backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Cara Memilih Sepatu Lari yang Nyaman untuk Anda

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 01/02/2024

    6 Cara Memilih Sepatu Lari yang Nyaman untuk Anda

    Pernahkah Anda sedang asyik berlari kemudian merasakan nyeri otot di area kaki? Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah Anda memakai sepatu yang salah. Lantas, bagaimana cara memilih sepatu lari yang benar?

    Cara memilih sepatu lari yang tepat

    Kebanyakan orang memilih sepatu berdasarkan harga atau tampilannya. Padahal, hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah aspek kenyamanan.

    Penggunaan sepatu yang tepat akan memengaruhi performa Anda dan kesehatan kaki saat berlari. Tanpa sepatu yang pas, Anda berisiko mengalami lecet, nyeri kaki, bahkan cedera saat berlari.

    Untuk itu, perhatikan hal-hal berikut ini ketika memilih sepatu lari yang sesuai.

    1. Memilih sepatu sesuai ukuran

    Ketika memilih sepatu lari, pastikan untuk memilih sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki. Hindari memilih ukuran yang terlalu besar atau sepatu kekecilan karena bisa menimbulkan lecet.

    Dikutp dari UCSF Health, tips ketika menentukan ukuran sepatu yang tepat untuk olahraga yaitu menaikkan setengah ukuran dari ukuran sepatu biasa yang Anda pakai. 

    Kenapa demikian? Ini karena kaki bisa membengkak saat berlari sehingga tersedia ruang untuk pembesaran kaki ini.

    Adanya ruang lebih juga membuat kaki lebih nyaman dan leluasa bergerak ketika berlari.

    2. Sesuaikan dengan jenis trek lari

    Cara memilih sepatu lari selanjutnya yaitu menentukan di mana Anda akan berlari.

    Berdasarkan trek lari, sepatu lari sebenarnya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu road-running shoes, trail-running shoes, dan cross-training shoes

    Road-running shoes berlaku bagi para pelari yang biasanya lari di jalan, trotoar, atau lapangan yang datar dan keras.

    Trail-running shoes digunakan untuk lari di di trek yang naik-turun, seperti di perbukitan dengan jalan tanah tidak rata yang dipenuhi batu, lumpur, atau akar pepohonan.

    Trail-running shoes memberikan stabilitas pada kaki untuk menghadapi jalur yang ekstrem.

    Sementara itu, sepatu lari jenis cross-training shoes dirancang untuk olahraga di dalam ruangan atau studio, misalnya olahraga di gym atau untuk latihan  crossfit.

    3. Pilih sepatu dengan bantalan empuk

    Manfaat lari sore untuk kesehatan fisik dan mental

    Anda sebaiknya juga memilih sepatu olahraga lari yang memiliki permukaan atau bantalan sepatu yang empuk. Ini demi kenyamanan dan kesehatan kaki Anda.

    Bantalan empuk pada sepatu lari dapat meredam benturan saat kaki menyentuh tanah. Fungsi ini mengurangi tekanan pada sendi-sendi, seperti pergelangan kaki, lutut, dan pinggul.

    Sepatu yang memiliki bantalan empuk juga dapat membantu mengurangi kelelahan pada kaki selama dan setelah berlari.

    Karena sepatu dapat meredam benturan dengan permukaan dan mengurangi tekanan, aliran darah di area kaki menjadi lebih lancar, sehingga mencegah tegang otot.

    Anda pun bisa berlari lebih nyaman dan fokus sepenuhnya menerapkan teknik berlari yang tepat untuk mencapai tujuan latihan Anda.

    Apakah sepatu memengaruhi performa lari?

    Sepatu sangat memengaruhi performa berlari. Sepatu lari yang tepat dirancang khusus untuk menopang area tumit kaki dengan baik. Hal ini menjaga stabilitas pergerakan kaki saat berlari dan mengurangi risiko cedera. 

    4. Pilih yang memiliki sirkulasi baik

    Hampir semua jenis olahraga, termasuk lari, membutuhkan sepatu yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

    Pasalnya, saat berlari, kaki menghasilkan banyak keringat. Jika sepatu tidak memiliki ventilasi yang baik, kelembaban akan terperangkap di dalam sepatu.

    Bagian dalam sepatu yang terlalu lembap dapat meningkatkan risiko iritasi kulit, lecet, bahkan infeksi jamur. Kaki yang terlalu panas dan lembab juga terasa tidak nyaman sehingga bisa mengganggu konsentrasi Anda.

    Sebaliknya, sepatu dengan sirkulasi udara yang baik membuat kaki Anda tetap sejuk dan kering sehingga Anda terus merasa nyaman selama berlari.

    5. Beli sepatu di offline store 

    Mungkin selama ini Anda suka berbelanja secara online, tapi salah satu cara terbaik untuk memilih sepatu lari yang tepat adalah membelinya secara langsung.

    Ketika pergi ke toko sepatu, Anda dapat melihat kondisi sepatu dan mencobanya. Anda akan lebih mudah menentukan ukuran sepatu yang pas serta kenyamanannya saat sepatu dipakai langsung.

    Saat mencoba sepatu olahraga di toko offline, Anda sebaiknya memperhatikan hal berikut ini.

    • Cobalah pakai sepatu, lalu rasakan apakah jempol Anda di pangkal sepatu terasa penuh. Jika iya, berarti ukurannya terlalu pas.
    • Kenakan kaos kaki saat mencoba sepatu, rasakan apakah sepatu terasa lebih sempit atau pas. Pasalnya, ketika berlari nanti, Anda juga akan menggunakan kaos kaki, jadi hindari memilih ukuran yang terlalu pas.
    • Berdirilah untuk memeriksa panjang dan lebar sepatu.
    • Cobalah angkat tumit Anda, lalu jalan kaki berkeliling toko untuk memastikan sepatu terasa nyaman ketika digunakan.

    6. Ganti sepatu secara berkala

    Mengganti sepatu lari secara berkala adalah langkah penting dalam menjaga kenyamanan, kesehatan kaki, dan performa Anda saat berlari.

    Gantilah sepatu setiap kali Anda telah menempuh 640 – 960 kilometer. Hal ini karena kemampuan sepatu untuk menyerap guncangan makin berkurang seiring berjalannya waktu. 

    Anda juga bisa mengganti sepatu jika sol sepatu sudah mulai retak atau remuk. Sepatu juga bisa mengalami aus di bagian bawah dan antiselipnya terlihat datar.

    Selain itu, ,engganti sepatu secara berkala dapat mencegah bakteri dan jamur untuk tumbuh sehingga mengurangi risiko infeksi kulit dan bau kaki yang tidak sedap.

    Nah, itu tadi enam cara memilih sepatu lari yang tepat. Apabila masih bingung, kebanyakan toko sepatu memiliki karyawan terlatih yang siap membantu menentukan sepatu yang sesuai untuk Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 01/02/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan