backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Diet Gagal Ginjal: Seberapa Penting dan Bagaimana Caranya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Rina Nurjanah · Tanggal diperbarui 09/11/2021

    Diet Gagal Ginjal: Seberapa Penting dan Bagaimana Caranya?

    Sebenarnya, pasien sakit ginjal dapat bertahan hidup lebih lama tanpa terlalu terpengaruh oleh kondisi tersebut. Walaupun tidak dapat mengembalikan fungsi ginjal sepenuhnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar tingkat kerusakan tidak semakin parah. Salah satunya adalah menjalani diet khusus untuk pasien gagal ginjal, baik orang dewasa maupun anak-anak. 

    Pentingnya menjalani diet khusus untuk pasien gagal ginjal

    hidup sehat gagal ginjal

    Tujuan dari diet khusus untuk pasien gagal ginjal ini adalah menjaga kadar elektrolit, mineral, dan cairan dalam tubuh. Hal ini ternyata penting dilakukan, terutama bagi pasien yang tengah menjalani dialisis

    Sementara itu, pasien gagal ginjal yang juga memiliki tekanan darah tinggi juga memerlukan rencana pola makan ini untuk mengontrol tekanan darah mereka.

    Diet khusus ini bahkan diperlukan untuk mengendalikan gula darah lewat pemilihan makanan dan minuman. Dengan demikian, diet ini dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan yang lebih parah. 

    Tips menjalani diet khusus gagal ginjal

    Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan ahli gizi. Ada beberapa ahli gizi yang berfokus pada diet untuk penyakit ginjal. Mereka juga dapat membantu Anda membuat rencana makan yang sesuai dengan kondisi tubuh. 

    Setelah konsultasi, berikut tahapan yang perlu dilakukan oleh para pasien gagal ginjal untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

    1. Pilih makanan rendah natrium dan garam

    Pengurangan kadar natrium dan garam dalam makanan bisa membantu Anda mengontrol tekanan darah tinggi. Diet rendah garam dan natrium juga membuat para pasien gagal ginjal tidak cepat haus dan mencegah tubuh menahan cairan berlebih. 

    Selain itu, Anda juga harus membatasi asupan makanan yang mengandung kurang dari 2.300 mg sodium per harinya. Begini cara membatasi asupan sodium harian Anda menurut National Institute of Diabetes and Digestive, and Kidney Disease. 

    • Membeli makanan segar karena natrium sering ditemukan di makanan siap saji.
    • Memasak makanan dari awal ketimbang menyiapkan makanan beku.
    • Mengganti garam dengan rempah-rempah dan bumbu bebas natrium.
    • Memeriksa kandungan natrium pada label fakta gizi di setiap makanan.
    • Mencuci bersih sayuran, daging, dan ikan dengan air sebelum dimasak.

    Anda juga dapat mencari label makanan yang berisikan kata-kata seperti ‘bebas natrium’ atau ‘rendah garam’. Awalnya mungkin terasa sulit. Namun, satu hingga dua minggu setelah menjalani diet ini Anda akan terbiasa.

    Usahakan tidak menggunakan pengganti garam, seperi kalium, kecuali dokter atau ahli gizi yang merekomendasikannya.

    2. Batasi jenis protein tertentu

    Diet rendah protein ternyata diperlukan oleh pasien gagal ginjal untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Protein memang dibutuhkan untuk tumbuh dan mendapatkan energi.

    Namun, makan protein terlalu banyak, terutama untuk para pasien gagal ginjal, membuat ginjal bekerja lebih keras dalam membuang limbah.

    Akibatnya, ginjal yang sudah rusak pun akan semakin parah dan penumpukan limbah protein tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, Anda perlu membatasi makanan tinggi protein. Protein memang dapat ditemukan pada tumbuhan dan hewan dan banyak orang yang mengonsumsi kedua jenis protein tersebut. 

    Ahli gizi akan membantu Anda memilih kombinasi dan jumlah protein yang diperlukan. Namun, makanan rendah protein tetap memiliki batas tersendiri, sehingga Anda tetap tidak boleh makan terlalu banyak. 

    Bagaimana dengan kebutuhan protein anak dengan gagal ginjal?

    agar anak mau makan

    Sama seperti pasien gagal ginjal pada umumnya, anak dengan gagal ginjal pun juga perlu membatasi asupan protein dalam diet mereka. Berikut ini ini daftar kebutuhan protein anak yang mengalami gagal  ginjal sesuai dengan usianya. 

    • 0-6 bulan: 2,5-3 gram/kg berat badan per hari.
    • 6-12 bulan: 1,2-2,1 gram/kg berat badan per hari.
    • 1-2 tahun: 1-1,8 gram/kg berat badan per hari. 
    • Lebih dari 2 tahun: 1-1,5 gram/kg berat badan per hari.

    Sementara itu, bagi anak yang menjalani perawatan cuci darah (dialisis) ternyata memiliki kebutuhan protein yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan proses cuci darah menyebabkan protein lebih banyak terbuang melalui urine. 

    Berikut ini kebutuhan protein pada anak yang menjalani dialisis.

    • 0-6 bulan: 2,6 gram/kg berat badan per hari.
    • 6-12 bulan: 2 gram/kg berat badan per hari.
    • 1-6 tahun: 1,6 gram/kg berat badan per hari.
    • 7-14 tahun: 1,4 gram/kg berat badan per hari.

    Sebagai contoh, anak berusia 6 tahun dengan berat badan 21 kg tengah menjalani cuci darah. Lantas, kebutuhan protein yang ia perlukan adalah 33,6 gram per hari. Perlu diingat untuk mengutamakan sumber protein hewani yang mudah diserap oleh tubuh ketimbang protein nabati. 

    3. Konsumsi makanan rendah lemak

    Pasien gagal ginjal harus memperhatikan asupan lemak. Hal ini dikarenakan jenis dan jumlah lemak yang salah dapat meningkatkan risiko pembuluh darah tersumbat dan risiko penyakit jantung

    Lemak adalah sumber energi dan membantu memproduksi zat yang dapat mengatur tekanan darah. Namun, diet rendah lemak ini ternyata perlu dilakukan bagi pasien gagal ginjal. Apa saja yang perlu dilakukan agar terhindar dari konsumsi lemak berlebih?

    • Ganti teknik menggoreng dengan panggang, bakar, atau tumis makanan.
    • Potong lemak dari daging dan membuang kulit ayam sebelum makan.
    • Ganti minyak goreng dan mentega dengan minyak zaitun atau minyak wijen.
    • Batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans dengan membaca label makanan.

    Kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang terlalu banyak di tubuh dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik). Jika hal ini terjadi, risiko penyakit jantung pun tinggi dan tidak dapat mencegah komplikasi gagal ginjal. 

    4. Kurangi minuman beralkohol

    Mencegah komplikasi akibat gagal ginjal tidak hanya seputar makanan, melainkan juga Anda perlu memperhatikan konsumsi minuman beralkohol. 

    Diet khusus untuk gagal ginjal ini ternyata juga membatasi konsumsi alkohol, yaitu tidak lebih dari satu gelas per hari untuk para wanita. Sementara itu, bagi para pria tidak lebih dari dua gelas. 

    Sudah bukan rahasia umum lagi jika minum alkohol berlebihan dapat merusak organ tubuh, termasuk ginjal. Terlebih lagi, pasien gagal ginjal yang telah memiliki masalah pada organ tersebut tentu perlu menguranginya untuk mencegah kerusakan. 

    5. Batasi makanan tinggi fosfor

    fungsi fosfor

    Fosfor adalah mineral yang dapat ditemukan di hampir setiap makanan dan membantu ginjal menyaring limbah yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Namun, pasien gagal ginjal tidak dapat membuang mineral yang memperkuat tulang ini. 

    Tubuh yang mengandung terlalu banyak fosfor justru akan membuat tulang lemah dan merusak pembuluh darah. Maka dari itu, pasien gagal ginjal perlu menjalani diet rendah fosfor agar ginjal tidak bekerja terlalu keras. 

    Dokter mungkin akan memberikan obat pengikat fosfat tergantung tingkat kerusakan ginjal. Obat ini membantu mengurangi risiko penumpukan fosfor dalam darah. Walaupun telah diberikan obat-obatan, Anda perlu memperhatikan jumlah fosfor yang dikonsumsi. 

    Beberapa makanan rendah fosfor yang dapat menjadi cara mencegah komplikasi gagal ginjal, antara lain:

    • buah dan sayuran segar,
    • sereal jagung atau nasi gandum, serta
    • popcorn tanpa garam atau mentega tambahan.

    6. Batasi asupan cairan

    Memenuhi kebutuhan cairan harian memang perlu agar organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Namun, hal ini tidak berlaku bagi pasien gagal ginjal, baik pada orang dewasa maupun anak. Diet khusus gagal ginjal ini terdengar aneh, tetapi ginjal yang rusak ternyata tidak dapat membuang cairan tambah secara maksimal. 

    Apabila cairan terlalu banyak di dalam tubuh, Anda justru berisiko mengalami tekanan darah tinggi, pembengkakan, dan gagal jantung. Cairan berlebih juga dapat memenuhi paru-paru dan menyebabkan Anda kesulitan bernapas. Oleh sebab itu, kebutuhan cairan pasien ginjal berbeda dengan orang lain. 

    Sebagai contoh, pasien gagal ginjal tidak dianjurkan untuk minum kopi. Pasalnya, kafein dapat memperparah kondisi gagal ginjal, terutama ketika Anda memiliki sindrom metabolik. 

    7. Makan makanan rendah kalium

    makanan sumber kalium

    Kalium memang penting untuk tubuh karena membantu menjaga keseimbangan cairan dan mengendalikan tekanan darah. Namun, pasien gagal ginjal justru perlu mengurangi makanan tinggi kalium karena ginjal mereka tidak lagi mampu mengendalikan kadar kalium dalam darah. 

    Pemilihan makanan rendah kalium akan membantu saraf dan otot bekerja dengan benar dan mencegah komplikasi gagal ginjal berupa masalah jantung. Jika memungkinkan, cobalah memilih makanan dan minuman yang dapat menurunkan kadar kalium, seperti:

    • buah segar, seperti apel dan persik,
    • sayuran, seperti wortel dan kacang hijau,
    • jus apel dan anggur,
    • nasi putih, dan
    • pasta serta roti putih.

    Tips penyajian makan anak dengan gagal ginjal

    Adakalanya anak dengan gagal ginjal akan mengalami penurunan nafsu makan yang memengaruhi tumbuh kembang mereka. Sebagai orangtua, Anda perlu menyiasati bagaimana agar anak mau makan tanpa merusak rencana diet yang sudah direkomendasikan dokter. 

    Berikut ini tips yang mungkin membantu Anda membujuk anak yang mengalami sakit ginjal kronis agar mau makan. 

    • Berikan anak makanan dalam porsi yang kecil, tetapi sering (mis. 6x sehari).
    • Pilih makan yang padat kalori, misalnya camilan yang manis, seperti puding.
    • Pastikan semua sayuran telah dimasak sampai matang.

    Jika Anda kesulitan mengatur diet anak dengan gagal ginjal, sebaiknya konsultasikan hal ini pada dokter atau ahli gizi anak Anda. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Rina Nurjanah · Tanggal diperbarui 09/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan