backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sialadenitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 05/04/2022

    Sialadenitis

    Kondisi mulut kering akibat dehidrasi dapat berdampak buruk bagi kelenjar ludah. Kondisi ini juga menjadi faktor risiko bagi penyakit yang menyerang kelenjar ludah, salah satunya infeksi kelenjar ludah atau sialadenitis.

    Mengapa begitu dan apakah penyakit ini berbahaya? 

    Apa itu sialadenitis?

    tumor kelenjar ludah

    Sialadenitis atau sialosis adalah infeksi yang menyerang salah satu kelenjar ludah utama, yaitu kelenjar submandibula

    Mengutip dari jurnal Otolaryngologic Clinics of North America, sialadenitis tergolong sebagai penyakit kelenjar ludah yang langka. Infeksi ini bisa tidak menimbulkan rasa sakit dalam beberapa kasus. 

    Infeksi ini sering dikaitkan dengan gangguan asupan gizi dan hormonal, seperti:

    Ada beragam obat yang digunakan untuk menangani sialadenitis, terutama obat antihipertensi. Meski demikian, beberapa kasus sialadenitis tidak memiliki penyebab yang pasti.

    Penyebab sialadenitis

    kelenjar submandibula

    Sialadenitis dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sialadenitis akut (jangka pendek) dan sialadenitis kronis (jangka panjang) yang sering terjadi pada orang dewasa. Namun, bayi yang berusia satu minggu setelah dilahirkan pun bisa terkena penyakit ini.

    Infeksi akut terjadi akibat bakteri Staphylococcus aureus dan berbagai bakteri strain streptococcus. Sementara itu, infeksi kronis lebih mungkin disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar dibandingkan infeksi. 

    Penyumbatan kelenjar terjadi akibat adanya campuran garam, protein, dan kalsium karbonat yang mengkristal (kalkulus saliva). Jika terus bertambah parah, kondisi ini akan menyebabkan penurunan produksi air liur dan peradangan kronis.

    Peradangan yang terjadi juga dapat memengaruhi kelenjar air liur lain, misalnya kelenjar parotis.

    Faktor risiko penyebab infeksi

    sialadenitis

    Dehidrasi dan kondisi mulut kering merupakan faktor risiko utama dari sialadenitis. Oleh karena itu, kondisi ini lebih sering terjadi pada individu yang sudah sakit atau pemakaian obat yang menyebabkan mulut kering. 

    Air liur penting untuk melumasi mulut, membantu menelan, melindungi gigi Anda dari bakteri, dan membantu pencernaan makanan. 

    Jika Anda mengalami dehidrasi, otomatis kondisi mulut Anda akan menjadi kering. Kelenjar air liur juga mengalami penurunan dalam produksi air liur.

    Tanpa air liur, bakteri yang terdapat pada kelenjar air liur semakin bertumpuk dan dapat menyebabkan infeksi. Maka dari itu, dehidrasi yang menyebabkan mulut kering dapat meningkatkan risiko sialadenitis.

    Ada sejumlah kondisi medis lainnya yang juga dapat meningkatkan risiko infeksi ini, seperti:

    Gejala dan diagnosis

    diagnosis sialadenitis

    Mengutip studi dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, diagnosis sialadenitis akut dapat dilakukan dengan melihat riwayat kesehatan, gejala yang muncul, dan pemeriksaan dokter. 

    Jika dokter Anda bisa mendapatkan sampel nanah dari kelenjar yang terkena, sampel tersebut bisa dikirim ke laboratorium untuk mengetahui penyebab infeksinya. Informasi ini berguna dalam menentukan pengobatan terbaik.

    Gejala sialadenitis akut ialah sebagai berikut.

    • Nyeri dan pembengkakan pada kelenjar yang terkena, biasanya di bawah dagu.
    • Terdapat benjolan lembut berwarna kemerahan di atas kelenjar yang terkena.
    • Jika area kelenjar tersebut digosok, dapat keluar nanah (abses).
    • Demam atau menggigil.

    Sementara itu, berikut gejala umum infeksi kelenjar ludah yang kronis.

    • Nyeri pada kelenjar ludah saat terkena makanan yang ditelan.
    • Terjadi pembengkakan yang bisa mengempis.
    • Nyeri saat kelenjar ditekan.

    Sialadenitis kronis didiagnosis dengan cara yang mirip dengan sialadenitis akut, tapi pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan. 

    Pencitraan dengan ultrasound atau CT scan mungkin bisa membantu diagnosis. Selain itu, kelenjar yang bermasalah biasanya tidak akan menghasilkan air liur saat ditekan.

    Pengobatan dan pencegahan sialadenitis

    Pengobatan sialadenitis

    Untuk mengobati infeksi kelenjar ludah, dokter mungkin memberikan resep obat antibiotik. Anda juga bisa melakukan pengobatan rumahan dengan mengompres area sekitar kelenjar dengan air hangat, lalu memijatnya perlahan. 

    Kasus sialadenitis kronis dapat diatasi dengan pembedahan untuk mengangkat kalkulus saliva. Mengembalikan produksi air liur juga sangat penting dalam pengobatan infeksi kelenjar ludah yang bersifat akut.

    Anda bisa meningkatkan produksi air liur dengan makan, minum, dan mengonsumsi banyak cairan. Selain itu, Anda juga bisa mengisap permen pelega tenggorokan atau obat batuk isap.

    Jika Anda sedang sakit dan mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan mulut kering. Anda perlu berbicara dengan dokter untuk mendapatkan obat yang berbeda untuk mengatasi efek samping tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 05/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan