backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

3 Jenis Olahraga yang Bantu Mengurangi Perasaan Cemas dan Depresi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 12/06/2020

    3 Jenis Olahraga yang Bantu Mengurangi Perasaan Cemas dan Depresi

    Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meredakan cemas dan depresi, salah satunya adalah dengan berolahraga. Jenis olahraga apa saja yang bisa mengurangi rasa cemas dan depresi?

    Bagaimana olahraga mengurangi cemas dan depresi?

    kerusakan otak akibat depresi

    Pada saat seseorang mengalami depresi atau perasaan cemas, berolahraga mungkin menjadi pilihan kegiatan terakhir yang ingin dilakukan. Namun, olahraga atas dasar motivasi dari diri sendiri ternyata bisa membuat perubahan besar. 

    Dilansir dari Mayo Clinic, sejumlah penelitian membuktikan bahwa berolahraga menawarkan manfaat baik bagi kesehatan, termasuk mental. Walaupun kaitan antara olahraga, cemas, dan depresi masih belum jelas, aktivitas fisik ini dapat membuat perasaan Anda lebih baik. 

    Olahraga yang teratur dinilai dapat membantu mengurangi depresi dan perasaan cemas karena beberapa hal. Pertama, olahraga dapat membantu melepaskan hormon endorfin, yaitu senyawa kimia otak yang dapat meningkatkan suasana hati.

    Kedua, berolahraga juga dapat melepaskan pikiran dari rasa cemas dan khawatir. Maka itu, aktivitas fisik dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian dari pikiran negatif yang kerap muncul saat cemas dan depresi. 

    Selain itu, manfaat psikologis yang bisa ditawarkan dari olahraga teratur pun tidak sedikit, seperti:

    • meningkatkan kepercayaan diri dengan memenuhi tantangan berolahraga
    • lebih sering berinteraksi dengan orang lain saat berolahraga di sekitar rumah
    • mengurangi risiko munculnya gejala depresi atau cemas yang lebih buruk

    Oleh karena itu, Anda mungkin dapat mempertimbangkan untuk mulai berolahraga secara teratur demi meringankan gejala depresi dan cemas yang dialami. 

    Jenis olahraga untuk mengurangi depresi dan cemas

    Manfaat yang ditawarkan dari olahraga teratur untuk mengurangi gejala depresi dan cemas memang tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, beberapa dari Anda mungkin bingung harus memilih jenis olahraga yang seperti apa. 

    Berikut tiga jenis olahraga yang mungkin dapat membantu Anda meredakan gejala depresi dan cemas yang dialami. 

    1. Lari

    manfaat lari pagi

    Salah satu olahraga yang dinilai dapat membantu mengurangi rasa cemas dan depresi adalah lari. Mengapa lari?

    Pada saat Anda mulai berlari, tubuh akan mengalami masa peralihan. Napas menjadi lebih berat dan mungkin detak jantung terasa lebih cepat karena mengalirkan darah berisi oksigen ke otak dan otot Anda. 

    Setelah itu, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang juga disebut sebagai runner’s high, yaitu sensasi yang dirasakan setelah berolahraga. Akan tetapi, perasaan senang setelah berolahraga ini ternyata tidak berasal dari hormon endorfin. 

    Perasaan bahagia setelah berlari mungkin disebabkan oleh endocannabinoid, yaitu zat biokimia yang mirip dengan ganja. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena senyawa ini bisa dihasilkan oleh tubuh secara alami. 

    Endocannabinoid yang dihasilkan dalam aliran darah ini dapat bergerak dengan mudah melalui penghalang sel yang memisahkan darah dari otak. Hasilnya, senyawa biokimia ini meningkatkan efek psikoaktif jangka pendek dan menghasilkan rasa tenang

    Maka dari itu, lari disebut sebagai olahraga yang dapat mengurangi gejala depresi dan cemas meskipun hanya untuk sementara waktu. 

    2. Yoga

    yoga emotional hangover

    Selain lari, jenis olahraga lainnya yang dipercaya dapat mengurangi rasa cemas dan depresi adalah yoga. 

    Dilansir dari Harvard Health Publishing, sejak 1970-an yoga dan meditasi telah digunakan sebagai alternatif untuk meredakan kecemasan depresi. Selama beberapa dekade belakangan ini, yoga telah menjadi cukup populer karena berbagai alasan. 

    Yoga menawarkan jenis gerakan yang cukup lembut dan mudah dilakukan hingga cukup menantang dan berat. Jenis gerakan yoga pun dapat dipilih berdasarkan kemampuan fisik setiap individu. 

    Olahraga ini juga disebut dapat mengurangi dampak dari respons stres pikiran dan tubuh yang berlebihan. Umumnya, respons stres tersebut dapat berujung pada gejala depresi dan kecemasan yang lebih buruk. 

    Maka dari itu, yoga hadir sebagai metode untuk menenangkan diri. Pasalnya, beberapa gerakan yoga dapat dipakai untuk mengurangi respons tubuh akibat stres, seperti mengurangi denyut jantung, tekanan darah, dan deru napas. 

    3. Mendaki

    olahraga mengurangi cemas depresi

    Menghabiskan waktu di tengah rimbunnya pepohonan dan alam menjadi alternatif yang baik untuk menjaga kesehatan mental. Namun, bagaimana jika memanfaatkan keuntungan tersebut sambil olahraga untuk mengurangi rasa cemas dan depresi sekaligus?

    Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda lakukan di tengah alam. Salah satu yang cukup digemari adalah mendaki. Pernyataan ini disetujui oleh dr. Aaron L. Baggish, direktur muda program kardiovaskular kepada Harvard Health. 

    Menurut dr. Baggish, hiking atau mendaki adalah cara yang cukup baik untuk menjaga kesehatan jantung Anda, terutama jika jalurnya mencakup bukit. Dengan begitu, tubuh memaksa jantung untuk berjalan lebih keras.

    Sementara itu, menghabiskan waktu di ruang terbuka hijau, seperti hutan dan taman kota dapat meringankan stres yang dialami seseorang. Para pendaki gunung mungkin setuju jika ada perasaan damai dan tenang yang muncul saat berada di luar dan jauh dari segalanya. 

    Beberapa jenis olahraga di atas memang telah terbukti dapat mengurangi gejala cemas dan depresi. Namun, jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru untuk memastikan apakah baik untuk Anda atau tidak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 12/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan