backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

3 Jenis Latihan yang Sebaiknya Dihindari di Usia 40 ke Atas

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 22/12/2020

    3 Jenis Latihan yang Sebaiknya Dihindari di Usia 40 ke Atas

    Memasuki usia 40 tahun, tubuh mengalami berbagai perubahan. Dari metabolisme yang menurun hingga tulang yang tak lagi sekuat dulu. Untuk itu, memasuki usia 40 tahun ada beberapa kebiasaan yang perlu Anda sesuaikan. Termasuk kebiasaan berolahraga. Meski olahraga memang menyehatkan tubuh, ada beberapa jenis olahraga yang justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Pasalnya, tendon, otot, dan sendi Anda mengalami perubahan seiring dengan pertambahan usia.

    Jenis latihan yang sebaiknya dihindari di usia 40 ke atas

    Shin Ohtake, seorang ahli kebugaran dan doktor lulusan Palmer Chiropractic College West, California Utara, menyatakan ada beberapa jenis latihan yang sebaiknya dihindari saat berusia 40 tahun, yaitu:

    1. Olahraga kardio berat

    kesalahan treadmill

    Kardio memang olahraga yang menyehatkan dan mudah dilakukan. Namun, jika Anda sudah berusia 40 tahun ke atas, olahraga kardio yang berat justru bisa menambah lemak perut dan mempercepat penuaan. Ohtake menyatakan ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa latihan kardio yang berat dan dilakukan dalam waktu lama bisa meningkatkan hormon kortisol (hormon stres) yang membuat lemak perut bertambah.

    Selain itu, penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa olahraga kardio yang terlalu berat dapat meningkatkan produksi radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang bisa merusak sel-sel sehat di tubuh dan menyebabkan peradangan kronis. Akibatnya, kondisi ini bisa berakibat pada penuaan tubuh yang semakin cepat dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.

    Namun, bukan berarti Anda tidak boleh melakukan olahraga kardio. Hanya saja, batasi waktunya dan jangan melakukannya terlalu keras. Ohtake menyatakan melakukan kardio satu menit adalah cara paling efektif untuk menjaga tubuh tetap bugar sekaligus membakar lemak perut yang membandel tanpa perlu terkena efek samping yang merugikan.

    2. Sit up dan crunches

    kenapa sit up tidak efektif bakar lemak perut

    Melakukan sit up dan crunches secara berlebihan, apalagi dengan teknik yang salah di usia 40 tahun ke atas bisa mencederai punggung bawah Anda. Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa membuat tekanan berlebih pada tulang belakang.

    Akibatnya, Anda berisiko tinggi terkena cedera tulang belakang. Oleh karena itu, sebaiknya hindari jenis latihan yang satu ini agar Anda terhindar dari bahaya cedera yang cukup fatal.

    Menurut dr. Katherina Coyner, dokter ahli bedah tulang dari University of Texas Southwestern Medical Center, akan jauh lebih baik Anda melakukan olahraga plank untuk membantu menguatkan otot-otot di inti tubuh.

    Latihan yang satu ini tak hanya mudah tetapi juga dapat menjaga tulang belakang tetap lurus sempurna. Lakukan dengan posisi kedua lengan bawah bertumpu di lantai dan tahan posisinya selama 30 detik.

    3. Leg press

    leg press

    Leg press menjadi salah satu olahraga yang perlu dihindari saat Anda memasuki usia 40 tahun ke atas. Penuaan membuat lutut, kaki, dan punggung bawah Anda lebih rentan cedera. Apalagi semakin usia bertambah biasanya lutut dan kaki cenderung berkurang kekuatannya. Biasanya kondisi ini akan sangat terasa saat ketika Anda menaiki atau menuruni tangga.

    Lutut akan terasa sakit, lemas, dan bergetar ketika Anda naik turun tangga. Untuk itu, sebaiknya Anda tidak memberikan tekanan dan beban berlebih pada kaki dengan melakukan olahraga leg press.

    Lebih baik Anda melakukan olahraga yang dapat meningkatkan keseimbangan tubuh. Pasalnya, keseimbangan tubuh menurun seiring dengan pertambahan usia dan bisa meningkatkan risiko keseleo saat sedang berjalan.

    Untuk melatihnya, Anda bisa mempraktikkan berdiri dengan satu kaki selama beberapa menit sehari. Usahakan untuk menahannya selama 20 detik sebelum menggantinya dengan bagian kaki yang lain.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 22/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan