backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Menopause Bisa Menyebabkan Ruam pada Kulit?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 09/06/2020

    Apakah Menopause Bisa Menyebabkan Ruam pada Kulit?

    Menopause pasti akan terjadi pada semua wanita yang sudah memasuki usia lanjut. Selain waktunya yang berbeda-beda pada setiap orang, menopause juga dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda pula. Salah satu yang kerap dialami oleh para wanita saat menjelang menopause adalah munculnya ruam merah pada kulit. Lantas, apakah ruam merah yang muncul benar-benar disebabkan oleh menopause?

    Bisakah menopause menyebabkan ruam merah?

    menopause menyebabkan ruam
    Sumber: Medical News Today

    Memang, menjelang menopause, salah satu perubahannya bagi para wanita yang paling terlihat adalah keadaan kulit Anda.

    Namun, ternyata belum ditemukan bukti secara pasti bahwa menopause menjadi faktor utama yang menyebabkan munculnya ruam merah pada kulit. Meski demikian, perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh mungkin dapat menjadi pengaruh yang membuat Anda mengalami gejala ini.

    Wanita memiliki hormon utama bernama estrogen yang berfungsi untuk mendukung perkembangan organ reproduktif serta menjaganya agar tetap sehat. Hormon estrogen juga membantu mempertahankan kulit supaya tetap elastis dan terlihat muda.

    Ketika wanita memasuki masa menopause, tubuh akan mengalami pengurangan jumlah estrogen. Menurunnya estrogen inilah yang dapat menimbulkan hot flash, yaitu sebuah keadaan di mana seseorang merasakan sensasi kepanasan hebat dari dalam tubuh.

    Fenomena tersebut pun membuat wanita menjadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu, terutama panas. Hasilnya, muncullah rona atau ruam merah pada kulit sebagai reaksi atas rasa panas.

    Selain itu, kulit seseorang semakin tua akan semakin menipis. Hal ini membuat kulit menjadi lebih berisiko mengalami robek dan memar. Hilangnya estrogen juga dapat menyebabkan kulit kering yang membuatnya lebih sensitif terhadap iritasi.

    Ruam yang muncul juga bisa saja terjadi karena adanya alergi terhadap sabun muka yang Anda gunakan, gatal-gatal karena stres, atau kondisi medis yang lainnya.

    Bagaimana cara mencegah ruam merah?

    sunscreen untuk eksim

    Meski kondisi ini adalah hal yang normal terjadi, ada beberapa perawatan bisa Anda lakukan untuk setidaknya mengurangi kemungkinan kemunculannya.

    Tentunya, perawatan kulit tetap harus Anda jalani setiap hari, apalagi mengingat kulit menjadi lebih rentan terkena masalah. Tak hanya ruam merah, menopause dapat menyebabkan beberapa kondisi seperti flek hitam serta tumbuh rambut pada wajah. Berikut langkah yang bisa Anda ikuti.

    1. Menggunakan tabir surya setiap bepergian

    Salah satu masalah yang kerap mendera wanita menjelang menopause selain ruam adalah munculnya flek hitam yang dapat disebabkan oleh reaksi akan paparan sinar matahari.

    Untuk mencegahnya, gunakan tabir surya sebelum Anda bepergian ke luar rumah. Pilih produk yang memiliki label broad spectrum dengan kandungan SPF 30 atau lebih agar perlindungan kulit bisa lebih optimal.

    2. Konsultasi pada dokter kulit

    Semakin bertambah usia, risiko Anda terhadap berbagai penyakit pun turut bertambah, tak terkecuali kanker kulit. Agar dapat mengantisipasi lebih awal, buatlah janji bertemu dengan dokter atau ahli dermatologi untuk melakukan pemeriksaan.

    3. Gunakan pelembap

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, berkurangnya hormon estrogen dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering. Sehingga, risiko Anda mengalami ruam merah akibat iritasi pun lebih tinggi.

    Oleh karena itu, gunakan pelembap untuk membantu kulit agar tetap terhidrasi. Pilih produk pelembap yang tidak mengandung pewangi supaya tidak menimbulkan iritasi yang lebih parah.

    4. Minum air putih

    Tak hanya membantu tubuh bekerja lebih baik, minum air putih juga akan berdampak pada kesehatan kulit Anda. Sama halnya seperti sel lain di dalam tubuh, sel-sel kulit juga terbuat dari air. Memastikan kulit telah terhidrasi dengan baik tentunya juga harus dilakukan dari dalam, bukan?

    Jangan lupa, hal lain yang juga harus dilakukan adalah konsultasi pada dokter sebelum Anda memilih produk yang tepat untuk digunakan dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 09/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan