backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Mengulik Ciri-Ciri Rambut Rusak dan Cara Mengujinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 05/01/2022

    Mengulik Ciri-Ciri Rambut Rusak dan Cara Mengujinya

    Kerusakan rambut dapat terjadi akibat berbagai hal, seperti paparan sinar matahari, pewarna rambut, hingga cara merawat rambut yang salah. Beberapa orang baru menyadari bahwa rambut mereka rusak ketika sudah parah. Lantas, apa ciri-ciri rambut rusak?

    Ciri-ciri rambut rusak

    mengatasi rambut susah diatur

    Rambut yang rusak sebenarnya dapat dideteksi lewat berbagai faktor, mulai dari warna, kelenturan, hingga kekuatan rambut. Yuk, kenali apa saja ciri-ciri rambut rusak yang perlu diwaspadai.

    1. Rambut mudah kusut

    Salah satu tanda rambut rusak yang paling mudah dikenali adalah rambut jadi mudah kusut. Rambut memiliki lapisan pelindung yang disebut kutikula. Jika rambut rusak, kutikula akan terlepas dan patah, sehingga membentuk ujung yang tajam. 

    Bila hal ini terjadi, ujung kutikula pada satu helai rambut akan bergesekan dengan kutikula lainnya. Akibatnya, rambut pun mudah kusut. 

    Kondisi ini dapat disebabkan oleh sejumlah hal dan salah satunya adalah kurangnya kelembapan rambut. Rambut yang kering menyebabkan helai rambut menjadi berikatan satu sama lain, sehingga setiap helaiannya pun sulit diatur. 

    Oleh sebab itu, rambut yang terasa lebih mudah disisir dan tidak kusut adalah pertanda rambut yang sehat dan tidak rusak. 

    2. Rambut kering dan tampak kusam

    Selain mudah kusut, tanda rambut rusak lainnya adalah terasa kering dan tampak kusam. Rambut kering serta kusam adalah pertanda rambut kehilangan minyak alami yang berfungsi sebagai pelembap. 

    Tidak hanya kering, kilau alami pada rambut pun memudar sehingga tampak pudar. Kurangnya produksi minyak alami pada rambut sebenarnya disebabkan oleh berbagai hal yang mungkin tidak Anda sadari sebagai berikut.

    • Tinggal di lingkungan yang kering dan panas.
    • Rambut sering terpapar sinar matahari.
    • Terlalu sering keramas.
    • Penggunaan produk sampo, kondisioner rambut, atau produk perawatan yang tidak cocok.
    • Mewarnai rambut.
    • Pemakaian hair dryer, catokan, atau pengeriting rambut.

    3. Rambut bercabang dan mudah patah

    Sudah bukan rahasia umum lagi bila rambut bercabang dan mudah patah termasuk ke dalam ciri-ciri rambut rusak. Rambut yang patah saat disisir atau disusuri dengan tiga jari dapat terjadi akibat lapisan kutikula rambut yang rusak.

    Bila hal ini terjadi, kelenturan rambut akan turut berkurang dan menjadikannya mudah patah. Selain patah, kurangnya kelenturan rambut yang menyebabkan rambut bercabang. 

    Anda bisa melihatnya dari ujung rambut. Bila ujung rambut terbagi menjadi dua, ada kemungkinan Anda perlu memerhatikan kesehatan rambut dari sekarang.

    4. Rambut mengembang 

    Rambut yang mengembang dan keriting (frizzy), terutama di tempat lembap ternyata juga menjadi tanda rambut tidak sehat. Penyebabnya pun tidak lain tidak bukan adalah kerusakan pada lapisan kutikula rambut.

    Salah satu fungsi kutikula rambut adalah mengunci kelembapan rambut. Jika rusak, rambut akan kehilangan kelembapannya dan menjadi lebih ringan, kering, dan mengembang. 

    Rambut yang megar juga menjadi ciri bahwa seluruh lapisan pelindung telah rusak. Alhasil, serat bagian dalam rambut terpapar lingkungan luar secara langsung dan menyebabkan kerusakan rambut lebih lanjut. 

    Lapisan kutikula rambut memiliki banyak fungsi, salah satunya mengunci kelembapan setiap helai rambut. Ketika lapisan kutikula rusak, rambut akan lebih mudah kehilangan kelembapannya. Rambut pun menjadi lebih kering, ringan, dan mengembang.

    5. Rambut menipis

    Ciri-ciri rambut tidak sehat yang satu ini mungkin akan terlihat ketika Anda sadar bahwa beberapa daerah kulit kepala lebih banyak terlihat dari helai rambut. Kondisi yang juga disebut rambut menipis ini biasanya disebabkan oleh kerontokan rambut

    Penyebab kerontokan rambut pun tidak selalu berkaitan dengan cara menjaga kesehatan rambut. Rambut juga dapat rontok dan menipis akibat stres, pola makan yang tidak teratur, hingga faktor genetik. 

    Kondisi yang lebih sering dialami oleh wanita ini terjadi saat pertumbuhan rambut mulai melambat. Seiring dengan bertambahnya usia, folikel rambut akan berubah dan menghasilkan rambut yang lebih halus dan kurang kuat. 

    Nah, ada beberapa hal yang ternyata bisa memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan folikel rambut yang nantinya menyebabkan rambut rontok, yakni: 

    • riwayat masalah autoimun, seperti penyakit lupus,
    • kekurangan nutrisi,
    • perubahan hormon, terutama saat menopause, serta
    • penggunaan produk atau alat yang merusak rambut, seperti hair dryer.

    6. Perubahan warna rambut

    Perubahan warna rambut tidak hanya dapat terjadi akibat usia atau Anda dengan sengaja mewarnai rambut. Tanda rambut rusak yang satu ini bisa diakibatkan oleh paparan sinar matahari.

    Umumnya, rambut yang rusak berwarna lebih terang ketimbang rambut sehat. Hal ini biasanya terlihat di ujung rambut yang panjang. Sebagai contoh, rambut gelap berubah menjadi merah kecoklatan atau rambut coklat berubah menjadi pirang. 

    Bahkan, beberapa kasus menunjukkan rambut dapat berubah warna menjadi hijau akibat klorin dari air atau kolam renang. Rambut hijau ini biasanya dialami oleh pemilik rambut pirang dan sudah rusak. 

    Selain itu, perubahan warna rambut juga dapat dialami setelah menggunakan produk rambut. Misal, penggunaan sampo dengan kandungan penicillamine dapat mengubah warna rambut asli yang ternyata bisa memengaruhi kesehatan rambut. 

    Cara menguji kesehatan rambut

    menjaga kesehatan rambut

    Setelah mengenali apa saja tanda rambut yang rusak, sudah saatnya untuk mengetahui bagaimana cara menguji kesehatan rambut. Selain melihat ciri-ciri rambut tidak sehat, Anda juga bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini. 

    1. Menarik rambut

    Salah satu cara menguji apakah rambut Anda sehat atau tidak adalah dengan menariknya. Bagaimana caranya? 

    • Basahi 3 helai rambut
    • Jepit ujung rambut dengan ibu jari dan telunjuk
    • Tarik rambut perlahan

    Bila rambut tidak dapat meregang atau langsung putus, artinya rambut mungkin telah rusak. 

    2. Tes penyerapan air

    Selain menarik rambut, Anda juga bisa melihat tanda rambut tidak sehat lewat tingkat penyerapan rambut terhadap air. Anda bisa mencabut sehelai rambut masing-masing dari kepala bagian atas, samping, dan belakang. 

    Setelah itu, jatuhkan rambut ke permukaan air. Bila tenggelam, Anda mungkin mengalami kerusakan rambut. 

    3. Tes ketebalan pada rambut panjang

    Tes ketebalan rambut biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah rambut mengalami penipisan akibat kerontokan yang parah. Caranya, kuncir rambut dengan ikat rambut. 

    Bila Anda perlu 3 kali atau lebih untuk menguncir rambut, artinya rambut sudah mulai menipis. Pasalnya, ketebalan rambut yang normal hanya memerlukan 1 – 2 kali kunciran agar rambutnya terikat. 

    4. Tes porositas

    Tes porositas adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat kondisi lapisan kutikula rambut. Anda bisa memeriksanya dengan menjepit beberapa helai rambut di antara jari tengah dan telunjuk. 

    Kemudian, susuri dari pangkal hingga ujungnya. Jika rambut terasa kasar, artinya lapisan kutikula rambut telah rusak. 

    Rambut yang rusak adalah masalah yang paling sering muncul. Meski terlihat sepele, rambut yang rusak ternyata memerlukan kesabaran dan ketelatenan untuk mengembalikan kesehatannya. 

    Bila tidak segera ditangani, kerusakan rambut dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti kebotakan dan rambut rontok. Konsultasikan dengan dokter bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 05/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan