backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Kesalahan Saat Berjalan Kaki yang Sering Disepelekan Banyak Orang

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 10/06/2021

    6 Kesalahan Saat Berjalan Kaki yang Sering Disepelekan Banyak Orang

    Jalan kaki menawarkan segudang manfaat yang baik buat kesehatan Anda. Sayangnya, banyak orang yang secara tak sadar melakukan kesalahan saat berjalan kaki. Akibatnya, manfaat yang ditawarkan dari aktivitas satu ini jadi tak optimal.

    Kesalahan yang sering dilakukan saat berjalan kaki

    1. Langkah kaki telalu lebar

    olahraga mudah jalan kaki

    Kebanyakan orang yang jalan cepat pasti secara refleks akan melangkahkan kakinya lebar-lebar. Hal ini sebenarnya tidak tepat. Langkah kaki yang terlalu lebar justru dapat membuat gerakan terasa lebih berat dan lambat. Betis dan tulang kering Anda juga cepat terasa nyeri.

    Ambillah langkah yang lebih pendek, tapi dengan irama gerakan yang lebih cepat.

    2. Minum terlalu sedikit

    minuman olahraga

    Sama seperti ketika melakukan olahraga lainnya, pastikan Anda memenuhi asupan cairan yang cukup sebelum, selama, dan setelah jalan kaki. Bawa botol minum bersama Anda saat berjalan kaki agar terhindar dari dehidrasi sekaligus menjaga asupan cairan tubuh secara optimal. Terutama dalam cuaca panas.

    Hindari minuman yang mengandung kafein, karena minuman jenis ini justru dapat menyebabkan Anda cepat haus dan kehilangan banyak cairan. Sebaiknya, pilihlah air mineral biasa.

    3. Pakai sepatu yang tidak tepat

    sepatu olahraga untuk osteoartitis lutut

    Tidak semua sepatu olahraga cocok digunakan untuk jalan kaki. Jika sepatu yang Anda pakai untuk berjalan tidak tepat, Anda akan lebih mungkin untuk mengalami plantar fasciitis, terkilir, hingga masalah lutut.

    Pilihlah sepatu yang ringan namun tetap memiliki bantalan empuk untuk memberikan kenyamanan saat Anda melangkah. Sol sepatu juga harusnya fleksibel, sehingga kaki Anda tidak tidak menerima tekanan berat saat berjalan.

    Yang tak kalah penting, pastikan jika sepatu yang Anda pakai memiliki ukuran yang pas di kaki. Jadi, Anda tidak merasa kesempitan atau kelonggaran saat memakainya.

    4. Salah pilih baju

    Olahraga untuk Kanker Usus Besar

    Beberapa orang mungkin memakai pakaian terlalu tebal saat jalan kaki. Padahal, pakaian yang terlalu tebal justru menghambat proses penguapan tubuh. Sebaiknya, gunakanlah pakaian yang nyaman, tidak berbahan tebal, dan bisa menyerap keringat. Intinya, pakailah bahan yang bisa membantu memudahkan penguapan keringat yang keluar saat jalan kaki.

    5. Tidak menggerakan tangan

    semangat olahraga

    Kesalahan berjalan kaki lainnya adalah membiarkan tangan Anda menggantung lemas di kedua sisi tubuh saat berjalan. Sebaiknya ayunkan tangan Anda ke belakang berlawanan dengan langkah kaki Anda. Jadi, ketika kaki kiri ke depan, maka arahkan lengan kanan Anda ke depan. Begitu pula sebaliknya.

    Agar lebih optimal, kepalkan tangan dengan posisi ibu jari di dalam kepalan untuk menegangkan otot lengan atas. Kemudian, ayunkan tangan ke belakang sekuat yang Anda bisa.

    Jika dilakukan dengan teknik yang tepat, mengayunkan tangan ketika berjalan kaki dapat mengimbangi langkah kaki sekaligus mempercepat gerak langkah Anda.

    6. Kepala menunduk saat berjalan

    olahraga saat berpuasa

    Tanpa disadari, banyak orang yang berjalan kaki dengan kepala tertunduk karena terlalu fokus mengawasi gerak kaki atau justru terus-terusan melihat layar ponsel. Padahal, menundukkan kepala saat berjalan justru dapat membuat area punggung, leher, dan bahu Anda terasa nyeri atau bahkan kaku.

    Tak hanya itu, menundukkan kepala saat jalan kaki justru dapat membuat Anda tidak awas dengan lingkungan sekitar. Ya, bisa saja Anda menabrak orang atau bahkan bangunan yang ada di depan Anda.

    Oleh sebab itu, berjalannya dengan postur tubuh yang baik. Tegakkan badan dan fokuskan mata pada jalanan atau situasi di depan Anda

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 10/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan