backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Manfaat Hebat Buah Delima untuk Kecantikan Kulit

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 15/06/2021

    5 Manfaat Hebat Buah Delima untuk Kecantikan Kulit

    Buah delima memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, termasuk kulit Anda. Sayangnya, delima jarang menjadi pilihan buah yang disajikan saat makan. Padahal, buah delima cukup sering digunakan dalam bahan produk perawatan kulit. Buah delima mengandung antioksidan, vitamin K, vitamin C, dan mineral lainnya. Kandungan tersebut yang dipercaya mampu menjaga kesehatan kulit Anda. Apa saja manfaat buah delima untuk kulit? Cek di bawah ini, ya.

    Berbagai manfaat buah delima untuk kecantikan

    Sekarang ini, buah delima sering menjadi bahan untuk perawatan kulit karena mengandung antioksidan, antimikroba, antiradang, dan antipenuaan. Khasiat-khasiat tersebut dapat membantu sejumlah masalah kulit termasuk kulit kering, tanda-tanda penuaan, noda hitam, jerawat, dan bekas jerawat.

    1. Melembapkan kulit

    Dr. Ellen Marmur dari Rumah Sakit Mount Sinai di New York, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan teh hijau, sari buah delima sebenarnya lebih baik untuk mengatasi kulit kering yang kusam. Buah delima juga menjadi sumber vitamin C yang bersal dari tumbuhan, yang telah terbukti dapat melembapkan dan melembutkan kulit saat dioleskan ke kulit.

    Selain itu, minyak buah delima menembus ke dalam kulit sehingga cukup efektif untuk merawat kulit kering. Ya, delima akan menenangkan kulit yang kering, pecah-pecah, dan iritasi. Ini karena buah delima mengandung asam punicic yang menjaga kelembapan alami kulit.

    2. Regenerasi kulit

    Dr. Debra Jaliman, seorang dokter spesialis kulit yang juga berasal dari New York, AS menyarankan untuk pakai minyak biji buah delima karena dapat membantu melindungi epidermis (lapisan luar kulit) dan dermis (lapisan dalam kulit) serta meningkatkan regenerasi epidermis.

    Selain itu, buah delima juga membantu meningkatkan sirkulasi dan penyembuhan kulit, membantu dalam perbaikan jaringan dan penyembuhan luka.

    3. Mengurangi tanda-tanda penuaan

    Manfaat buah delima yang jangan sampai terlewat yaitu melindungi tubuh dari sengatan matahari. Terlalu banyak paparan sinar matahari bisa membahayakan kulit dan menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel kulit. Hal ini juga meningkatkan risiko Anda mengalami tanda-tanda penuaan seperti keriput, garis-garis halus, kulit terbakar, hingga kanker.

    Antioksidan yang ditemukan dalam buah delima yaitu polifenol. Antioksidan ini dapat membantu melindungi sel-sel dari stres oksidatif. Produk yang berasal dari delima juga telah terbukti baik untuk memperbaiki kerusakan DNA. Selain itu, buah delima juga dapat membantu mencegah hiperpigementasi dan flek hitam.

    4. Mengatasi peradangan dari jerawat

    Jerawat berasal dari infeksi bakteri pada kelenjar minyak kulit. Ketika ini terjadi, tubuh mengirim sel darah putih yang disebut neutrofil ke tempat jerawat. Neutrofil mati bercampur dengan bakteri dan kotoran lain di dalam jerawat.

    Seluruh proses ini juga memicu peradangan dan membuat tampilan kulit menjadi merah dan bengkak. Kandungan antioksidan dalam buah delima akan membantu mengurangi peradangan tersebut.

    5. Merangsang produksi kolagen

    Kulit manusia secara alami mulai mengendur saat usia bertambah tua. Buah delima mengandung asam ellagic dan antioksidan yang cukup tinggi, yang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi pemecahan kolagen.

    Buah delima dapat merangsang sel-sel yang memproduksi kolagen yang disebut fibroblast. Hal ini membantu menambal kulit dan meningkatkan suplai darah Anda untuk menghilangkan tampilan wajah yang kendur. Buah delima dapat membantu mengurangi kerutan pada kulit Anda.

    Dari seluruh manfaat buah delima di atas, tentu sayang sekali kalau kita tidak mulai rutin makan buah delima, bukan?

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 15/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan