backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Suplemen Zat Besi

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 23/10/2022

Suplemen Zat Besi

Suplemen zat besi berguna untuk melengkapi asupan zat besi harian Anda. Suplemen ini biasa diberikan untuk orang anemia, ibu hamil, hingga orang yang haid.

Golongan obat: suplemen mineral.

Merek dagang suplemen zat besi: Hufabion, Samcobion, Virabion, Sangovitin, Ferrikid, Sangobion, Taburia, dll.

Apa itu suplemen zat besi?

Suplemen zat besi adalah asupan tambahan yang berisi mineral berupa besi.

Kandungan gizi ini penting untuk membentuk hemoglobin, yakni protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. 

Bila produksi hemoglobin mencukupi, tubuh dapat mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dengan optimal.

Zat besi pun diperlukan untuk metabolisme otot, pertumbuhan saraf, dan pembentukan beberapa hormon.

Selain pasien anemia defisiensi besi dan ibu hamil, beberapa orang dengan kondisi berikut ini memerlukan suplemen zat besi.

  • Pasien kanker.
  • Masalah penyerapan zat besi, seperti penyakit celiac, radang usus, dan penyakit Crohn.
  • Gagal jantung.
  • Perdarahan.
  • Luka bakar.
  • Cuci darah atau hemodialisis.

Ringkasan

Suplemen zat besi berguna untuk menambah kadar mineral besi di dalam tubuh. Untuk itu, suplemen ini dibutuhkan bagi orang yang mengalami perdarahan, anemia, atau malabsorpsi zat besi.

Sediaan dan dosis suplemen zat besi

sediaan dan dosis suplemen zat besi

Berdasarkan data BPOM, suplemen ini berbentuk ferrous sulfate, ferrous fumarate, ferrous gluconate, dan low molecule feri sucrose

Sediaan suplemen ini berupa tablet salut selaput, tablet kunyah, sirup, kaplet salut selaput, kaplet salut gula, kapsul lunak, dan injeksi.

Konsentrasi zat besi yang terkandung di antaranya sebesar 300 mg, 150 mg/5 ml, dan 20 mg/ml dalam bentuk injeksi intravena.

Berikut dosis suplemen yang diberikan berdasarkan kondisi dan masalah kesehatan yang timbul.

Anemia

Pemberian suplemen bergantung pada usia dan bentuk zat besi

Ferrous sulfate

  • Dewasa: 65 – 200 mg setiap hari dalam 2 – 3 dosis terpisah.
  • Anak: 3 – 6 mg/kg berat badan setiap hari dalam 3 dosis terpisah.

Ferrous fumarate

Untuk orang dewasa, berikan 65 – 200 mg setiap hari, dibagi menjadi 3 dosis terpisah atau 100 mg setiap hari selama 6 bulan atau kurang.

Dokter mungkin memberikan selama 3 bulan setelah penyembuhan anemia.

Untuk anak, berikan sebanyak 3 – 6 mg/kg berat badan setiap hari dalam dosis terpisah. Dosis maksimal sebanyak 200 mg setiap hari.

Ferrous gluconate

  • Dewasa: 100 – 200 mg setiap hari dalam 2 – 3 dosis terpisah.
  • Anak: 3 – 6 mg/kg berat badan setiap hari dalam 3 dosis terpisah.

Low molecule feri sucrose

  • Dewasa: 100 mg melalui injeksi intravena, seminggu sekali dengan durasi selama 3 minggu.

Pencegahan anemia

Berikut dosis suplemen untuk pencegahan anemia.

Ferrous sulfate

  • Dewasa: 65 mg per hari.
  • Bayi 4 bulan ke atas yang diberi ASI saja: 1 mg/kg berat badan setiap hari.
  • Bayi 6 bulan – 2 tahun: 10 – 12,5 mg setiap hari selama 3 bulan berturut-turut.
  • Anak 2 – kurang dari 5 tahun: 30 mg setiap hari selama 3 bulan berturut-turut.
  • Anak 5 tahun ke atas: 30 – 60 mg sehari selama 3 bulan berturut-turut.

Ferrous fumarate

  • Dewasa: 30 – 60 mg setiap hari.
  • Bayi usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun: 10 – 12,5 mg setiap hari.
  • Anak usia 2 tahun hingga kurang dari 5 tahun: 30 mg setiap hari.
  • Anak usia 5 – 12 tahun: 30 – 60 mg setiap hari.

Ferrous gluconate

  • Dewasa: 60 mg setiap hari.

Aturan pakai suplemen zat besi

Aturan minum tablet tambah darah adalah dengan menelan suplemen penambah zat besi secara utuh dengan minum air putih.

Jangan isap, kunyah, atau membiarkan suplemen di mulut.

Suplemen ini mudah diserap bila dalam keadaan perut kosong. Anda bisa mengonsumsinya 1 jam sebelum makan. 

Namun, Anda bisa meminumnya 1 jam setelah makan untuk mengurangi risiko efek samping pada saluran pencernaan.

Hindari mengonsumsi teh, susu, telur, dan gandum utuh saat minum suplemen ini. Asupan ini bisa mengurangi penyerapan zat besi.

Sementara itu, suplemen vitamin C bisa mempercepat penyerapan zat besi.

Efek samping suplemen zat besi

efek samping suplemen zat besi

Seperti obat-obatan pada umumnya, suplemen penambah zat besi bisa menyebabkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.

Hentikan penggunaan suplemen dan hubungi dokter bila Anda mengalami reaksi alergi yang ditandai dengan gejala berikut.

  • Ruam kulit.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
  • Sulit bernapas atau menelan.

Tak hanya itu, stop suplementasi bila Anda mengalami kondisi berikut.

  • Muntah darah.
  • Gagal sirkulasi, dengan gejala nyeri dada, sesak napas, atau pusing.
  • Diare parah.

Berikut efek samping yang mungkin terjadi.

  • Sensasi panas di ulu hati (heartburn).
  • Mual.
  • Diare atau sembelit.
  • Sakit perut.
  • Feses menghitam.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Iritasi atau luka pada kerongkongan bila obat tersangkut.
  • Gigi rentan berlubang dan infeksi akibat konsumsi berkepanjangan.

Peringatan dan perhatian saat pakai suplemen

Jangan konsumsi suplemen zat besi bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Alergi ferrous sulfate, ferrous fumarate, ferrous gluconate, low molecule feri sucrose, atau bahan lain yang terkandung di dalam suplemen.
  • Menjumpai darah pada urine.
  • Memiliki anemia yang bukan terjadi akibat kekurangan zat besi.
  • Kulit tampak perunggu akibat adanya simpanan zat besi di dalam jaringan tubuh.
  • Baru didiagnosis tukak lambung atau duodenum.
  • Transfusi darah berulang.
  • Kolitis ulserativa atau peradangan usus lainnya.
  • Mengalami kelainan menyerap zat besi terlalu banyak, seperti hemosiderosis atau hemokromatosis.

Sebelum konsumsi suplemen penambah zat besi, konsultasikan terlebih dulu ke dokter jika Anda memiliki kondisi berikut.

  • Riwayat tukak lambung atau duodenum yang sudah terkontrol dengan perawatan dokter.
  • Operasi besar pada lambung.
  • Penyempitan usus atau muncul kantung pada lapisan dalam di usus (penyakit divertikular).
  • Riwayat gastrektomi.
  • Diabetes.
  • Radang usus.
  • Kesulitan menyerap glukosa atau galaktosa.
  • Anemia hemolitik.
  • Anemia defisiensi vitamin B12 atau asam folat.

Apakah suplemen zat besi aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu bila Anda hamil, menyusui, atau berencana hamil. 

Dokter biasanya akan memberikan dosis khusus untuk ibu hamil dan menyusui agar mencegah kekurangan zat besi.

Interaksi suplemen zat besi dengan obat lain

Ada beberapa obat yang berinteraksi dengan suplemen besi. Beri tahu dokter bila Anda mengonsumsi obat berikut.

  • Obat untuk mengatasi infeksi, seperti chloramphenicol, tetracycline, ciprofloxacin, levofloxacin, moxifloxacin, ofloxacin, dan norfloxacin.
  • Obat yang mengandung zink, kalsium, atau magnesium.
  • Levothyroxine.
  • Obat Parkinson, seperti levodopa dan entacapone.
  • Methyldopa.
  • Penicillamine.
  • Cholestyramine.
  • Obat jenis bisphosphonate.
  • Dimercaprol.
  • Mycophenolate.
  • Trientine.

Suplemen zat besi membantu mencegah anemia defisiensi besi. Suplemen ini diberikan pada orang yang mengalami perdarahan dan gangguan penyerapan zat besi di dalam tubuh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 23/10/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan