backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Jenis Olahraga Terbaik untuk Orang yang Sedang Diet Keto

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    4 Jenis Olahraga Terbaik untuk Orang yang Sedang Diet Keto

    Orang yang sedang diet keto, perlu mengurangi asupan karbohidrat dan mengonsumsi lebih banyak lemak. Supaya hasilnya lebih maksimal, pola makan ini perlu disempurnakan dengan olahraga. Sayangnya, tidak semua jenis olahraga sesuai untuk orang yang menjalani diet keto.

    Kenapa tidak boleh asal olahraga saat diet keto?

    Diet keto bertujuan untuk mengarahkan tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar penghasil energi.

    Untuk itulah, orang yang menjalani diet ini perlu meningkatkan asupan lemak ketimbang makanan yang mengandung karbohidrat.

    Seperti jenis diet lainnya, penurunan berat badan akan maksimal jika diiringi dengan peningkatan aktivitas fisik atau berolahraga. Sayangnya, tidak semua jenis olahraga cocok untuk orang yang sedang diet ketogenik. Apa sebabnya?

    Umumnya, sumber energi yang digunakan untuk berolahraga diperoleh dari pembakaran karbohidrat secara cepat.

    Orang yang diet keto tentu memiliki asupan karbohidrat yang lebih sedikit, sehingga energi yang dihasilkan juga sangat terbatas.

    Jika pilihan olahraga tidak disesuaikan, tubuh akan kehilangan banyak energi. Akibatnya, tubuh akan terasa lelah dan lemah. Inilah alasannya orang yang menjalani diet keto perlu memilih jenis olahraga yang sesuai.

    Jenis olahraga untuk orang yang menjalani diet keto

    Ada beberapa jenis olahraga yang aman bagi orang yang sedang diet keto, antara lain:

    1. Latihan aerobik

    manfaat jalan mundur

    Latihan aerobik atau latihan kardio merupakan jenis olahraga yang merangsang denyut jantung dan laju pernapasan menjadi lebih cepat selama sesi latihan. Namun, latihan aerobik yang dipilih haruslah dalam intensitas rendah.

    Contoh latihan kardio intensitas rendah yang bisa dicoba oleh orang yang menjalani diet keto, seperti jalan santai, brisk walking, bersepeda santai, dan berenang.

    Jenis latihan ini paling baik dilakukan sebagai pilihan pertama orang yang menjalani diet keto.

    2. Latihan fleksibilitas

    manfaat yoga untuk diabetes

    Selain latihan aerobik, orang yang menjalani diet keto bisa memilih latihan fleksibilitas. Latihan ini berguna untuk melatih kekuatan otot.

    Latihan ini masuk dalam olahraga intensitas rendah yang baik untuk bagi penggiat diet keto.

    Latihan fleksibilitas dapat membantu menurunkan berat badan. Tak hanya itu, olahraga jenis ini juga dapat memperkuat persendian, meregangkan otot, dan memperluas keluwesan tubuh dalam bergerak.

    Contoh latihan fleksibilitas yang bisa Anda lakukan saat sedang diet ketogenik, antara lain yoga atau taichi.

    3. Latihan keseimbangan

    yoga berpasangan

    Jenis olahraga yang satu ini tidak memakan banyak energi sehingga sangat cocok untuk orang yang menjalani diet ketogenik. Latihan ini membantu menjaga berat badan tetap ideal.

    Selain itu, latihan keseimbangan juga dapat memperkuat bagian inti, memperbaiki postur, dan memperkuat otot tubuh.

    Contoh jenis latihan keseimbangan untuk orang yang diet ketogenik, meliputi beberapa gerakan pada yoga dan taichi.

    4. Latihan anaerobik

    latihan angkat beban

    Ini merupakan jenis latihan yang bertolak belakang dengan latihan aerobik. Jenis latihan ini tidak memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi. Akibatnya, tubuh menggunakan sumber energi yang tersimpan di otot.

    Dibanding ketiga jenis latihan yang sudah disebutkan, latihan ini biasanya direkomendasikan sebagai olahraga lanjutan.

    Maksudnya, tidak direkomendasikan sebagai latihan awal ketika Anda memulai olahraga saat sedang menjalani diet keto.

    Tubuh Anda harus lebih dulu terbiasa menggunakan lemak sebagai bahan bakar energi. Setelahnya, baru Anda diperbolehkan melakukan latihan ini.

    Contoh latihan anaerobik yang cocok untuk orang yang menjalani diet keto, seperti lari dan angkat beban. Oleh karena intensitasnya cukup tinggi, durasi latihan ini biasanya akan lebih cepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan