Tidak hanya sariawan dan sakit gigi, rongga mulut juga berisiko terserang penyakit berbahaya, seperti kanker. Kenali lebih dalam tentang penyakit kanker mulut melalui ulasan berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Tidak hanya sariawan dan sakit gigi, rongga mulut juga berisiko terserang penyakit berbahaya, seperti kanker. Kenali lebih dalam tentang penyakit kanker mulut melalui ulasan berikut ini.
Kanker mulut adalah penyakit kanker yang menyerang jaringan epitel mukosa pada rongga mulut, meliputi bibir, gusi, dasar mulut, lidah, pipi dan langit-langit.
Jenis kanker ini tentu tidak langsung tumbuh begitu saja. Penyakit ini didahului dengan munculnya luka pada mulut yang sekilas mirip sariawan tetapi tidak kunjung sembuh.
Kanker rongga mulut atau kanker oral jarang dideteksi pada tahap awal. Kebanyakan kasusnya baru ditemukan setelah sel kanker menyebar sampai ke kelenjar getah bening di leher.
Apabila tidak didiagnosis dan diobati dengan segera, kanker dapat mengancam nyawa.
Itu sebabnya, deteksi dini kanker menjadi kunci penting untuk mencegah agar penyakit kanker tidak berkembang lebih serius dan berakibat fatal.
Secara umum, kanker rongga mulut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut ini.
Pada tahap atau stadium awal, penyakit kanker ini ditandai dengan munculnya sariawan pada lidah, bibir, gusi, atau jaringan mukosa lain pada rongga mulut.
Seiring dengan berkembangnya penyakit, beberapa orang juga merasakan gejala berikut pada rongga mulutnya.
Berbeda dengan penyakit mulut biasanya, gejala kanker yang menyerang lidah, gusi, atau bibir tidak akan membaik dengan pengobatan yang umum dilakukan.
Di samping itu, gejala cenderung bertambah parah seiring waktu. Oleh sebab itu, segeralah periksa ke dokter bila Anda merasakan sariawan yang tidak kunjung sembuh.
Penyebab kanker oral adalah mutasi DNA dalam sel. DNA menyimpan sistem instruksi bagi sel untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan teratur, seperti membelah, tumbuh, dan mati.
Saat mutasi terjadi, sistem perintah tersebut akan rusak sehingga sel tidak bisa berfungsi secara normal. Sel yang seharusnya membelah dan mati saat dibutuhkan malah bertindak di luar kendali.
Sel abnormal akan terus membelah, tumbuh, dan tidak mati. Akibatnya, sel-sel abnormal tersebut menumpuk dan menyebabkan pembentukan tumor ganas.
Berikut adalah berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit kanker pada gusi, lidah, atau bibir.
Risiko kanker oral meningkat pada orang yang punya kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan. Ini karena asap rokok dan alkohol yang bersifat karsinogenik (dapat memicu perkembangan kanker).
Tidak hanya merokok, kebiasaan mengunyah tembakau pada masyarakat pedesaan juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker oral.
Jenis makanan yang panas, asam, dan pedas akan menimbulkan peradangan atau inflamasi pada jaringan mukosa mulut. Peradangan yang terjadi berulang kali membuat luka pada mulut semakin sulit sembuh.
Untuk menegakkan diagnosis kanker pada rongga mulut, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani serangkaian tes berikut ini.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda tempuh untuk mengobati kanker yang menyerang lidah, gusi, atau bibir.
Operasi pengangkatan tumor bertujuan untuk mencegah pembesaran kanker atau tumor ganas dan menghentikan penyebarannya.
Jenis pembedahan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan jaringan mulut yang terkena kanker. Berikut adalah macam-macam operasi yang dapat dilakukan.
Radioterapi memanfaatkan penggunaan sinar dengan energi tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker pada gusi, lidah, atau bibir.
Pengobatan kanker yang mengandalkan radiasi bisa menimbulkan efek samping, di antaranya kerusakan gigi, radang tenggorokan, mulut kering, dan gusi berdarah.
Cara mengatasi kanker oral yang selanjutnya yaitu kemoterapi. Pada pengobatan ini, pasien akan diberikan obat-obatan yang dapat membunuh sel kanker atau mengecilkan ukuran tumor.
Pengobatan kanker ini menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk rambut rontok, kelelahan, diare, mual dan muntah, serta penurunan nafsu makan.
Obat-obatan dalam terapi target mampu menghambat perkembangan kanker mulut. Cara kerjanya adalah mengubah struktur sel kanker sehingga mengganggu pertumbuhannya.
Metode ini dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan bersama dengan pengobatan kanker lainnya.
Pengobatan ini menggunakan bantuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker.
Sistem imun seharusnya berfungsi melawan perkembangan sel kanker. Namun, protein yang dihasilkan oleh sel kanker justru mengganggu kerja kekebalan tubuh.
Di sinilah imunoterapi berperan. Terapi ini akan mengacaukan proses tersebut dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh pasien.
Meski begitu, pengobatan kanker ini masih dalam tahap penelitian dan belum banyak dipakai dalam praktik sehari-hari.
Perlu dipahami bahwa tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker oral. Namun, Anda masih bisa menurunkan risiko terserang penyakit ini dengan:
Pencegahan juga bisa dilakukan dengan memeriksa gigi rutin setiap enam bulan sekali. Dokter gigi akan memberi tahu Anda bila ada masalah mulut yang dicurigai sebagai kanker.
Jika Anda mempunyai pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi ini, silakan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi terbaik.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk
Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar