backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Cedera yang Sering Dialami Penari Balet

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 08/01/2021

    Berbagai Cedera yang Sering Dialami Penari Balet

    Penari balet dikenal memiliki postur tubuh yang elegan. Namun, kebanyakan dari mereka harus mengalami berbagai cedera, baik ringan maupun serius. Banyak psikolog mencoba untuk memahami faktor-faktor yang membuat penari balet profesional mengalami cedera yang sama seriusnya dengan para atlet. Ronald Smith, seorang profesor psikologi di University of Washington dan juga penulis utama sebuah studi pada jurnal Anxiety, Stres, and Coping, mengatakan bahwa tingkat cedera untuk penari balet selama periode delapan bulan adalah 61%. Hal ini sebanding dengan tingkat cedera pada atlet cabang olahraga yang berbenturan, seperti sepakbola dan gulat.

    Penelitian mengenai cedera pada penari balet

    Menurut penelitian tahun 1988 yang dipublikasikan di Sports Med, menyatakan bahwa cedera pinggul pada penari balet berada pada 7-14,2% dari seluruh cedera yang dialami. Dan gertakan sindrom pinggul berada pada 43,8% dari seluruh cedera pinggul. Cedera lutut terhitung sebanyak 14-20% dan lebih dari 50% adalah masalah peripatellar dan retropatellar. Ini termasuk synovial plica, medial chondromalacia, lateral patella facet syndrome, subluxing patella, dan the fat pad syndrome.

    CBI Health Centre membagi tingkat cedera penari balet pada 3 bagian tubuh, yaitu bagian tangan, tulang belakang, dan kaki. Cedera pada bagian tangan merupakan cedera yang paling sedikit terjadi, yaitu dengan persentase 5-15%, cedera tulang belakang memiliki persentase 10-17%, dan cedera terbesar adalah cedera kaki dengan persentase 65-80%.   

    Berbagai cedera umum pada penari balet

    Berikut ini adalah berbagai informasi dari American Academy of Pediatrics mengenai cedera umum pada balet dan gejalanya:

    1. Flexor hallucis longus tendonitis

    Ini adalah radang pada tendon yang melenturkan jempol kaki. Hal itu terjadi karena tendon tertekan akibat relevé (berjinjit), melompat, dan pointe. Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri, sesak, dan lemas di sepanjang tendon pada lengkungan atau pada belakang pergelangan kaki bagian dalam.

    2. Symptomatic os trigonum

    Kondisi ini menandakan adanya potongan tulang di belakang sendi pergelangan kaki yang terjepit ketika jempol kaki melakukan tumpuan dan pergelangan kaki tertekuk ke bawah. Gejala yang dialami adalah nyeri, sesak, dan memar di belakang pergelangan kaki yang terkait dengan relevé, pointe, dan berdiri di atas jempol kaki.

    3. Anterior talar impingement

    Ini merupakan kondisi ketika jaringan lunak di depan pergelangan kaki terjepit dengan pergelangan kaki yang menekuk ke atas. Gejala yang terjadi adalah nyeri, sesak, sensasi tercubit di depan pergelangan kaki akibat plié (posisi dasar balet), melompat dan mendarat lagi.

    4. Sendi keseleo

    Kondisi ini terjadi akibat sendi yang berputar (bengkok ke dalam, dan paling sering terjadi ketika penari melompat, mendarat atau berputar. Gejala yang diperlihatkan ialah nyeri, bengkak pada pergelangan kaki bagian luar, sehingga menyebabkan ketidakstabilan untuk bergerak ke samping, dan keseleo lebih umum terjadi jika penari telah mengalami keseleo sebelumnya.

    5. Stress fracture

    Dampak stres yang berulang dapat menyebabkan kelemahan pada tulang, seringkali tidak terlihat melalui sinar-x. Kondisi ini umum terjadi pada metatarsal (kaki bagian depan), tarsals (kaki bagian tengah), tibia, dan fibula, dan kadang juga terjadi pada tulang paha, panggul dan tulang belakang. Gejala yang akan terjadi adalah nyeri tulang yang dalam dan tahan lama, terkait dengan ketinggian tingkat aktivitas dampak, hal ini lebih sering terjadi pada penari yang memiliki kekurangan kalsium atau vitamin D, masalah makan, dan periode yang tidak teratur.

    6. Nyeri tempurung lutut

    Ini adalah kondisi di mana tempurung lutut nyeri akibat tekanan pada lutut, yang diakibatkan oleh lutut yang menekuk, plié, dan meloncat. Hal ini dapat membuat tulang rawan di belakang lutut melemah atau mengeras. Gejala yang terjadi adalah nyeri pada lutut depan yang diperparah dengan tekukan lutut, plié dan melompat.

    7. Cedera panggul

    Beberapa penyebab kondisi ini termasuk oleh gertakan tendon terhadap pinggul bagian depan atau samping. Hal ini berkaitan dengan keaktifan pinggul, dan hal itu terkadang disebabkan oleh tulang rawan yang merobek lapisan soket pinggul, pastinya sangat tidak mungkin cedera terjadi akibat dislokasi pinggul. Anda juga akan merasakan nyeri ketika pinggul membungkuk.   

    BACA JUGA:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 08/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan