backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Akupunktur Wajah, Terapi Tusuk Jarum agar Awet Muda

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 13/01/2023

Akupunktur Wajah, Terapi Tusuk Jarum agar Awet Muda

Akupunktur telah dipakai sejak lama untuk membantu mengobati berbagai keluhan di berbagai bagian tubuh. Pengobatan alternatif ini bahkan bisa dilakukan di wajah. Lantas, bagaimana prosedur akupunktur wajah dilakukan?

Apa itu akupunktur wajah?

Akupunktur wajah adalah pengobatan alternatif berasal dari Cina yang dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum ke beberapa titik di kulit wajah.

Kegunaan akupunktur pada umumnya adalah untuk meredakan nyeri. Namun, akupunktur wajah biasanya dilakukan untuk perawatan kecantikan.

Pengobatan tradisional Cina ini dipercaya dapat menyeimbangkan aliran energi di tubuh.

Menusuk jarum ke titik-titik tertentu juga bisa merangsang saraf dan otot sehingga membantu mengatasi beberapa keluhan.

Prosedur akupunktur wajah

manfaat akupunktur wajah

Ahli akupunktur akan menusuk 40 – 70 jarum kecil pada titik-titik tertentu di wajah.

Saat jarum menusuk kulit, luka akan yang muncul. Namun, luka ini sudah terkendali sehingga tidak berbahaya.

Kemunculan luka bisa meningkatkan aliran darah ke area kulit yang ditusuk. Aliran darah ini mengantarkan zat gizi dan oksigen ke sel-sel kulit.

Pengobatan alternatif ini baru bisa dilakukan bila Anda sudah rutin melakukan akupunktur biasa di tubuh. 

Pasalnya, langsung menusukkan banyak jarum di wajah bisa menghambat aliran energi. Hal ini dapat mengakibatkan kelesuan, sakit kepala, dan ketidaknyamanan.

Ketika tubuh sudah terbiasa dengan efek akupunktur, energi di dalam tubuh mengalir lebih merata, termasuk ke wajah.

Hasil akupunktur biasanya terlihat setelah melakukan lima sesi terapi dalam tiga minggu.

Namun, ahli akupunktur menganjurkan untuk melakukan 10 sesi perawatan setelahnya. Ini bisa dilakukan 2 – 3 kali seminggu. 

Setelah itu, Anda perlu rutin menjalani akupunktur satu kali dalam empat hingga delapan minggu.

Titik akupunktur wajah

Berikut enam titik akupunktur di wajah.

  • LI20: titik pertemuan antara lubang hidung dan wajah (nasolabial).
  • GV26: tengah bibir dan hidung.
  • Yintang: tengah kedua alis.
  • Taiyang: lekukan samping dahi.
  • SJ21: tonjolan depan lubang telinga (tragus).
  • SJ17: di belakang daun telinga.

Manfaat akupunktur wajah

Ada beberapa potensi pengobatan alternatif ini untuk wajah.

1. Mengurangi tanda-tanda penuaan

Tusukan berbagai jarum di wajah akan menghasilkan luka. Luka ini akan merangsang produksi kolagen di kulit. 

Kolagen diperlukan untuk mengurangi beberapa tanda-tanda penuaan kulit, seperti kendur, garis halus, dan kerutan.

Tak hanya itu, akupunktur ini bisa meningkatkan elastisitas kulit lantaran kemampuannya merilekskan otot. 

Dikutip dari studi terbitan Evidence-based Complementary and Alternative Medicine (2013), akupunktur wajah bisa melemaskan otot-otot wajah yang menegang. 

Pertambahan usia membuat otot wajah memendek. Akibatnya, otot pun menegang dan membuat kulit tampak berkerut dan kendur. 

2. Meningkatkan kelembapan kulit

Studi kasus terbitan Acupuncture in Medicine (2015) menemukan bahwa melakukan akupunktur seminggu sekali selama satu bulan bisa meningkatkan kadar air dan minyak di kulit.

Hal ini menandakan bahwa kelembapan kulit wajah secara keseluruhan pun meningkat.

Sayangnya, penelitian ini tidak menjelaskan bagaimana akupunktur bisa meningkatkan kelembapan di wajah. 

Riset ini hanya mengungkapkan bila tusukan dari jarum memberikan rangsangan di kulit.

3. Meredakan rosacea

Rosacea adalah kondisi kulit wajah sangat memerah akibat panas. 

Penelitian terbitan Medicine (2018) menemukan bahwa akupunktur wajah sebanyak 3 kali seminggu selama 30 menit bisa mengurangi gejala kemerahan. Rosacea pun tidak timbul selama 6 bulan pasca-perawatan. 

Meski begitu, penelitian ini baru dilakukan dalam skala kecil. Perlu studi lebih lanjut untuk mengetahui keampuhannya.

4. Mengurangi bopeng

Beberapa penelitian mengamati bahwa pengobatan alternatif ini bisa mengurangi bopeng.

Saat ditusuk, kulit akan mengalami luka dan menghasilkan kolagen untuk memulai proses penyembuhan luka.

Nah, kolagen ini bisa meratakan permukaan kulit yang bopeng. 

Perlu diingat, berbagai studi masih dilakukan dalam skala kecil sehingga manfaat ini masih harus diteliti lebih lanjut.

Penting Anda ketahui

Hasil akupunktur tidak terlihat langsung seperti suntik botoks atau filler. Hasilnya terlihat dalam jangka panjang dan berupa peningkatan kesehatan kulit secara menyeluruh.

Bahaya akupunktur wajah

Efek samping akupunktur wajah relatif ringan. Risiko yang paling umum muncul adalah memar.

Memar hanya terjadi sebentar dan hilang dengan sendirinya.

Selain itu, efek samping lainnya yang mungkin Anda rasakan, yaitu nyeri di tempat tusukan, pusing, dan mual.

Hal yang perlu diketahui sebelum akupunktur wajah

Jangan lakukan tindakan ini bila Anda memiliki kondisi berikut.

1. Gangguan perdarahan

Kondisi ini meningkatkan perdarahan hebat atau memar parah akibat tusukan jarum.

Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah juga sebaiknya tidak menjalani akupunktur.

2. Menggunakan alat pacu jantung

Akupunktur bisa memberikan denyut listrik ringan ke jarum. Hal ini bisa mengganggu alat pacu jantung.

3. Sedang hamil

Beberapa titik akupunktur dianggap bisa merangsang persalinan. Hal ini meningkatkan risiko kelahiran prematur.

4. Alergi logam

Jarum akupunktur terbuat dari logam. Bila memiliki riwayat alergi logam, bisa timbul reaksi ringan, seperti ruam dan gatal.

Akan tetapi, reaksi alergi berat mungkin pula muncul dan bisa mengancam nyawa.

5. Diabetes tak terkontrol

Tindakan ini tidak dianjurkan bagi pasien diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol.

Pasalnya, diabetes memperlambat proses penyembuhan luka sehingga rentan menimbulkan infeksi.

Akupunktur wajah adalah terapi alternatif yang dikenal untuk menghambat tanda-tanda penuaan. 

Meski begitu, prosedur ini belum bisa menggantikan tindakan khusus yang dilakukan oleh dokter spesialis kulit. Selalu konsultasikan pada dokter sebelum melakukannya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 13/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan