backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Daging Imitasi yang Dikonsumsi Vegetarian Menyehatkan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Apakah Daging Imitasi yang Dikonsumsi Vegetarian Menyehatkan?

    Pernahkah Anda menemukan daging berlabel ‘vegetarian’? Tak perlu heran. Daging ini sebenarnya merupakan daging imitasi yang dibuat dari bahan nabati sebagai pengganti daging asli. Untuk mengetahui apakah daging imitasi untuk vegetarian ini sehat atau tidak, ketahui dulu kandungan nutrisinya berikut ini.

    Apakah daging imitasi untuk vegetarian sehat?

    Sumber: Livekindly

    Daging imitasi untuk vegetarian dikenal juga sebagai seitan. Daging tiruan ini terbuat dari protein pada gandum yang disebut gluten.

    Pembuatannya dilakukan dengan cara menguleni tepung gandum dengan air hingga terbentuk untaian adonan yang lengket.

    Adonan tersebut kemudian dibilas dengan air sambil terus diuleni secara perlahan untuk membuang zat tepung di dalamnya.

    Usai dibilas, produk yang tersisa adalah gluten murni bertekstur kenyal dan lengket. Inilah yang disebut sebagai seitan.

    Walaupun hanya dibuat dari tepung gandum, daging vegetarian ini sebenarnya sehat karena kaya akan protein dan mineral. Cukup dengan mengonsumsi 28 gram seitan, Anda bisa memperoleh 104 kkal energi dan 21 gram protein.

    Produk olahan ini juga rendah karbohidrat dan lemak. Seitan dengan jumlah yang sama hanya mengandung 4 gram karbohidrat dan 0,5 gram lemak.

    Jadi, apakah daging imitasi dari seitan menyehatkan? Tentunya ya, bagi Anda yang ingin menambah asupan protein.

    Plus dan minus mengonsumsi daging imitasi untuk vegetarian dari seitan

    mitos penyakit celiac

    Seitan merupakan makanan alternatif yang cukup menyehatkan bagi vegetarian. Namun, produk ini juga memiliki kekurangan.

    Berikut adalah keunggulan dan kekurangan dari mengonsumsi seitan:

    1. Proteinnya tinggi, tapi tidak lengkap

    Daging vegetarian ini disebut sehat karena sangat kaya protein. Jumlah proteinnya bahkan dapat disetarakan dengan protein dari ayam dan daging sapi.

    Dengan mengonsumsi 28 gram seitan, Anda dapat memenuhi hampir 50 persen kebutuhan protein dalam sehari.

    Meski demikian, kandungan protein pada seitan tidak lengkap karena produk ini tidak mengandung asam amino lisin yang dibutuhkan tubuh. Padahal, tubuh hanya bisa mendapatkan lisin dari asupan makanan.

    2. Aman bagi orang yang alergi kedelai, tapi bisa memicu penyakit lain

    penyakit celiac diabetes

    Kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering memicu alergi. Padahal, kacang kaya protein ini digunakan dalam banyak produk vegetarian seperti tempe dan tahu.

    Seitan tidak mengandung kedelai sehingga aman bagi orang yang memiliki alergi. Akan tetapi, produk ini tidak bisa dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi terhadap gluten atau menderita penyakit celiac.

    Kandungan gluten dalam daging vegetarian seitan ini justru dapat memicu gejalanya, bukan membuat penderitanya menjadi sehat.

    3. Kaya nutrisi, tapi telah banyak melewati pemrosesan

    Kandungan nutrisi bukanlah satu-satunya faktor yang dapat menentukan apakah daging imitasi untuk vegetarian terbilang sehat atau tidak.

    Kendati padat nutrisi, produk ini telah melewati berbagai proses pengolahan. Itu sebabnya, makanan ini tidak lagi tergolong sebagai makanan utuh.

    Anda boleh saja mengonsumsi daging imitasi, asalkan kebutuhan bahan makanan utuh seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sejenisnya tetap terpenuhi.

    Daging imitasi justru perlu dibatasi jika Anda sudah sering mengonsumsi makanan yang telah diolah.

    Sehat atau tidaknya daging imitasi untuk vegetarian, sebenarnya semua tergantung tergantung pada pola makan Anda.

    Daging imitasi memang memberikan protein dalam jumlah besar, tapi Anda harus tetap memperoleh protein lengkap dari kacang-kacangan dan biji-bijian.

    Konsumsinya juga tidak boleh berlebihan. Cukup jadikan daging tiruan sebagai salah satu alternatif agar menu makanan sehari-sehari menjadi lebih berwarna.

    Batasi konsumsinya jika Anda mengalami keluhan pada pencernaan setelah mencoba produk ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan