel memperbanyak dirinya.

    • Melemahkan sel kanker

    Bromelain dapat mengganggu kelangsungan hidup sel kanker dengan melemahkan MUC1, yakni protein yang melindungi permukaan sel dari patogen (bibit penyakit) mencapai ke sel. Jumlah MUC1 yang terlalu banyak, dikaitkan dengan kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker pankreas.

    • Memicu sel untuk mati (apoptosis)

    Sel rusak harus mati dan tergantikan sel baru yang sehat. Sel abnormal tidak mau mati sehingga menumpuk membentuk tumor kanker. Itulah sebabnya, sel harus mati ketika sudah tidak dibutuhkan.

    2. Teh hijau

    Makanan pencegah kanker selanjutnya adalah teh hijau. Walaupun umumnya disajikan sebagai minuman, ekstrak teh hijau bisa ditambahkan atau dibuat menjadi makanan.

    Menurut Cancer Research UK, studi laboratorium menunjukkan ekstrak teh hijau dapat menghentikan pertumbuhan sel. Teh hijau mengandung polifenol, salah satunya katekin yang memiliki sifat antioksidan, yakni penangkal radikal bebas yang merusak sel.

    Dalam katekin terdapat epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang memiliki potensi sebagai zat anti kanker yang dapat mengurangi risiko kanker mulut, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, dan kanker esofagus.

    3. Sayuran cruciferous

    Sayuran cruciferous merupakan famili sayuran yang terdiri dari brokoli, bok choy, kubis, kembang kol, dan kale. Jenis sayuran ini mengandung karoten (beta-karoten, lutein, zeaxanthin), vitamin C, E, dan K, folat, serat serat.

    Mengonsumsi jenis sayuran ini bisa menjadi pencegah penyakit kanker. Alasannya, saat dikunyah dan dicerna, sayuran ini akan membentuk senyawa aktif, seperti indole dan sulforaphane. Keduanya diamati efeknya pada beberapa organ tikus dan menunjukkan potensi sebagai zat anti kanker, tepatnya:

    • Melindungi DNA dalam sel mengalami kerusakan, merangsang apoptosis, menonaktifkan senyawa karsinogen, dan menghambat penyebaran sel tumor (metastasis kanker).
    • Memiliki sifat antivirus, antiradang, dan antibakteri yang dapat meningkatkan sistem imun.

    Berdasarkan hasil pengamatan ilmuwan, makanan ini bisa menjadi pencegah kanker prostat, kanker paru, dan kanker kolorektal.

    4. Bawang putih

    Selain menyedapkan makanan, bawang putih ternyata bisa jadi andalan pencegah kanker. American Institute for Cancer Research menyebutkan berbagai potensi bawang putih sebagai anti kanker.

    Lebih jelasnya, bawang putih mengandung phytochemical, seperti inulin, saponin, allicin, dan flavonoid yang memiliki sifat anti kanker. Kesemua senyawa tersebut dikaitkan dengan menurunnya risiko kanker kolorektal karena membantu memperbaiki DNA, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker.

    5. Tomat

    Tomat adalah jenis buah-buahan yang umumnya dimasak bersamaan dengan sayur-mayur. Namun, tak jarang jika buah ini juga dimakan langsung atau dibuat jus.

    Tomat mengandung kaya nutrisi, sebut saja vitamin A, vitamin C, vitamin K, kromium, dan kalium. Kesemua vitamin ini memberikan manfaat bagi tubuh, mulai dari menjaga kesehatan kulit, mengendalikan gula darah, meningkatkan kualitas mata, dan mencegah penyakit kanker.

    Ternyata ada satu lagi manfaat mengejutkan dari buah ini, yakni menjadi makanan pencegah kanker karena punya senyawa anti kanker.

    Studi pada jurnal Scientific reports menemukan potensi kanker dalam menghambat perkembangan kanker prostat. Senyawa aktif pada tomat, yakni likopen dapat menekan fase sel tumor prostat pada manusia (LNCap) dalam memperbanyak dirinya.

    6. Kacang kedelai

    Kacang kedelai merupakan makanan yang cukup kontroversial karena keterkaitannya sebagai pencegah sekaligus penyebab penyakit kanker. Ini karena kandungan senyawa isoflavon dalam kacang kedelai. Penelitian berbasis tikus mengungkapkan bahwa isoflavon yang juga phytoestrogen (estrogen tanaman) bisa meningkatkan kadar hormon estrogen yang cukup tinggi sehingga menyebabkan penyakit kanker payudara.

    Setelah dikaji ulang, tidak ada peningkatan risiko kanker. Malah, studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dalam jumlah sedang dapat meningkatkan kualitas hidup orang yang mengonsumsinya, termasuk pasien kanker.

    Studi juga menjelaskan bahwa proses mekanisme isoflavon antara manusia dengan tikus itu berbeda. Kemudian, besarnya asupan isoflavon untuk tikus juga sebesar asupannya bagi manusia. Jadi, sekalipun kacang mengandung isoflavon, itu tidak dapat membuat kadarnya jadi naik drastis pada manusia.

    Meskipun begitu, Katherine Zeratsky, R.D., L.D, seorang ahli nutrisi dari Mayo Clinic, menyebutkan bahwa konsumsi isoflavon yang tinggi berasal dari suplemen. Ada kemungkinan jika risiko kanker meningkat pada wanita dengan riwayat pribadi atau keluarga dengan kanker payudara atau masalah tiroid, karena penggunaan suplemen dengan konsumsi kedelai dalam jumlah banyak.

    7. Jamur shitake dan enoki

    Makanan pencegah kanker terakhir adalah jamur. Namun, tidak semua jenis jamur bisa Anda nikmati. Ada dua jenis jamur yang cukup populer dengan manfaat kesehatannya, yakni jamur shiitake dan jamur enoki.

    Jamur shiitake mengandung letinan, yakni serat beta-glukan. Beta glukan adalah senyawa gula kompleks yang diketahui punya potensi untuk merangsang sistem imun dan mengaktifkan sel-sel dan protein tertentu dalam tubuh untuk melawan sel kanker.

    Ekstrak jamur shiitake yang diberikan bersamaan dengan pengobatan kanker, yaitu kemoterapi menunjukkan efek positif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker paru.

    Kemudian, riset juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi pada jamur enoki. Antioksidan bisa melindungi tubuh dari peradangan maupun kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.

    Tips sehat menikmati makanan pencegah kanker

    pola hidup pasien kanker payudara

    Meskipun penelitian sudah menemukan potensi anti kanker pada makanan tersebut, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan efektivitasnya. Pasalnya, beberapa penelitian masih berbasis hewan sehingga belum tentu memberikan efek yang sama persis pada manusia.

    Guna mendapatkan manfaatnya, Anda perlu memerhatikan seberapa banyak makanan dikonsumsi, pertimbangan waktu, dan cara penyajian. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menikmati makanan anti kanker yang tepat.

    • Anda tidak boleh mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak sekaligus, karena ini bisa menimbulkan gangguan pencernaan, seperti perut mulas dan kembung.
    • Sebaiknya semua makanan dikonsumsi dalam kondisi yang segar karena nutrisinya jauh lebih lengkap.
    • Cuci dahulu hingga bersih sayuran, buah, maupun rempah tersebut sebelum disajikan, terutama jamur agar bebas bakteri listeria maupun pestisida.
    • Jika Anda cukup sensitif dengan kafein, pastikan untuk tidak minum teh menjelang tidur karena mungkin saja membuat Anda susah tidur.

    Memilih sayur atau buah anti kanker tidak menjadi satu-satunya cara mencegah penyakit kanker. Anda juga harus menerapkan perilaku sehat lainnya yang dapat menurunkan risiko kanker. Terutama, jika Anda berisiko tinggi terkena kanker di kemudian hari, konsultasi dokter spesialis kanker (onkologi) dibutuhkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan